Suhu udara menyakitkan
Menguap panas memangkas awan
Sementara. Angin mengusap punggung
Sedangkan jalanan lacur terpanggang
Kaki-kaki menari garang
Dan lidah terjurai bingung
Dimana bunker perlindungan?
Kemana selamatkan badan?
Sementara itu
Api bernyanyi dari kejauhan
Berbaris dahan tinggal debu
Dan rerumputan menyisa kenangan
Sementara itu
Anak burung mencicit ngeri
Beribu sarang menjadi abu
Dan untai berteduh : menyilam galau rindu
Kemarau balau
Kering merekah dinding-dinding hati
Tak ada lagi sepercik jejak di danau
Tak ada lagi partikel tilas di kali
Sepi menjerat
Hening berkerat
Musim ujung di titik karat
Dan. Kita sekarat...
Sumber Gambar : Dokumentasi Pribadi
Menguap panas memangkas awan
Sementara. Angin mengusap punggung
Sedangkan jalanan lacur terpanggang
Kaki-kaki menari garang
Dan lidah terjurai bingung
Rekah |
Kemana selamatkan badan?
Sementara itu
Api bernyanyi dari kejauhan
Berbaris dahan tinggal debu
Dan rerumputan menyisa kenangan
Sementara itu
Anak burung mencicit ngeri
Beribu sarang menjadi abu
Dan untai berteduh : menyilam galau rindu
Kemarau balau
Kering merekah dinding-dinding hati
Tak ada lagi sepercik jejak di danau
Tak ada lagi partikel tilas di kali
Sepi menjerat
Hening berkerat
Musim ujung di titik karat
Dan. Kita sekarat...
Sumber Gambar : Dokumentasi Pribadi
Komentar
Posting Komentar
Pesan Manis Sahabat Adalah Ilham Magis Bagi Saya: