Langsung ke konten utama

Kisah Inspirasi - Polisi Super & Celana Kolor

Tragedi Polisi Super Jejak Manyar
In Memoriam for Super Cop
APAKAH kalian tahu sebuah negeri yang begitu terkenal dengan polisi supernya? Bukan, sungguh bukan! Mereka bukan polisi bersayap dengan celana dalam di luar (Baca : Superman). Bahkan, mereka bukan Sersan Chan Ka-Kui yang "hanya" berani menangkapi penjahat-penjahat besar dalam film Police Story. Mereka disebut polisi super karena... Mereka melayani masyarakat dengan penuh dedikasi.
Sebelum kalian salah mengira, saya harus memperjelas : KISAH INI BUKAN TENTANG POLISI DI INDONESIA. Bahkan mungkin tak pernah akan ada di negara ini jua. Kisah ini tentang sebuah angkatan bernama polisi di Negeri Ironi, yang terletak jauh... jauh... jauuuuuuuh... di ujung pulau.
Negeri ini dipuji banyak negara karena memiliki angkatan bersenjata kepolisian yang hebat. Mengapa hebat?
Di Indonesia, ketika kalian kehilangan sepeda motor, bahkan kehilangan mobil BMW sekalipun, mungkin pihak kepolisian yang kalian lapori akan begitu lama memproses laporan kalian. Paling cepat sehari-dua hari lah. Tidak dengan polisi di Negeri Ironi. Begitu kalian membuka mulut, begitu pula anggota polisi yang saat itu menemui kalian melaporkan pada atasannya perihal peristiwa yang terjadi dan sepeleton pasukan akan meluncur menindaklanjuti laporan kalian. Hebat, bukan? Tapi, untuk laporan tentang apa saja memangnya?
Apa saja! Ya, apa saja! Jangankan mobil hilang, handphone jatuh di jalan, laptop kecurian, bahkan celana kolor hilang pun polisi di Negeri Ironi siap sedia menyelesaikan masalah yang ada. Hebat? Wah, itu belum apa-apa.
Berapa lama menurut kalian untuk memecahkan masalah yang ada? Setahun? Dua tahun? Tiga tahun? Atau... seabad? Nop! SEHARI! Hanya sehari untuk memecahkan kasus-kasus yang ada, kecuali untuk kasus-kasus tertentu yang sedikit rumit-seperti pembunuhan-yang memerlukan waktu agak lama untuk menemukan pelakunya. Sebulan adalah waktu terlama yang pernah mereka alami untuk memecahkan kasus rumit tersebut.
***
Masalah yang aku ceritakan saat ini bukan soal kehebatan polisi super ini. Tapi, sebuah peristiwa ganjil yang akhir-akhir ini sering terjadi. Dari data yang ada, diperoleh catatan sejak tahun 2010, ada kenaikan kasus untuk kehilangan celana kolor di Negeri Ironi ini. Tahun 2010, ada 1.000 laporan yang masuk meja kepolisian untuk ditindaklanjuti. Tahun 2011, meningkat menjadi 10.000. Tahun 2012, kembali naik menjadi 100.0000 laporan. Dan sampai saat ini, bulan Mei 2013, tahukah kalian berapa laporan yang masuk? 1.000.000.000 alias 1 JUTA LAPORAN! Gila! Ada apa ini?
Usut punya usut, menurut laporan yang ada, celana kolor pada pelapor hilang antara lain karena :
  1. Dijemur dan lupa tak diangkat seharian,
  2. Dijemur dan dibiarkan selama berhari-hari,
  3. Dicuri di kamar yang kebetulan tak dikunci,
  4. Dicuri dari tas belanjaan yang lupa tak diawasi karena sibuk ber-BBM ria, dan
  5. Dicuri karena iseng dipajang di pagar rumah
Tapi, polisi super tetap polisi super. Tak peduli apapun alasannya, mereka tetap bekerja! Semuskil dan sesulit apapun, pemecahan kasus adalah kebanggaan bagi mereka. Setiap hari mereka selalu mengingatkan para pelapor untuk lebih hati-hati lagi dalam menjaga harta benda mereka, walau anehnya setiap hari pula sebagian dari mereka laporan lagi karena celana kolornya hilang lagi.
***
Jenderal Kalong, sang kepala kepolisian di Negeri Ironi, memerintahkan anak buahnya untuk bekerja keras menghadapi laporan dari masyarakat Negeri Ironi yang berjumlah penduduk sekitar 100 juta orang itu, tidak termasuk anggota polisi dan kaum tentara. Dengan jumlah personil polisi sekitar 100 ribu orang, Jenderal Kalong mengharapkan mereka bisa mengabdi lebih baik lagi, lebih dedikatif lagi, lebih mengayomi lagi. Serentak anak buahnya mengatakan, "Siap, Pak!" sambil menghentakkan kaki, mengagetkan batalyon tentara yang tegang di perbatasan Negeri Ironi. Takut ada penyelundup dan pengacau.
Mulailah kerja keras anggota polisi untuk mencari 1 juta kolor milik warga Negeri Ironi yang raib entah kemana. Setiap kali satu kolor ditemukan, saat itu pula ada dua laporan masuk bahwa kolor mereka baru saja hilang. Ibarat kata, ini yang nenek moyang kita bilang : patah tumbuh, hilang berganti.
Sebulan telah berlalu. Anggota polisi super terus bekerja keras tidak berhenti. Selain menghadapi kasus-kasus besar yang ada, mereka juga berikhtiar memecahkan raibnya jutaan kolor yang terus terjadi sampai saat ini (bahkan laporan di Bulan Juni mengatakan sudah ada 2 JUTA LAPORAN tentang celana kolor yang hilang, dan 200 ribu di antaranya sudah ditemukan).
Bulan kembali berganti. Kerja tak pernah berhenti. Tak terasa sudah masuk bulan Juli, Agustus, September, Oktober, November... lalu... Desember!
***
Suatu pagi yang cerah, ketika 100 ribu anggota polisi super baru saja terjaga di Markas Besar mereka karena kelelahan yang melanda mereka untuk menangani kasus kolor, alangkah terkejutnya mereka melihat 100 juta manusia mengepung markas mereka. Yang lebih membuat mereka kaget, mereka tak bercelana kolor! Mata para polisi super dengan leluasa melihat celana dalam warga Negeri Ironi yang berdiri di depan mereka.
"Temukan celana kolor kami! Temukan celana kolor kami! Segera temukan celana kolor kami!"
"Mundur! Mundur! Mundur! Mundur!"
"Bubarkan polisi super! Bubarkan polisi super! Bubarkan polisi super!"
Demikian gema teriakan warga Negeri Ironi bersahut paut tak karuan. 100 ribu anggota polisi super ternganga tak tahu harus berkata apa. Tiba-tiba...
"Halo, Polisi Super? Saya Presiden Negeri Ironi. Saya melaporkan kehilangan celana kolor saya tadi pagi. Apakah..."
Tut tut tut tut tut... tuuuuuuuuuuuuuuuttttttt
100 ribu polisi super jantungan bersama-sama. Innalillahiwainnaillahirojiun. Rest in (not) Peace...
*Terdengar nyanyian Gugur Bunga tumpang tindih dengan Bongkar
**End**

