Kudambakan Sinarmu |
Merasakan hangat mengujur di lubuk jiwa
Cakrawala hati
Melebar lebihi jengkang kaki
Aku. Kau. Selalu terkubur di jurang luka
Pongah. Lupa. Merasa benar adanya
Dan kita (terus) terseret arus yang sama
Tercengkeram nuansa
Memunggungi cinta demi ego kita yang jengah
Selalu: itu dan itu saja...
Dari waktu. Ke waktu...
Mengejar senyumnya
Mendambakan pelukan selembut surga
Jalanan (memang) tak pernah "sepi"
Ranjau berduri tersebar di kanan-kiri; Di tengah makadam yang terjal dan kekal
Apakah kita harus berhenti
dan menanti cuaca memperbaiki?
Atau. Kita mesti mencoba
dan mencoba: membenahinya dengan tangan kita
Dengan keberkahan kasih yang kita bina
Tak peduli: berapa ratus abad lamanya. Tak peduli!
"Jalan masih teramat jauh
Mustahil berlabuh bila dayung tak terkayuh...
Maaf... Cintaku
Aku nasehati kamu..."
Mengejar matahari cinta
Berharap sekuntum asa mekar darinya
Tak perlu kita kembali
Menengok nanah yang berdarah
Dan lusinan air mata
Yang tumpah di awal langkah
Hari esok masih menyapa, Cinta
Haruskah kita menghalanginya
dan menajamkan kepal laksana bungkal?
Haruskah kita menyangkal: kita tak membutuhkannya
dan menyusun rumus untuk menggusur dia?
Kemari!
Jalan masih beribu mil lagi
Dengan janji
Kita kejar sang surya asmara di sana
Dialah sang nahkoda
dimana iman cinta
tertambat dan mencuat
Dialah imam kita
Dialah sang pelita
Dialah:
Sang Matahari Cinta
Sumber Gambar: Surrender2God
*Syair empat baris dalam tanda kutip menyadur lirik lagu Maaf Cintaku karya Iwan Fals
Komentar
Posting Komentar
Pesan Manis Sahabat Adalah Ilham Magis Bagi Saya: