Langsung ke konten utama

Langit 40

Uje, Sang Cahaya Langit 40 Jejak Manyar
(Kepada Uje)

Sinar bintang
Gemeriap asa menembang shalawat dan do'a
Ada haru; ada jejak sendu yang tersisa
Tapi, semua hanya sejarah
Dan lekang terkenang jasamu yang setia

Permadani yang terhampar
Dan selaksa juta tangan yang tengadah
Hati hening; akal geming
Hanyut dalam pinta, hanyut dalam damba
   hanyut dalam tahlil yang merendah

Empat puluh hari lalu...
   bumi merintih duka
Empat puluh hari lalu...
   gunung-gunung memekik nelangsa
Kau meninggalkan jejak beku
   dalam kepekatan rindu yang 'kan lama tak tersembuh
Dan kau tahu itu

Empat puluh hari kini...
   berlusin hati mencoba tegar
Empat puluh hari kini...
   langit bersinar pudar
Bukan kembali nestapa menghajar
Mereka malas bersinar
Dan memilih mengalihkan pendar...
   kepadamu!
Dan menguatkan hasrat memberikan pijar
   untuk pengembaraanmu yang baru
Di kejauhan itu

Malam semakin kelam
Dingin. Terasakah menikam?
Sendiri ku kemas adegan mimpi
Kuraut berjuta inspirasi
Kubungkus bermilyar ilham dari tuturmu yang jernih
Selamat jalan...
Selamat bersenang-senang
   dalam keberkahan jihad yang kau tembang dalam terang

Sumber Gambar : BoyTrik dengan modifikasi Jejak-Jejak Manyar

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The End of The Holiday ^.^

Menyambut Esok Yup. Saya pikir inilah saat terakhir saya ngabisin hari libur. Masa reses. Masa menenangkan diri dan menjauhkan diri dari aktivitas perkuliahan dan tugas-tugas yang naujubillah banyak banget. Ini hari terakhir, meskipun masih kesisa sehari besok, buat memikirkan rencana masa depan. Kenapa hari terakhir? Ya karena mulai Senin besok lusa nggak ada lagi rencana. It's time to action! Setuju? ^.^ Senin, jam 7 pagi, sejarah semester 4 studi saya dimulai. Dosen baru, suasana baru. Target-target baru. Saya yakin, sepanjang hati kita yakin, kita bisa melakukan apa aja. Kebaikan apa aja. Kesuksesan apapun meski terlihat rumit dan mustahil. Dan hal ini yang akan saya lakukan: Agraria harus dapat nilai A!!!! Itu tekad saya buat si dosen killer yang bakal jadi dosen di kelas yang saya ambil semester ini. Semoga ini bukan keputusan goblok saya. Tuhan, Ya Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, berikan petunjuk dan kemudahan bagi hamba. Aamiin... So, bagaimana denga

Aku Tertawa

Bayi pun Turut Menertawakanmu Aku tertawa Melihatmu Berebut gundu dengan bibir berlumas gincu Tapi, Aku lebih tertawa lagi Melihatmu sendiri Tergugu dan nyeri Ketika biji gundu itu melesat ke dahi ..... Bekas dan jelas Sumber Gambar : Google

Sajak Pendek

Entah Ku tembangkan di tepi senja Ketika jingga menyala Dan jarak memisahkan kita Semoga kita berjumpa                    Lagi... Sumber Gambar: eRepublik - The New World