Langsung ke konten utama

Lomba Cerita Hari Anak Nasional 2012

DL: 31 Agustus 2012

Tema: "Aku Melawan Korupsi"

*15 Tulisan Nominator Dibukukan Cetak Nasional

Tujuan:
Akhir-akhir ini sangat menyentak kesadaran kita mengenai fenomena maraknya terungkap kasus korupsi yang melibatkan elit-elit politik, dan lebih mirisnya yang terjerat hukum gara-gara korupsi itu adalah para pemimpin yang seharusnya mereka adalah panutan bagi bangsa ini. Hal ini sangat terkait dengan minimnya pendidikan "bahaya korupsi" dan dampaknya bagi kehidupan berbangsa dan bernegara di bangku sekolah. Sekarang ini sudah ada pendekatan "melawan" korupsi yang dikenalkan pada anak-anak sekolah dasar dan menengah pertama.

Untuk menunjang program pemerintah mengenai pendidikan antikorupsi sejak dini, kami merasa terpanggil untuk membuat lomba cerita anak yang bertemakan tentang korupsi, bagaimana anak-anak dengan kepolosan dan kejujuran mereka bisa menjadi "alarm" dan pencegahan untuk menghindari tindakan korupsi sekecil apapun itu. Dengan cerita-cerita ini, pesan "melawan" korupsi akan lebih mudah dicerna dan dipahami oleh anak-anak usia SD dan SMP. Sehingga anak-anak bisa menyerap nilai-nilai kejujuran, moral dan agama dari cerita-cerita tersebut.

Kriteria Cerita:
  1. Cerita seputar dunia anak-anak yang berkaitan dengan semangat "melawan korupsi" yang bisa ditumbuhkan sejak usia dini. Tema ini bisa dijadikan menjadi topik-topik sederhana bagaimana seorang anak yang jujur mengembalikan milik orang lain, tidak mengambil punya orang lain, tidak menipu, berbohong dan menanamkan jiwa disiplin supaya tidak sering malas sekolah atau ogah-ogahan menyelesaikan tugas (korupsi waktu), dan cerita-cerita lain yang ada hubungannya dengan "korupsi" dalam lingkup yang lebih luas di dunia anak-anak.
  2. Cerita anak ini berisi tentang pesan-pesan moral, kejujuran, kedisiplinan, ketaatan pada ajaran agama yang melarang melakukan korupsi atau tindakan yang bisa menjadi kebiasaan orang melakukan korupsi.
  3. Tokoh utamanya adalah anak-anak (usia 6-15 tahun).
  4. Menggunakan bahasa yang sederhana, lugas, cara bercerita yang mengalir, pesan yang disampaikan mudah dipahami anak-anak.
  5. Tidak menggunakan bahasa-bahasa vulgar, asusila, SARA dan kata-kata yang tidak pantas dibaca anak-anak.
  6. Panitia bisa menganulir naskah yang tidak sesuai dengan kriteria cerita yang kami inginkan di atas.
Syarat Penulisan:
  1. Terbuka untuk umum dan Writing Revolution, gratis.
  2. Maksimal mengirimkan 2 tulisan.
  3. Panjang tulisan 3-5 hlm, spasi 2, New Time Roman font 12, margin 3 cm atau 1,18 inchi semua sisi.
  4. Naskah dikirimkan dalam format LAMPIRKAN FILE (Attach File) ke email:antologi_wr@yahoo.co.id
  5. Tulis judul email: Lomba Cerita Anak
  6. Diharapkan mempublikasikan informasi lomba ini di note FB (minimal tag 30 teman) atau Blog.

