Langsung ke konten utama

Mengisi Detik-Detik Perginya Ramadhan - Jum'at Terakhir Ramadhan 1434 H

Sudah Cukupkah Amal Kita di Ramadhan Tahun Ini? Jejak Manyar
Kepergian Yang Disesali
SAHABAT MANYAR, tibalah jua di Jum'at terakhir di bulan Ramadhan 1434 H. Hari-hari yang mulia di bulan Ramadhan segera berlalu. Puasa Ramadhan dan shalat tarawih yang memperkokoh solidaritas sosial akan sirna. Tapi, kita harus bersyukur karena "jebakan" di bulan Ramadhan akan pergi untuk sebelas bulan ke depan dan selanjutnya... kita akan terjebak pada keduniawian lagi sampai sebelas bulan ke depan...

Sesuai judul artikel kita di pertemuan terakhir kita ini edisi diskusi Jum'at Ramadhan, saya akan mengajak Sahabat Manyar dimanapun berada untuk Mengisi Detik-Detik Perginya Ramadhan Tahun Ini.

Sementara itu... silahkan letakkan ponsel yang menyibukkan Sahabat Manyar dari berpikir dan merenung soal sisa waktu kita di bulan Ramadhan ini.

Silahkan matikan-atau setidaknya kecilkan-lagu yang melupakan Sahabat Manyar dari kekhusyukan ibadah di akhir Ramadhan tahun ini.

Terakhir, silahkan Sahabat Manyar tutup tab-tab atau jendela situs web Sahabat Manyar yang membuat Sahabat Manyar tertawa ria saat ini tanpa menangisi bayangan perginya Ramadhan tahun ini. Bahkan jika situs ini salah satunya, tutuplah. Saya ikhlas dibandingkan harus menanggung dosa karena melalaikan Sahabat Manyar dari mengingat Allah SWT. dan kekuasaan serta kerahmatanNya pada kita sampai saat ini.

Singkirkan semua gangguan untuk lima menit saja. Sudah? Jika sudah, mari kita isi detik-detik tersisa ini dengan sebuah pertanyaan : apa yang kita dapat sampai hari ini?
Silahkan direnungkan, Sahabat Manyarku...
***
Kurang lebih kita sudah menjalani ibadah puasa Ramadhan selama 23 hari dan saat ini kita memasuki hari ke-24 di bulan Ramadhan. Tiga Jum'at berlalu dan Jum'at terakhir di Ramadhan ini baru kita awali. Sudah sejauh mana perjuangan kita menjemput rahmat Allah SWT.? Perubahan apa yang kita alami? Positif? Atau malah... negatif?

Tanpa terasa, ya, tanpa terasa Ramadhan sebentar lagi akan meninggalkan kita. Sekali lagi, kita akan merindukan pertemuan dengan bulan mulia ini. Kita akan merindukan, sangat merindukan, bulan dimana Allah SWT. dengan begitu lembut membuka berbagai pintu kebaikan dan kesejahteraan bagi kita. Kasih sayangNya diberikan dan ditebarkan di setiap tarikan nafas kita. Sudahkah kita meraihnya? Mendapatkannya?

Ramadhan segera berlalu. Tak lebih dari satu minggu lagi. Kita akan-sekali lagi-dihantui pertanyaan yang sama seperti Ramadhan tahun-tahun sebelumnya : masih hidupkah kita di Ramadhan tahun depan? Atau, "sedikit lebih halus," masih bisakah kita berpuasa, beribadah, pergi ke masjid untuk tarawih pada Ramadhan tahun depan? Terngiangkah pertanyaan itu di telinga kita sekarang? Atau, kita merasa tak peduli?

Bayangkan Jika Jawabannya 'Tidak' Jejak Manyar
Tanyakan Pada Hati
Saat ini, persis ketika Sahabat Manyar membaca alinea ini, barangkali saudara kita sesama muslim tak lagi bersama kita di dunia. Allah SWT. memanggilnya, mengajaknya bertemu karena waktu baginya telah tiba. Sudah siapkah jika yang Allah SWT. panggil itu kita? Sudahkah?

