Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2020

Kemarau Oktober (Koran-koran)

Koran-koran menyembunyikan diri Pagi ini, angin muson membatasi diri dan memanggil kawannya lagi meniupkan amarah ke penjuru bumi Koran-koran mengkhalwatkan diri! Kolom-kolom mereka menguping mati yang baru semalam terjadi di Lubang Buaya yang sunyi Aroma nyawa masih terasa menyelinap ke kaki Patung Dirgantara dan tembus ke Istana Darah! Darah meresap ke dalam tanah menuju air bawah menuju sumber segala gelisah menuju palung gulita dari sejarah yang tak kita kenali wajahnya Koran-koran menghentikan tubuhnya ditulisi Mereka mengintip gersang yang mulai datang dari pepohonan jalang yang hanya bisa memandang satu, dua cecunguk berlagak melangkah tanpa tunduk menuju gerbang riwayat yang akan dibuat yang akan diralat yang akan diserbahebatkan Koran-koran tahu diri untuk tak bersuara kini Mereka sadar ada yang akan menjerat mereka punya tulang belikat Hingga hampir separuh abad Hingga hampir cerita negeri ini tamat Maka, koran-koran membatasi napas nya Mereka biarkan kemarau mengusir hu