Hadiah:
  • Juara I: Uang tunai Rp 300.000,- (ditambah 3 buku bukti terbit + e-sertifikat).
  • Juara II: Uang tunai Rp 200.000,- (ditambah 3 buku bukti terbit + e-sertifikat).
  • Juara III: Uang tunai Rp 100.000,- (ditambah 3 buku bukti terbit + e-sertifikat).
  • 3 Juara Harapan mendapat beasiswa Sekolah Menulis Cerpen Online (SMCO) Writing Revolution (ditambah 1 buku bukti terbit + e-sertifikat).
  • Setiap nominator mendapatkan buku 1 bukti terbit + e-sertifikat.

Sistem Penerbitan Buku:
  • 15 tulisan terpilih sebagai nominator akan dibukukan, cetak nasional, masuk Gramedia, Togamas, Gunung Agung, dll.
  • Setiap kontributor mendapatkan royalti dan buku bukti terbit.
  • Buku diterbitkan Oktober

Sponsor:
  • Penerbit Writing Revolution (WritingRevo Publishing).
  • Sekolah Menulis Cerpen Online (SMCO), info lebih lengkap silakan klik: http://writing-revolution.blogspot.com/

Pengumuman: 15 September 2012

Kontak Panitia:
Telp. 0274-8593096
Hotline. 085763208009
E-Mail: antologi_wr@yahoo.co.id

Sumber : Catatan Facebook Rurin Kurniati

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The End of The Holiday ^.^

Menyambut Esok Yup. Saya pikir inilah saat terakhir saya ngabisin hari libur. Masa reses. Masa menenangkan diri dan menjauhkan diri dari aktivitas perkuliahan dan tugas-tugas yang naujubillah banyak banget. Ini hari terakhir, meskipun masih kesisa sehari besok, buat memikirkan rencana masa depan. Kenapa hari terakhir? Ya karena mulai Senin besok lusa nggak ada lagi rencana. It's time to action! Setuju? ^.^ Senin, jam 7 pagi, sejarah semester 4 studi saya dimulai. Dosen baru, suasana baru. Target-target baru. Saya yakin, sepanjang hati kita yakin, kita bisa melakukan apa aja. Kebaikan apa aja. Kesuksesan apapun meski terlihat rumit dan mustahil. Dan hal ini yang akan saya lakukan: Agraria harus dapat nilai A!!!! Itu tekad saya buat si dosen killer yang bakal jadi dosen di kelas yang saya ambil semester ini. Semoga ini bukan keputusan goblok saya. Tuhan, Ya Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, berikan petunjuk dan kemudahan bagi hamba. Aamiin... So, bagaimana denga

Aku Tertawa

Bayi pun Turut Menertawakanmu Aku tertawa Melihatmu Berebut gundu dengan bibir berlumas gincu Tapi, Aku lebih tertawa lagi Melihatmu sendiri Tergugu dan nyeri Ketika biji gundu itu melesat ke dahi ..... Bekas dan jelas Sumber Gambar : Google

Wahai... (Akhir Mimpi)

Nestapa Bunga-bunga layu Daun-daun Runtuh dalam pelukan kelabu Wahai , Sepi Mengapa musim begitu keji? Sepasang mata Tegak menyongsong derita Jemari mungil penuh luka Memeluk tangkai si kuncup dahlia Yang mulai kering dan punah Wahai, Dingin Seberapa panjang membaluti serbuan angin? Lembah itu Semakin kusam dan berdebu Matahari bisa mengingatnya Di atas batu Ya! Di atas batu itu Semusim lalu Seekor jantan asyik mencumbui betinanya Ya! Di atas batu itu Sang betina pasrah menerima kekasihnya Dan langit Dan bumi Dan semesta raya Ikhlas menerima mereka Mengalirlah gairah dalam cinta Semusim yang lalu... Wahai, Waktu Mengapa dengki nian kau berlaku? Halilintar Suatu hari datang dan mengantar Sepucuk kabar Bahwa cinta harus merepih dan buyar Merepihlah mimpi-mimpi Memuinglah rimbun kasih Air mata . Apakah guna? Cucur darah. Bisakah mengubah? Dan mereka berpisah di antara linang tangisan senja Merantau dalam galau Merundung dalam kabung San