Barangkali, saat ini, sanak famili saudara muslim kita sedang menjalani detik-detik terakhirnya menikmati Ramadhan. Sebab, takdir mereka di Lauhul Mahfuhz menentukan usia mereka takkan sampai di Ramadhan yang akan datang. Bagaimana jika itu sanak famili kita? Sanggupkah kita kehilangan mereka?

Bagaimana jika hari ini, saat ini, artikel ini adalah artikel terakhir yang Sahabat Manyar baca dari situs Jejak-Jejak Manyar karena persis di Ramadhan yang akan datang, Sahabat Manyar tak lagi punya kesempatan untuk membacanya atau saya tak punya kesempatan untuk kembali berbagi pikiran saya karena Allah SWT. telah menentukan batas akhir perjalanan kita? Sudah siapkah kita? Astagfirullah aladzim... Panjangkanlah usia kami, Ya Allah... Jumpakanlah kami pada Ramadhan yang akan datang... Aamiin...
***
Hari ini, detik ini, barangkali 4/5 hati kita, atau bahkan 99/100 hati kita sudah meletakkan keindahan Ramadhan persis di bawah secarik kertas yang berisi nama-nama sahabat, rekan kerja, kolega yang akan kita kirimkan parsel ucapan Lebaran. Atau, keagungan Ramadhan kita biarkan di bawah tumpukan baju baru yang kita beli untuk menyambut kemeriahan Hari Idul Fitri, 1 Syawal 1434 H yang akan datang. Atau, kita bahkan melupakan Ramadhan sejak bulan yang mulia ini tiba?

Sungguh sayang, Sahabat Manyar, sungguh sayang jika kita mengabaikan Ramadhan di detik-detik akhir kepergiannya. Bayangkan seseorang yang kita cintai berada di ujung hayatnya. Akankah dia kita tinggalkan? Jika bisa, saya yakin kita akan melakukan apa saja agar ia tetap ada di samping kita. Mengapa tak demikian dengan Ramadhan? Apakah karena kita berpikir Ramadhan akan datang lagi tahun depan? Benar. Tentu saja benar. Ramadhan akan kembali datang tahun depan, dan ia akan singgah dua tahun yang akan datang, dan ia kembali lagi tiga tahun yang akan datang, empat tahun yang akan datang, lima tahun, sepuluh tahun, dua puluh tahun, tiga puluh, empat puluh, bahkan seratus tahun yang akan datang insya Allah Ramadhan yang mulia ini akan datang. Masalahnya, apakah kita masih ada kesempatan tahun depan untuk menyambut kedatangannya? Ya Allah, ya Dzat Penguasa Alam ini... Panjangkanlah umur kami, ya Allah... Pertemukanlah kami dengan Ramadhan-RamadhanMu yang mulia di tahun depan dan tahun-tahun yang akan datang, ya Robb... Aamiin...
***
Allah SWT. masih memberikan kita sekitar 6 hari, termasuk hari Jum'at yang diberkahi Allah SWT. ini, untuk memaksimalkan diri kita, beribadah sebanyak dan sekhusyuk mungkin di bulan penuh kemuliaan ini. Allah SWT. masih memberikan kita waktu sekitar 6 hari untuk berlomba-lomba meraih keberkahan Lailatul Qadar. Allah SWT., Tuhan semesta alam, masih memberikan kita sekitar 6 hari untuk berbenah, lebih berbenah, dan terus berbenah diri. Haruskah kita menyia-nyiakannya?

Kita bersihkan hati kita selama 6 hari ini. Kita buang kotoran di hati bernama marah, iri, dengki, dan segala racun berbisa lainnya. Kita buang kesombongan intelektual kita. Kita remukkan keangkuhan spiritual kita. Kita bakar kutu-kutu yang membuat busuk emosi kita. Belajarlah dari Allah SWT. tentang kasih dan sayang. Belajarlah dari Allah SWT. tentang memberi. Belajarlah, belajarlah demi kebaikan yang tersisa dalam waktu yang singkat ini.

