![]() |
Seteru Abadi |
Saling menjauh
Mengadu tatap dengan angkuh
Kepal tersembunyi di balik baju
Sementara api di dada itu
Bergelora tak pernah runtuh
Sungguh!
Nafas memberingas
Darah gelegak meranggas
Nafsu di mata
Nafsu di lidah
Ambisi belenggu jiwa
Selalu begitu...
Aku tak pernah paham
Mengapa kekuasaan membenih dendam?
Saudara dulu; Musuh kini
Sahabat dulu; jaminkah kau ia takkan membunuh?
Politik. Intrik
Licik
Trikata laknat yang berbisa
Bagai halilintar menyambar kita
Rebahkan nasib kepada entah
Kepada entah
Kepada : Entah!
Dan dua kubu itu-
di kota yang nyaris tenggelam sana
-bertemu dan berseteru
Pertempuran terakhir menderu debu
Makian dan kutukan
Pada siapa mereka disarangkan?
Pedang dan pelor tersisa
Di jidat siapakah mereka singgah?
Bersiaplah, Kawan...
Tegaskanlah hatimu!
Sesaat setelah kau obralkan suaramu
Bergegaslah menjauh!
Pulanglah dari negeri rantau
Atau bersembunyilah di tepian danau
Nyanyian kekalahan akan memekikkan telingamu
Dan merontokkan gigimu,
Membutakan matamu,
Menulikan telingamu,
Melumpuhkan kakimu.
Maka. Bergegaslah menjauh!
Bergegaslah!
Dan,
Kepecundangan segera dimulai
Ah!
Kutunggu ababilMu,
Tuhan...
Sumber Gambar : Kompasiana.com - Syaifud Adidharta - Stop SARA Dari Sekarang Putaran Kedua Pilkada DKI Jakarta 2012
Komentar
Posting Komentar
Pesan Manis Sahabat Adalah Ilham Magis Bagi Saya: