![]() |
Menjaring Suara |
Dan kegemparan yang ironi!
Hari ini...
Sudut-sudut kota berjubel, berjejal
Wajah-wajah ambisi
Menatap bagai teropong bintang :
Lantang dan nyalang
Sementara itu
Jutaan domba berkeliaran digiring serigala
Bayang-bayang surga dan neraka
Bagai kabut tebal di fajar hari :
Tutupi sinar dengan janji dan puisi
Keringat berimbun,
Nafas menahun.
Berpasang telinga peka nada
Dan berbaris hidung tanggap aroma
Tak mempan lagi do'a
Spanduk saja tak berdaya,
Apa lagi ajian sakti mandraguna?
Masih ampuhkah?
Politik hilang muka
Siapa menang, siapa kalah
Siapa sumringah, siapa kecewa
Kontes maha kontes
Menyabda derasnya hujan protes
Tuduhan dan hujatan
Asingkah, Kalian?
Iring-iringan pembela bagai anak merdeka
Memenuhi jalan, menyesaki trotoar
Lupa :
Bayi yatim meratap lapar
Inilah pertempuran terakhir
Puncak dendam segera mengalir
Bagai malam pertama :
Yang kau rasa takkan pernah lupa
Cemara baja Ibukota,
Sanggupkah kau meredam murka?
Dan. Inilah pertempuran terakhir
Esok entah apa yang terjadi
Malam nanti pun ku tak mengerti
Aku hanya bisa pasrah menanti
Berdiam dalam sepi
Menyaksi akhir drama jemu semua ini
Berselimut silam Thalia
Berharap nasib kita tak serupa dengannya
Semoga...
Sumber Gambar : tvOneNews - KPU DKI : Pencoblosan Pemilukada Putaran Kedua, Libur
Komentar
Posting Komentar
Pesan Manis Sahabat Adalah Ilham Magis Bagi Saya: