Langsung ke konten utama

Semarak Citra (Kepada Para Pemuda)

Bergeraklah!

(Kepada Petualang Baru dan Rencana di Kepalamu)

Tak perlu meragu
Tetaplah di jalanmu
Sementara seratus juta orang tua meludah
Tampunglah semua!
Barangkali suatu hari nanti: mereka kan menjilatinya lagi

Tak perlu bimbang
Setialah menerjang dalam lenggang
Mars gemertak yang risau bertembangan di awang
Kenapa harus ditakutkan?
Larutlah!
Menari, bernyanyilah!
Barangkali suatu hari nanti: lagu sepicis itu yang redup dalam derap sepatumu

Tak perlu gentar
Memang jalan kita papar dan bakar
Onak. Duri. Sepi
Berkombinasi dengan panas caci maki
           menjadi portal luka hati
Tak ada obat untuknya
Selain terus berjalan
Berjalan
Dan berjalan
Sampai menggumpal keberanian

Dan, Kawan
Tak perlu risau
Singkirkan pucat buram raut yang galau
Matahari masih jadi sandaran burung-burung berkicau
Dan bulan
Masih menyelam tambatan kekasih pahati janji dalam kerinduan
Ini hidupmu!
Ini waktumu!
Kenapa harus lunglai di ujung dakwa?
Mereka bukan siapa-siapa
Dan takkan pernah menjadi siapa-siapa
Kenapa kau harus mendengarnya?

Maka. Semaraklah dalam citra!
Larutlah dalam kelebat cinta!
Nikmati detik yang tersisa
Sembari mengguratkan noda pena
Di dinding-dinding majalah
Dan di ujung hidung si mulut kotak sampah
Katakan pada dunia: kita bisa!
Niscaya, kau pun bisa!

SALAM PEMUDA!
SALAM MERDEKA!
SALAM SELAMANYA!

Sumber Foto: Ramlan Nugraha

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The End of The Holiday ^.^

Menyambut Esok Yup. Saya pikir inilah saat terakhir saya ngabisin hari libur. Masa reses. Masa menenangkan diri dan menjauhkan diri dari aktivitas perkuliahan dan tugas-tugas yang naujubillah banyak banget. Ini hari terakhir, meskipun masih kesisa sehari besok, buat memikirkan rencana masa depan. Kenapa hari terakhir? Ya karena mulai Senin besok lusa nggak ada lagi rencana. It's time to action! Setuju? ^.^ Senin, jam 7 pagi, sejarah semester 4 studi saya dimulai. Dosen baru, suasana baru. Target-target baru. Saya yakin, sepanjang hati kita yakin, kita bisa melakukan apa aja. Kebaikan apa aja. Kesuksesan apapun meski terlihat rumit dan mustahil. Dan hal ini yang akan saya lakukan: Agraria harus dapat nilai A!!!! Itu tekad saya buat si dosen killer yang bakal jadi dosen di kelas yang saya ambil semester ini. Semoga ini bukan keputusan goblok saya. Tuhan, Ya Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, berikan petunjuk dan kemudahan bagi hamba. Aamiin... So, bagaimana denga

Aku Tertawa

Bayi pun Turut Menertawakanmu Aku tertawa Melihatmu Berebut gundu dengan bibir berlumas gincu Tapi, Aku lebih tertawa lagi Melihatmu sendiri Tergugu dan nyeri Ketika biji gundu itu melesat ke dahi ..... Bekas dan jelas Sumber Gambar : Google

Wahai... (Akhir Mimpi)

Nestapa Bunga-bunga layu Daun-daun Runtuh dalam pelukan kelabu Wahai , Sepi Mengapa musim begitu keji? Sepasang mata Tegak menyongsong derita Jemari mungil penuh luka Memeluk tangkai si kuncup dahlia Yang mulai kering dan punah Wahai, Dingin Seberapa panjang membaluti serbuan angin? Lembah itu Semakin kusam dan berdebu Matahari bisa mengingatnya Di atas batu Ya! Di atas batu itu Semusim lalu Seekor jantan asyik mencumbui betinanya Ya! Di atas batu itu Sang betina pasrah menerima kekasihnya Dan langit Dan bumi Dan semesta raya Ikhlas menerima mereka Mengalirlah gairah dalam cinta Semusim yang lalu... Wahai, Waktu Mengapa dengki nian kau berlaku? Halilintar Suatu hari datang dan mengantar Sepucuk kabar Bahwa cinta harus merepih dan buyar Merepihlah mimpi-mimpi Memuinglah rimbun kasih Air mata . Apakah guna? Cucur darah. Bisakah mengubah? Dan mereka berpisah di antara linang tangisan senja Merantau dalam galau Merundung dalam kabung San