Langsung ke konten utama

Bukan Hanya Mimpi

Jangan Gentar Berlayar!
(Kepada Dewaruci dan Para Pemimpi)

Dan segeralah angkat temali!
Jangkar. Sauh. Lipatlah dahulu!
Ke seberang kita kan melanglang
Menyapa benua dan terusan asing
Mengitari selat dengan hati yang bising:
                    Oleh ambisi dan emosi

Bukan hanya mimpi
Dan segeralah pasang kompas!
Rasakan hembusan angin panas
Dan cumbulah sesembab dingin yang mengupas
Cuaca. Ah. Apalah dia?
Gairah jauh lebih perkasa
                    Mengapa musti menyerah?

Bukan hanya mimpi
Di sini jejak kita pertama kali
Sendiri. Sepi
Dalam hening dan kemahabaruan alam raya
Kita mulai berpikir. Merintis
Dan mulai menarik garis:
                       Kemana catatan hidup ditulis

Dan bukan hanya mimpi
Segeralah beraksi!
Dan "biarkan mereka iri
         wajar bila mencaci maki..."
Jalan tak sependek bayang, Teman
Untuk apa kau galaui rintangan?
Majulah!
Majulah!
Terjang! Hadang!
Juang!
Selamat bertualang!

Sumber Gambar: Wikipedia

PS: Bagian yang dicetak miring dalam tanda kutip merupakan bagian terkutip dari lirik lagu Berikan Pijar Matahari karya Iwan Fals dalam album Sumbang (1983)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The End of The Holiday ^.^

Menyambut Esok Yup. Saya pikir inilah saat terakhir saya ngabisin hari libur. Masa reses. Masa menenangkan diri dan menjauhkan diri dari aktivitas perkuliahan dan tugas-tugas yang naujubillah banyak banget. Ini hari terakhir, meskipun masih kesisa sehari besok, buat memikirkan rencana masa depan. Kenapa hari terakhir? Ya karena mulai Senin besok lusa nggak ada lagi rencana. It's time to action! Setuju? ^.^ Senin, jam 7 pagi, sejarah semester 4 studi saya dimulai. Dosen baru, suasana baru. Target-target baru. Saya yakin, sepanjang hati kita yakin, kita bisa melakukan apa aja. Kebaikan apa aja. Kesuksesan apapun meski terlihat rumit dan mustahil. Dan hal ini yang akan saya lakukan: Agraria harus dapat nilai A!!!! Itu tekad saya buat si dosen killer yang bakal jadi dosen di kelas yang saya ambil semester ini. Semoga ini bukan keputusan goblok saya. Tuhan, Ya Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, berikan petunjuk dan kemudahan bagi hamba. Aamiin... So, bagaimana denga

Aku Tertawa

Bayi pun Turut Menertawakanmu Aku tertawa Melihatmu Berebut gundu dengan bibir berlumas gincu Tapi, Aku lebih tertawa lagi Melihatmu sendiri Tergugu dan nyeri Ketika biji gundu itu melesat ke dahi ..... Bekas dan jelas Sumber Gambar : Google

Sajak Pendek

Entah Ku tembangkan di tepi senja Ketika jingga menyala Dan jarak memisahkan kita Semoga kita berjumpa                    Lagi... Sumber Gambar: eRepublik - The New World