Langsung ke konten utama

Luka Kemarau

Kemarau Panderman Jejak Manyar
Rekah Gersang
Tanah memancarkan tuah
Rindu air telaga
Menjelma jelaga dan wabah
Sekali kau berlari
Udara seribu kali mengepungi
Sepuluh kali kau sembunyi
Sejuta kali pula panas mengabuti
Mengurung kita dalam gelisah...

Bias tanah pusaka
Tak segagah silam yang merdeka
Hujan didamba; terik menggila
Embun dikhayal; mengapa siang begitu kekal?

Damai terberai

Cemerlang esok lunglai
Bagai sembelit
Iklim bertukar begitu sulit
Dan entah
Bila luka kemarau terjamah
Sembuh
Dan bunga-bunga merebak di awal subuh
Ku pikir
Itu lamunan yang teramat jauh
Ku pikir...

Sumber Gambar : Dokumentasi Pribadi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The End of The Holiday ^.^

Menyambut Esok Yup. Saya pikir inilah saat terakhir saya ngabisin hari libur. Masa reses. Masa menenangkan diri dan menjauhkan diri dari aktivitas perkuliahan dan tugas-tugas yang naujubillah banyak banget. Ini hari terakhir, meskipun masih kesisa sehari besok, buat memikirkan rencana masa depan. Kenapa hari terakhir? Ya karena mulai Senin besok lusa nggak ada lagi rencana. It's time to action! Setuju? ^.^ Senin, jam 7 pagi, sejarah semester 4 studi saya dimulai. Dosen baru, suasana baru. Target-target baru. Saya yakin, sepanjang hati kita yakin, kita bisa melakukan apa aja. Kebaikan apa aja. Kesuksesan apapun meski terlihat rumit dan mustahil. Dan hal ini yang akan saya lakukan: Agraria harus dapat nilai A!!!! Itu tekad saya buat si dosen killer yang bakal jadi dosen di kelas yang saya ambil semester ini. Semoga ini bukan keputusan goblok saya. Tuhan, Ya Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, berikan petunjuk dan kemudahan bagi hamba. Aamiin... So, bagaimana denga

Aku Tertawa

Bayi pun Turut Menertawakanmu Aku tertawa Melihatmu Berebut gundu dengan bibir berlumas gincu Tapi, Aku lebih tertawa lagi Melihatmu sendiri Tergugu dan nyeri Ketika biji gundu itu melesat ke dahi ..... Bekas dan jelas Sumber Gambar : Google

Sajak Pendek

Entah Ku tembangkan di tepi senja Ketika jingga menyala Dan jarak memisahkan kita Semoga kita berjumpa                    Lagi... Sumber Gambar: eRepublik - The New World