Langsung ke konten utama

Satu Lagi Sajak Cinta

Sajak Cinta Pujangga Jejak Manyar
Luapan Jiwa
Satu lagi sajak cinta
Mengalir bersama udara
Tersesat di rerumputan,
Tersesap di keheningan

Ia mereka-reka jalan kembali
Meraba gelap dan sepi,
Menapaki jejak-jejak misteri
   dan tanda tanya yang abadi

Suatu hari nanti
Sajak cinta
Melesat tertiup angin pagi
Mengangkasa; rekat di bawah surya
Ketika kau menengok sekeliling
Kemana gelap yang biasa menjelma menjadi bayangan?
Kemana kecemasan, kekecewaan, kegalauan?
Kemana pusaran dendam luka lama?
Kemana segala?
Kemana semua?
Kemana?

Saat kau bertanya tentang itu semua
Sajak cinta kembali melesat ke cakrawala
Bersamanyalah mereka
Belajar arti ikhlas
Belajar arti kudus
Menjalani kehidupan yang keras
   dan takdir yang samar dan hunus
Setiap hari. Sepanjang hari
Sampai akhir waktu nanti
Begitulah ia
Sajak cintaku...

Sumber Gambar : Dokumentasi Pribadi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The End of The Holiday ^.^

Menyambut Esok Yup. Saya pikir inilah saat terakhir saya ngabisin hari libur. Masa reses. Masa menenangkan diri dan menjauhkan diri dari aktivitas perkuliahan dan tugas-tugas yang naujubillah banyak banget. Ini hari terakhir, meskipun masih kesisa sehari besok, buat memikirkan rencana masa depan. Kenapa hari terakhir? Ya karena mulai Senin besok lusa nggak ada lagi rencana. It's time to action! Setuju? ^.^ Senin, jam 7 pagi, sejarah semester 4 studi saya dimulai. Dosen baru, suasana baru. Target-target baru. Saya yakin, sepanjang hati kita yakin, kita bisa melakukan apa aja. Kebaikan apa aja. Kesuksesan apapun meski terlihat rumit dan mustahil. Dan hal ini yang akan saya lakukan: Agraria harus dapat nilai A!!!! Itu tekad saya buat si dosen killer yang bakal jadi dosen di kelas yang saya ambil semester ini. Semoga ini bukan keputusan goblok saya. Tuhan, Ya Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, berikan petunjuk dan kemudahan bagi hamba. Aamiin... So, bagaimana denga

Aku Tertawa

Bayi pun Turut Menertawakanmu Aku tertawa Melihatmu Berebut gundu dengan bibir berlumas gincu Tapi, Aku lebih tertawa lagi Melihatmu sendiri Tergugu dan nyeri Ketika biji gundu itu melesat ke dahi ..... Bekas dan jelas Sumber Gambar : Google

Sajak Pendek

Entah Ku tembangkan di tepi senja Ketika jingga menyala Dan jarak memisahkan kita Semoga kita berjumpa                    Lagi... Sumber Gambar: eRepublik - The New World