Ramadhan 'Kan Pergi Jejak Manyar
Dan Ia Akan Pergi
Kita nikmati kebersamaan yang indah di bulan Ramadhan ini dengan iman dan taqwa. Kita isi sahur dengan keyakinan dan kita sambut saat berbuka dengan syukur dan pengakuan atas Dzat Allah SWT. yang memberikan kita limpahan rizki. Kita nikmati takbirnya shalat tarawih dan khusyuknya sujud di shalat witir. Kita sediakan zakat fitrah bagi mustahiq di sekitar kita. Kita sediakan sedekah di akhir Ramadhan yang kita punya ini. Bersegeralah, Sahabat Manyar! Bersegeralah berbuat kebaikan. Selagi Allah SWT. masih memberikan kita kesempatan...
***
Sebelum saya akhiri artikel terakhir saya di edisi Jum'at Ramadhan tahun ini, mari kita berdo'a supaya Allah SWT. memberikan kita rahmat untuk berjumpa lagi di bulan Ramadhan tahun 1435 H. nanti. Mari kita berdo'a supaya Allah SWT. menerima segala bentuk ibadah yang kita kerjakan di Ramadhan tahun ini dan menghapus kekurangan atau kekhilafan yang kita lakukan. Mari kita berdo'a agar Allah SWT. memasukkan kita ke dalam golongan orang-orang yang beruntung dan memperoleh keutamaan Lailatul Qadar. Mari kita berdo'a, Sahabat Manyar, agar Allah SWT. memberikan keberkahan Ramadhan tahun ini sepenuhnya bagi kita, keluarga kita, dan saudara seiman kita semua di dunia serta semoga Allah SWT. memberikan hidayah bagi umat-umatNya yang belum tercerahkan dengan menyebut keagungan Ramadhan tahun ini. Aamiin...

Bismillahirahmanirahim...
Ya Allah, ya Dzat Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang
Subhanallah wal-hamdulillah wa laa illaaha ilallaahu wallahuakbar
Ya Allah, ya Rahman, ya Rahim, ya Azis, ya Malik, ya Qudus, ya Rozak, ya Rabbalalamin...
Asyhadu an laa ilaaha illallah, wa asyhadu anna Muhammadar Rasulullaah
Allahumma shall 'alaa Muhammad wa 'alaa aali Muhammad... Kamaa shallaita 'alaa Ibrahim wa 'alaa aali Ibrahim... Fil-'aalamiina innaka hamiidum majiid...

Ya Allah, ya Tuhan kami...
Tiada daya bagi kami untuk mengingkari DzatMu, ya Rabb...
Tiada daya bagi kami untuk mengkufuri nikmatMu pada kami, ya Allah...
Engkaulah Tuhan semesta alam...
Engkaulah Dzat yang Maha Melihat, ya Rabb
Engkaulah Dzat yang Maha Mendengar...
PadaMulah kami mampu berdo'a
Hanya padaMu ya Allah kami sanggup bergantung...

Ya Allah, ya Tuhan kami...
Ampunilah diri kami... Ampunilah kekhilafan kami...
Bersihkanlah diri dan hati kami dari dosa ya Rabbi...
Mudahkanlah kami ya Allah...
Mudahkanlah kami untuk mengenali yang baik dan buruk
Mudahkanlah kami untuk membedakan yang halal dan yang haram
Yang manfaat dan yang mudharat
Yang Kau berkahi dan yang Kau benci
Yang Kau rahmati dan yang Kau laknati, ya Allah...

Dekatkanlah kami pada cintaMu, ya Allah... Dan jauhkanlah kami dari murkaMu...
Dekatkanlah kami pada berkahMu, ya Allah... Dan jauhkanlah kami dari siksaMu...

Berikanlah keridhaanMu ya Allah atas Ramadhan yang kami lalui pada diri kami
Berikanlah keberkahanNya pada kami ya Robb
Pada ayah, ibu kami...
Pada suami/istri kami...
Pada anak-anak kami...
Pada kakak dan adik kami...
Pada saudara muslimin dan muslimat...
Pada saudara kami kaum mukmin dan mukminat, ya Allah...
Pada saudara-saudara kami yang mengharapkan hidayah dariMu ya Allah...

