Langsung ke konten utama

Pre Wedding

Kembang Cinta Bersemi
Senyum sepanas matahari. Hehehe...
Bahagia rupanya
Selaksa cinta menumbuh bagai ilalang di musim penghujan
Kuncup bunga mekar. Dan sosok kumbang yang kekar
Dunia seakan berhenti berputar
Menunggu hari. Menunggu jam
Menunggu menit
Menunggu detik!
Dan. Penantian panjang kan kau petik

Silauan tatap semesra rembulan. Hehehe..
Kasmaran lagi ternyata
Gelombang pancaran kasih menembus selubung bumi
Dan amukan samudera damba nyaris membelah dada
Waktu (terasa) begitu lambat
Dan kesabaran menipis begitu cepat
Begitu cepat. Begitu cepat
Begitu cepat! Hahahaha...
Tak sabar merayakan Malam Gemilang
Begitukah?

Aku dan kejauhan
Di persaksian gelora asmara sepasang anak manusia
Aku tersenyum sendiri
Tertawa sesekali
Dan menung, masygul jutaan kali
Berapa banyak akhir bahagia semacam ini?

Senja menyala warna kesumba
Mereka-sepasang kupu-kupu cinta
-kepakkan sayap dam mulai merayap
Menyusuri jalan menurun
Menuju lembah
Menyingkir dari puncak bukit cemara
                              yang hampir gulita....

Sumber Gambar: IanPhotoGraph

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The End of The Holiday ^.^

Menyambut Esok Yup. Saya pikir inilah saat terakhir saya ngabisin hari libur. Masa reses. Masa menenangkan diri dan menjauhkan diri dari aktivitas perkuliahan dan tugas-tugas yang naujubillah banyak banget. Ini hari terakhir, meskipun masih kesisa sehari besok, buat memikirkan rencana masa depan. Kenapa hari terakhir? Ya karena mulai Senin besok lusa nggak ada lagi rencana. It's time to action! Setuju? ^.^ Senin, jam 7 pagi, sejarah semester 4 studi saya dimulai. Dosen baru, suasana baru. Target-target baru. Saya yakin, sepanjang hati kita yakin, kita bisa melakukan apa aja. Kebaikan apa aja. Kesuksesan apapun meski terlihat rumit dan mustahil. Dan hal ini yang akan saya lakukan: Agraria harus dapat nilai A!!!! Itu tekad saya buat si dosen killer yang bakal jadi dosen di kelas yang saya ambil semester ini. Semoga ini bukan keputusan goblok saya. Tuhan, Ya Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, berikan petunjuk dan kemudahan bagi hamba. Aamiin... So, bagaimana denga

Aku Tertawa

Bayi pun Turut Menertawakanmu Aku tertawa Melihatmu Berebut gundu dengan bibir berlumas gincu Tapi, Aku lebih tertawa lagi Melihatmu sendiri Tergugu dan nyeri Ketika biji gundu itu melesat ke dahi ..... Bekas dan jelas Sumber Gambar : Google

Sajak Pendek

Entah Ku tembangkan di tepi senja Ketika jingga menyala Dan jarak memisahkan kita Semoga kita berjumpa                    Lagi... Sumber Gambar: eRepublik - The New World