Langsung ke konten utama

Kebebasanku (Inilah Aku)

Diriku, Kodratku, Takdirku! Jejak Manyar
Dan Inilah Aku
Dan inilah aku. Inilah kebebasanku. Haruskah kutegaskan padamu?

Ku arungi langkahku sendiri. Tak peduli apapun pendapatmu. Persetan dengan segala hujatmu. Inilah aku. Inilah jalanku.

Kata. Rima. Nada. Mengalir dalam darahmu memuja segala. Buat apa mendengarkan petuahmu jika kau gentar menjadi aku? Gunakah menuruti ocehmu jika kau tak mengenal alur takdirku? Inilah aku. Inilah hidupku.

Ku tak mau menuruti arus gelombang. Biarpun ia menegaskan pada lembah elok yang memadang. Ku tak mau mengikuti laju sang bayu. Untuk apa begitu? Inilah aku. Inilah pikirku.

Agama. Sejarah. Pandangan kekuasaan yang kau sodorkan di jidatku. Mengapa ku harus mengikutinya? Bukankah aku punya jiwa? Haruskah kau paksakan mereka seakan aku tak bisa membedakannya : mana yang benar dan mana yang salah? Kau lupa dirimu sendiri sesat memandang mereka? Haruskah ku mengikutinya? Inilah aku. Inilah hatiku.

Ku lalui umurku dengan taqwaku. Asas. BisikanNya sudah menjelas. Setapak di muka sudah ku papas. Jarak, biarlah panjang dan meluas. Rintang melintang menghadang berulang-ulang. Coba, biarkan saja ku hadapi mereka. Ku jalani segala. Ku pangkas keraguan yang ada. Inilah aku. Inilah ambisiku.

Cinta. Kemanusiaan yang kau bawa-bawa. Mengertikah kau keduanya? Bibirmu celemotan dengan kemunafikan. Kini kau tawarkan padaku arti ketulusan? Bah, lelucon apa lagi yang kau tampilkan? Inilah aku. Inilah watakku.

Ku tak pernah peduli : nasib bagaimana yang ingin kau jilati. Ku tak akan pernah peduli : bagaimana kelak kau 'kan mati. Ku hanya ingin kau pahami : bisakah kau pahami nasib dan kematian yang kami ingini?

Bendera. Patriotisme. Nasionalisme? Aku punya makna tentang semuanya. Tak perlu kau berorasi di pantatku soal bela negara atau sekedar harumkan nama Sang Bunda. Aku tahu! Betapa gagahnya kau mengajariku. Apalagi menyodorkan di mulutku. Perlukah ku robek bibirmu? Inilah aku. Inilah juangku.

Ku mau mereka-termasuk dirimu yang menggila di sana-berhenti berceloteh tentang dunia di depan wajahku. Ku mau, mereka-termasuk dirimu yang masih saja banyak bicara di sana-menjauh seribu langkah dari usaha dan tawakalku. Aku sudah bisa berdo'a. Tanganku masih bisa menengadah. Perlukah kau membantu jariku mengangkasa? Inilah aku. Inilah yakinku.

Dan sajakku ini-mengalir ke dinding telingamu. Menggedori kesombongan batinmu. Mencolok otakmu yang dungu. Membutakan sepasang mata jalangmu di situ. Aku tak marah dengan tegurmu. Dan aku lebih takkan marah nasehatmu. Yang memuakkan bagiku, mestikah kau mencekokinya ke hidungku berulang kali ketika sudah ku mantapkan kaki hendak melangkah dan menari kemana? Diamlah! Atau ku lumatkan tulangmu. Atau ku hanguskan namamu. Atau ku lemparkan kisahmu bersama bayang-bayang hitam di kepekatan hari esok yang merisaukan. Inilah aku. Inilah murkaku. Haruskah ku buktikan padamu?

Padamu. Ku ceritakan semua itu.

Sumber Gambar : Dokumentasi Pribadi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Balada Modem Smart(un)fren

Proses Talak 2 1/2(ノಠ益ಠ)ノ KALI ini, secara tegas, secara nyata, dan dengan kesadaran diri yang penuh saya harus mengatakan hal ini : Jangan terbujuk iklan dan jangan terpaku harga! Banyak produk-produk berharga murah bertebaran di sekitar kita. Sepatu, baju, tas, perkakas. Belum lagi ponsel, laptop. Terakhir, Modem . Wow! Di -bold , kek. Hehehe... Yup. Kali ini saya akan mengangkat sebuah realita yang cukup serius. Sebuah contoh nyata (indikasi) kejahatan korporasi yang (sepertinya) tengah terjadi dan saya alami. What is it? Sejarah dengan kesaksiannya yang ada mencatat (cieeeee..... Hehehe...), usaha cek pulsa yang saya lakukan berkali-kali pada 19 Juni 2012 sejak pukul 20.57:42 baru membuahkan hasil pada pukul 22.16:24 dengan sebuah SMS balasan dari 999 yang berisi : "Pulsa Anda Rp. 15,000 berlaku s/d 06/06/2013. Dgr lagu top, hub 357. Rp6rb/30hr." Alhamdulillah. Masih ada. Kirain udah habis atau apa gitu soalnya Modem Smartfren yang katanya anti lelet kok malah ...

Duka dan Luka

Siapa sangka :                         di balik surya tak ada mega? Siapa duga :                        malam purnama kan selamanya? Yang mampu kita cerna :                        kisah hari ini takkan sama esok hari                        Bersiaplah untuk tawa                        Siagalah 'tuk air mata Karna takkan ada yang sanggup menerka.                                                      ...

OST Hello Ghost : Cha Tae Hyun - With You (너와 함께)

AWALNYA saya nggak tertarik banget liat film yang satu ini. Seinget saya sih, film ini saya dapetin dari pacar saya #Ihiiiiiiir ❀∇❀#. Suatu hari, pas lagi asyik-asyik memilah-milah koleksi film di laptop bersama dia, spontan aja dia bilang kalo Hello Ghost , yang saat itu saya mau cek isi filmnya kayak apa, bilang kalo ceritanya bagus banget. Saya hanya buka sekilas dan tertangkap kesan garing pada film ini. Kesan pertama yang buruk, bukan? Don't Judge Movie from Its Scenes ^^ Pas pulang, saya coba cek lagi film Korea yang satu ini. Namanya ngecek kan nggak mungkin full watching dari awal sampe belakang. Saya cepet-cepetin aja sekedar tahu kualitas gambar, suara, alur cerita secara singkat, dan... wait a second! Ending theme -nya kok gini ya? Dan, saya pun mulai jatuh cinta ... *** Seperti biasa. Begitu ada lagu yang saya suka, buru-buru deh ngejar di internet. Dan nggak tanggung-tanggung. Full Complete Album . Tapi, di sinilah ujian dimulai. Belasan website saya...