Langsung ke konten utama

Teruntuk Masa Remaja

Warna (Semestinya Selalu) Menjadi Warna
Warna. Raut pesona menyaput dunia yang lelah
Bertebaran mereka dengan seribu gaya
Seribu senyum. Seribu murung
Seribu hati yang lurus meski terkadang lengkung
Seribu damba
   meski sakal di tengah coba

Setiap hari bagai sisi belati
Tumbuh di antara kelakar musim
Mencoba segarnya waktu
Walau kusut dan layu
Seribu dada yang gairah. Seribu jiwa yang gundah
Seribu yakin bahana. Seribu gentar menggema
Seribu kata
   menggumam hati yang pasrah

Kuncup-kuncup mulai rekah
Dan kumbang merangkak dewasa
Semarak ladang oleh kicauan suara
Ada tawa. Ada segukan tangis menggila
Ada yang menung. Ada yang lonjak dengan gagas menyala gegas
Seribu rencana. Seribu pasrah
Seribu uji coba
    diangan dalam langkah

Ya! Ini gerombolan pemula!
Ya! Ini barisan pemuda!
Ya! Ini tumpuan sejarah!
Ya! Kemanakah kalian melangkah?

Wahai...
Surya boleh berjuta kali
Naik turun dari kulminasi
Wahai...
Rembulan boleh berjuta rupa
Mengedar senyum dalam rotasi
Wahai...
Aku bertanya:
    mungkinkah umur kembali?

Wahai...
Sudikah kau putuskan
   dimanakah kau tetapkan tujuan?

Inspirasi             : Masa Remaja, dipopulerkan oleh Chrisye (alm.), album Aku Cinta Dia,
Sumber Gambar : Setitik Inspirasi dari Saya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The End of The Holiday ^.^

Menyambut Esok Yup. Saya pikir inilah saat terakhir saya ngabisin hari libur. Masa reses. Masa menenangkan diri dan menjauhkan diri dari aktivitas perkuliahan dan tugas-tugas yang naujubillah banyak banget. Ini hari terakhir, meskipun masih kesisa sehari besok, buat memikirkan rencana masa depan. Kenapa hari terakhir? Ya karena mulai Senin besok lusa nggak ada lagi rencana. It's time to action! Setuju? ^.^ Senin, jam 7 pagi, sejarah semester 4 studi saya dimulai. Dosen baru, suasana baru. Target-target baru. Saya yakin, sepanjang hati kita yakin, kita bisa melakukan apa aja. Kebaikan apa aja. Kesuksesan apapun meski terlihat rumit dan mustahil. Dan hal ini yang akan saya lakukan: Agraria harus dapat nilai A!!!! Itu tekad saya buat si dosen killer yang bakal jadi dosen di kelas yang saya ambil semester ini. Semoga ini bukan keputusan goblok saya. Tuhan, Ya Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, berikan petunjuk dan kemudahan bagi hamba. Aamiin... So, bagaimana denga

Aku Tertawa

Bayi pun Turut Menertawakanmu Aku tertawa Melihatmu Berebut gundu dengan bibir berlumas gincu Tapi, Aku lebih tertawa lagi Melihatmu sendiri Tergugu dan nyeri Ketika biji gundu itu melesat ke dahi ..... Bekas dan jelas Sumber Gambar : Google

Wahai... (Akhir Mimpi)

Nestapa Bunga-bunga layu Daun-daun Runtuh dalam pelukan kelabu Wahai , Sepi Mengapa musim begitu keji? Sepasang mata Tegak menyongsong derita Jemari mungil penuh luka Memeluk tangkai si kuncup dahlia Yang mulai kering dan punah Wahai, Dingin Seberapa panjang membaluti serbuan angin? Lembah itu Semakin kusam dan berdebu Matahari bisa mengingatnya Di atas batu Ya! Di atas batu itu Semusim lalu Seekor jantan asyik mencumbui betinanya Ya! Di atas batu itu Sang betina pasrah menerima kekasihnya Dan langit Dan bumi Dan semesta raya Ikhlas menerima mereka Mengalirlah gairah dalam cinta Semusim yang lalu... Wahai, Waktu Mengapa dengki nian kau berlaku? Halilintar Suatu hari datang dan mengantar Sepucuk kabar Bahwa cinta harus merepih dan buyar Merepihlah mimpi-mimpi Memuinglah rimbun kasih Air mata . Apakah guna? Cucur darah. Bisakah mengubah? Dan mereka berpisah di antara linang tangisan senja Merantau dalam galau Merundung dalam kabung San