Jauhkanlah kesia-siaan ibadah kami, ya Allah...
Berikankanlah ganjaran kebaikan yang Engkau janjikan pada kami...
Limpahkanlah, ya Allah...
Luaskanlah, ya Allah...
Panjangkanlah, ya Allah...
Lapangkanlah, ya Allah...
Dan jadikanlah manfaat, ya Allah...
Atas ampunan yang Kau berikan,
Atas rizki yang Kau berikan,
Atas waktu yang Kau berikan,
Atas usia yang Kau berikan,
Atas kesempatan yang Kau berikan,
Atas kesehatan yang Kau berikan,
Atas segala kebaikan yang Kau berikan pada kami, ya Rabb...
Baik yang ada di Bumi maupun di Langit...
Baik yang ada di dunia maupun di akhirat...
Baik yang ada pada diri kami hari ini maupun yang akan ada di kemudian hari...
Baik yang telah Engkau berikan, ya Allah...
Maupun yang Engkau janjikan dan Engkau tambahkan pada diri kami dengan kebesaran dan kekuasaanMu, ya Rabb...

Pertemukanlah kami dengan Ramadhan tahun depan, ya Allah...
Pertemukanlah pula kami dengan Ramadhan bertahun-tahun yang akan datang...
Kami rindukan kasih sayangMu di bulan Ramadhan ya Rabb...
Kami rindukan ampunanMu di bulan Ramadhan, ya Allah...
Panjangkanlah umur kami, ya Rabb...
Panjangkanlah ya Rabb...
Panjangkanlah... Ya Allah, Ya Illahi Rabbi... Tuhan kami dan Tuhan semesta alam...

 Ya Allah...
Engkaulah Dzat yang Maha Menerima Do'a
Ya Allah...
Engkaulah Dzat yang Maha Mengabulkan Do'a
Ya Allah...
Terimalah do'a kami... Kabulkanlah do'a kami, ya Rabbi...
Engkaulah tempat kami meminta...
Engkaulah ya Allah tempat kami berpasrah diri...
Tiada daya kami tanpa cintaMu...
Tiada daya kami tanpa kasih sayangMu, ya Allah...
Tiada daya kami tanpa pertolonganMu...
Ya Allah...
Hanya kepadaMu kami meminta...
Hanya kepadaMu ya Allah kami memohon...

Rabbighfirlii wa liwaalidayya warham humaa kamaa rabbayaanii shaghiiran...
(Wahai Tuhanku, ampunilah aku dan kedua orang tuaku, dan kasihanilah mereka sebagaimana mereka memelihara ketika aku masih kecil)

Allahumma as-alukal hudaa wat tuqaa wal 'afafaa wal ghinaa...
(Wahai Tuhanku, aku memohon kepadaMu petunjuk dan taqwa serta mawas diri dan kekayaan)

Allaahumma aghninii bil'ilmi wa zayyinii bil hilmi wa akrimnii bit taqwaa wa jammilnii bil 'aafiyati...
(Wahai Tuhanku, limpahkanlah aku dengan ilmu pengetahuan dan hiasilah aku dengan sifat lemah-lembut, serta muliakanlah aku dengan ketaqwaan dan baguskanlah kesehatanku)

Rabbanaa laa tuzigh quluubanaa ba'da idzhadaitanaa wahablanaa min ladunka rahmatan innaka antal wahhabbu...
(Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau goyahkan hati kami setelah Engkau beri petunjuk dan berilah kami rahmat dari sisiMu, Sesungguhnya Engkau adalah Dzat yang Maha Memberi)

Rabbanaa taqabbal minnaa innaka antaas sami'ul 'aliim..
(Wahai Tuhan kami, terimalah amal dari kami, Sesungguhnya Engkau adalah Dzat Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui)

Rabbanaa aatinaa fid dunyaa hasanatan wafil aakhirati hasanatan 'adzaaban naari...
(Ya Tuhan kami, berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta jauhkanlah kami dari siksa api neraka)

Subhaana rabbika rabbil-'izzati 'ammaa yashifuun, wa salaamun 'alal-mursaliina wal-hamdu lillaahi rabbil-'aalamiin
(Maha suci Engkau, Tuhan segala kemuliaan, Suci dari segala apa yang dikatakan oleh orang-orang kafir, Semoga kesejahteraan atas para rasul dan segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam)

Aamiin...
Aamiin, ya Allah...
Aamiin ya Robbal alamiin...

