Selamat Tidur, Dunia... |
Angin berteriak memanggili wajah-wajah yang pulas:
dalam baringan. dalam tenda. dalam pos ronda
dalam kesendirian. dalam dekapan. dalam pertanyaan
Begitu sunyi malam ini?
Dalam kamar aku menggumam sendiri
Nyanyian Cretu dan irama kata ku gubah dalam rencana; ku konversikan dalam agenda membangun The New Indonesia Order. Tatanan negara tanpa dusta. Tatanan negara tanpa derita
Tatatan negara tanpa raja
Langit begitu dendam dengan gelantungan awan kelam
Aku tertunduk dalam iri. Memandangi sekitar dengan dengki:
Bagaimana bisa mereka nyenyak sementara aku terjaga sendiri?
Lalu ku jumput roti dan ku lahap sesenti demi sesenti
Ganjalan sahurku esok hari
Tepat. Jarum sang waktu tepat merujuk angka 02.20
Ku bersihkan remahan angan dalam keranjang
Dan ku jinjing sepatu juang ke sudut ruangan
Ku tebar selimut seruas ranjang. Mataku meremang
Langit-langit kamar terang, aku mulai melayang
Terbang. Mengawang. Dan semua begitu cepat menghilang
Aku tak peduli lagi
Sampai dimana Bung Cretu sesahkan lagunya
Aku pun tak peduli lagi
Berapa liter air turun dari gerimis yang (lagi-lagi) turun lagi
Aku sudah melesat ke negeri mimpi
Merasakan yang sejati apa itu mimpi
Karena di Bumi hakku selalu diinterupsi
Dengan lecutan bidik dan tapak kaki tirani
Jadilah khayalku onani
Selamat Malam.
Selamat Tidur.
Jangan lupa mendengkur. Sebelum kau tersungkur...
(Sementara di kejauhan terdengar suara orang bercinta. Ah. Paling-paling kecoak parpol sedang beraksi. Menyiapkan headline berita esok lusa. Dasar bedebah.)
Sumber Gambar: Kaskus
Komentar
Posting Komentar
Pesan Manis Sahabat Adalah Ilham Magis Bagi Saya: