Langsung ke konten utama

Kasihku Ditelan Buih

(Sajak Seorang Veteran, dari sebuah dermaga yang sepi)

Aku coba percaya
Pada laut yang biru
Dan angin darat yang bersahabat
Tapi,
   selalu saja :
Mereka khianat

Aku coba yakin
Udara tak lah terlalu dingin
Dan angkasa menjadi wadah dari kepungan jutaan ingin
Tapi,
   selalu saja :
Mereka mengecewakanku jua

Sewindu aku berjalan
Dalam letih gemetarnya angan
Dalam perih gemalaunya harapan
Kasihku ditelan buih
Jejaknya yang ku kecup November berwindu lalu
Menjadi angkuh
Menjadi keruh esok yang gemuruh!

Kasihku ditelah buih
Tak ada lagi selembang asa menjamahku
Memapah kakiku yang lemah berdiri
Tak ada lagi

Dan kini,
Wahai...
Pada siapa mesti ku gantungkan mimpi?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The End of The Holiday ^.^

Menyambut Esok Yup. Saya pikir inilah saat terakhir saya ngabisin hari libur. Masa reses. Masa menenangkan diri dan menjauhkan diri dari aktivitas perkuliahan dan tugas-tugas yang naujubillah banyak banget. Ini hari terakhir, meskipun masih kesisa sehari besok, buat memikirkan rencana masa depan. Kenapa hari terakhir? Ya karena mulai Senin besok lusa nggak ada lagi rencana. It's time to action! Setuju? ^.^ Senin, jam 7 pagi, sejarah semester 4 studi saya dimulai. Dosen baru, suasana baru. Target-target baru. Saya yakin, sepanjang hati kita yakin, kita bisa melakukan apa aja. Kebaikan apa aja. Kesuksesan apapun meski terlihat rumit dan mustahil. Dan hal ini yang akan saya lakukan: Agraria harus dapat nilai A!!!! Itu tekad saya buat si dosen killer yang bakal jadi dosen di kelas yang saya ambil semester ini. Semoga ini bukan keputusan goblok saya. Tuhan, Ya Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, berikan petunjuk dan kemudahan bagi hamba. Aamiin... So, bagaimana denga

Aku Tertawa

Bayi pun Turut Menertawakanmu Aku tertawa Melihatmu Berebut gundu dengan bibir berlumas gincu Tapi, Aku lebih tertawa lagi Melihatmu sendiri Tergugu dan nyeri Ketika biji gundu itu melesat ke dahi ..... Bekas dan jelas Sumber Gambar : Google

Sajak Pendek

Entah Ku tembangkan di tepi senja Ketika jingga menyala Dan jarak memisahkan kita Semoga kita berjumpa                    Lagi... Sumber Gambar: eRepublik - The New World