Sumber Gambar : Dokumentasi Pribadi

*READ MORE PLEASE :
  1. Buat yang belum tahu artikel Jum'at minggu lalu, silahkan klik link berikut ini : 1) Hari-Hari Yang Mulia - Jum'at Pertama Ramadhan 1434 H, 2) Puasa-Tarawih dan Solidaritas Sosial - Jum'at Kedua Ramadhan 1434 H, dan 3) "Jebakan" di Bulan Ramadhan - Jum'at Ketiga Ramadhan 1434 H.
  2. Silahkan cek label RAMADHAN untuk membaca artikel seputar bulan Ramadhan dan label ISLAM untuk artikel terkait seputar Islam. Selamat membaca! ^^

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The End of The Holiday ^.^

Menyambut Esok Yup. Saya pikir inilah saat terakhir saya ngabisin hari libur. Masa reses. Masa menenangkan diri dan menjauhkan diri dari aktivitas perkuliahan dan tugas-tugas yang naujubillah banyak banget. Ini hari terakhir, meskipun masih kesisa sehari besok, buat memikirkan rencana masa depan. Kenapa hari terakhir? Ya karena mulai Senin besok lusa nggak ada lagi rencana. It's time to action! Setuju? ^.^ Senin, jam 7 pagi, sejarah semester 4 studi saya dimulai. Dosen baru, suasana baru. Target-target baru. Saya yakin, sepanjang hati kita yakin, kita bisa melakukan apa aja. Kebaikan apa aja. Kesuksesan apapun meski terlihat rumit dan mustahil. Dan hal ini yang akan saya lakukan: Agraria harus dapat nilai A!!!! Itu tekad saya buat si dosen killer yang bakal jadi dosen di kelas yang saya ambil semester ini. Semoga ini bukan keputusan goblok saya. Tuhan, Ya Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, berikan petunjuk dan kemudahan bagi hamba. Aamiin... So, bagaimana denga

Aku Tertawa

Bayi pun Turut Menertawakanmu Aku tertawa Melihatmu Berebut gundu dengan bibir berlumas gincu Tapi, Aku lebih tertawa lagi Melihatmu sendiri Tergugu dan nyeri Ketika biji gundu itu melesat ke dahi ..... Bekas dan jelas Sumber Gambar : Google

Wahai... (Akhir Mimpi)

Nestapa Bunga-bunga layu Daun-daun Runtuh dalam pelukan kelabu Wahai , Sepi Mengapa musim begitu keji? Sepasang mata Tegak menyongsong derita Jemari mungil penuh luka Memeluk tangkai si kuncup dahlia Yang mulai kering dan punah Wahai, Dingin Seberapa panjang membaluti serbuan angin? Lembah itu Semakin kusam dan berdebu Matahari bisa mengingatnya Di atas batu Ya! Di atas batu itu Semusim lalu Seekor jantan asyik mencumbui betinanya Ya! Di atas batu itu Sang betina pasrah menerima kekasihnya Dan langit Dan bumi Dan semesta raya Ikhlas menerima mereka Mengalirlah gairah dalam cinta Semusim yang lalu... Wahai, Waktu Mengapa dengki nian kau berlaku? Halilintar Suatu hari datang dan mengantar Sepucuk kabar Bahwa cinta harus merepih dan buyar Merepihlah mimpi-mimpi Memuinglah rimbun kasih Air mata . Apakah guna? Cucur darah. Bisakah mengubah? Dan mereka berpisah di antara linang tangisan senja Merantau dalam galau Merundung dalam kabung San