Langsung ke konten utama

Merdeka (Dalam Langkah & Do'a)

Merah Putih Merdeka Jejak Manyar
Puja
Aroma senja menyengat lamunku
Ada diam di hatiku
Ada sendu di pikirku
Sayup angin bicara; sayup laut menerka
Di pesisir ku termenung memandang cakrawala

Bulan Qur'an singgah ribuan detik yang lalu
Kini
Tinggal bayang-bayang manis tersisa di balik punggungku
Dulu. Ia singgah di hari yang sama denganku saat ini
Dulu. Semusim yang lalu

Dulu. Ia datang membawa taqwa
Dulu. Bersama kidung-kidung pujangga teruntuk Dia Yang Maha Segala

Dulu. Ia dendangkan damai
Kini. Tinggal bias asa melerai : kegetiranku yang menyemai

Adakah bendera merdeka berkibar pesona?
Adakah ia menegak sentausa dalam lantunan puja?
Adakah?

Aroma senja mengutuk lamunku
Ada suara merdu memanggilku
Ada tawa riuh menyapaku
Mereka anakku. Mereka cucuku. Mereka benih bangsa penerus cita
Sayup angin menerpa; sayup laut mendamba
Ku pinta pada Tuhan Yang Esa
Merdeka bumiku : dalam langkah dan do'a
Kini. Nanti
Hingga lapuk jasadku di dasar bumi
Hingga sajakku tak didengar lagi

Sumber Gambar : Aa Gun - Jad!Berita - Hormat sama Bendera tu perlu gak sih?, menurut saya perlu!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The End of The Holiday ^.^

Menyambut Esok Yup. Saya pikir inilah saat terakhir saya ngabisin hari libur. Masa reses. Masa menenangkan diri dan menjauhkan diri dari aktivitas perkuliahan dan tugas-tugas yang naujubillah banyak banget. Ini hari terakhir, meskipun masih kesisa sehari besok, buat memikirkan rencana masa depan. Kenapa hari terakhir? Ya karena mulai Senin besok lusa nggak ada lagi rencana. It's time to action! Setuju? ^.^ Senin, jam 7 pagi, sejarah semester 4 studi saya dimulai. Dosen baru, suasana baru. Target-target baru. Saya yakin, sepanjang hati kita yakin, kita bisa melakukan apa aja. Kebaikan apa aja. Kesuksesan apapun meski terlihat rumit dan mustahil. Dan hal ini yang akan saya lakukan: Agraria harus dapat nilai A!!!! Itu tekad saya buat si dosen killer yang bakal jadi dosen di kelas yang saya ambil semester ini. Semoga ini bukan keputusan goblok saya. Tuhan, Ya Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, berikan petunjuk dan kemudahan bagi hamba. Aamiin... So, bagaimana denga

Aku Tertawa

Bayi pun Turut Menertawakanmu Aku tertawa Melihatmu Berebut gundu dengan bibir berlumas gincu Tapi, Aku lebih tertawa lagi Melihatmu sendiri Tergugu dan nyeri Ketika biji gundu itu melesat ke dahi ..... Bekas dan jelas Sumber Gambar : Google

Sajak Pendek

Entah Ku tembangkan di tepi senja Ketika jingga menyala Dan jarak memisahkan kita Semoga kita berjumpa                    Lagi... Sumber Gambar: eRepublik - The New World