CATATAN KAKI :
  1. Kisah ini didedikasikan untuk para pengabdi yang-kadang kala-lupa menyadarkan masyarakat tempatnya mengabdi untuk menjadi pengabdi bagi diri mereka sendiri.
  2. Kisah ini TIDAK DITUJUKAN UNTUK MENDISKREDITKAN PIHAK KEPOLISIAN RI. Hal yang diterangkan dan cenderung negatif dalam alinea kedua dan ketiga artikel ini diuraikan sebatas gambaran realita.
  3. Kisah ini terinspirasi dari artikel Ini Unic - (Serious) Inilah Orang yang Harus Ditonjokin Karena Bikin Jakarta Kebanjiran!!!
Sumber Gambar :  Dokumentasi Pribadi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The End of The Holiday ^.^

Menyambut Esok Yup. Saya pikir inilah saat terakhir saya ngabisin hari libur. Masa reses. Masa menenangkan diri dan menjauhkan diri dari aktivitas perkuliahan dan tugas-tugas yang naujubillah banyak banget. Ini hari terakhir, meskipun masih kesisa sehari besok, buat memikirkan rencana masa depan. Kenapa hari terakhir? Ya karena mulai Senin besok lusa nggak ada lagi rencana. It's time to action! Setuju? ^.^ Senin, jam 7 pagi, sejarah semester 4 studi saya dimulai. Dosen baru, suasana baru. Target-target baru. Saya yakin, sepanjang hati kita yakin, kita bisa melakukan apa aja. Kebaikan apa aja. Kesuksesan apapun meski terlihat rumit dan mustahil. Dan hal ini yang akan saya lakukan: Agraria harus dapat nilai A!!!! Itu tekad saya buat si dosen killer yang bakal jadi dosen di kelas yang saya ambil semester ini. Semoga ini bukan keputusan goblok saya. Tuhan, Ya Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, berikan petunjuk dan kemudahan bagi hamba. Aamiin... So, bagaimana denga

Aku Tertawa

Bayi pun Turut Menertawakanmu Aku tertawa Melihatmu Berebut gundu dengan bibir berlumas gincu Tapi, Aku lebih tertawa lagi Melihatmu sendiri Tergugu dan nyeri Ketika biji gundu itu melesat ke dahi ..... Bekas dan jelas Sumber Gambar : Google

Wahai... (Akhir Mimpi)

Nestapa Bunga-bunga layu Daun-daun Runtuh dalam pelukan kelabu Wahai , Sepi Mengapa musim begitu keji? Sepasang mata Tegak menyongsong derita Jemari mungil penuh luka Memeluk tangkai si kuncup dahlia Yang mulai kering dan punah Wahai, Dingin Seberapa panjang membaluti serbuan angin? Lembah itu Semakin kusam dan berdebu Matahari bisa mengingatnya Di atas batu Ya! Di atas batu itu Semusim lalu Seekor jantan asyik mencumbui betinanya Ya! Di atas batu itu Sang betina pasrah menerima kekasihnya Dan langit Dan bumi Dan semesta raya Ikhlas menerima mereka Mengalirlah gairah dalam cinta Semusim yang lalu... Wahai, Waktu Mengapa dengki nian kau berlaku? Halilintar Suatu hari datang dan mengantar Sepucuk kabar Bahwa cinta harus merepih dan buyar Merepihlah mimpi-mimpi Memuinglah rimbun kasih Air mata . Apakah guna? Cucur darah. Bisakah mengubah? Dan mereka berpisah di antara linang tangisan senja Merantau dalam galau Merundung dalam kabung San