Langsung ke konten utama

Pesawat Terbang

Dipuja dan Dicela
Melayang
Terbang di langit terbentang
Angin menabur
Angan menyubur
Di ladang kering gemersang terkubur

Kemerlip pendar di malam hari
Antar anak dusun
Bersorakan di keliling api
Nyanyian daun-daun
Mengajak mereka menari
Tentang putaran nasib yang melambat dan laun

Kini
Gegapmu cacat dalam berita
Ketika perut lapar masih tak terisi
Dan peliknya dahaga mengundang gelisah
Seonggok pesawat mewah
Nyelempit di hanggar bandara
Kontan
Seratus juta orang miskin menangis darah
Kontan
Seratus juta pengangguran menjerit murka
Kontan
Seratus juta anak bangsa terkapar histeria
Dan kontan
Seratus juta pujangga menggurat kata
Menyampaikan kutuk dalam sajaknya
Seperti aku...

Sumber Gambar: AirBus.Com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The End of The Holiday ^.^

Menyambut Esok Yup. Saya pikir inilah saat terakhir saya ngabisin hari libur. Masa reses. Masa menenangkan diri dan menjauhkan diri dari aktivitas perkuliahan dan tugas-tugas yang naujubillah banyak banget. Ini hari terakhir, meskipun masih kesisa sehari besok, buat memikirkan rencana masa depan. Kenapa hari terakhir? Ya karena mulai Senin besok lusa nggak ada lagi rencana. It's time to action! Setuju? ^.^ Senin, jam 7 pagi, sejarah semester 4 studi saya dimulai. Dosen baru, suasana baru. Target-target baru. Saya yakin, sepanjang hati kita yakin, kita bisa melakukan apa aja. Kebaikan apa aja. Kesuksesan apapun meski terlihat rumit dan mustahil. Dan hal ini yang akan saya lakukan: Agraria harus dapat nilai A!!!! Itu tekad saya buat si dosen killer yang bakal jadi dosen di kelas yang saya ambil semester ini. Semoga ini bukan keputusan goblok saya. Tuhan, Ya Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, berikan petunjuk dan kemudahan bagi hamba. Aamiin... So, bagaimana denga

Aku Tertawa

Bayi pun Turut Menertawakanmu Aku tertawa Melihatmu Berebut gundu dengan bibir berlumas gincu Tapi, Aku lebih tertawa lagi Melihatmu sendiri Tergugu dan nyeri Ketika biji gundu itu melesat ke dahi ..... Bekas dan jelas Sumber Gambar : Google

Sajak Pendek

Entah Ku tembangkan di tepi senja Ketika jingga menyala Dan jarak memisahkan kita Semoga kita berjumpa                    Lagi... Sumber Gambar: eRepublik - The New World