![]() |
Sang Penanda Waktu |
Dentang sang lonceng
Tepat ketika bias surya hilang dari lereng
Semesta diam
Aku pun diam
Langit merah
Aku marah. Kenapa pedih begini?
Orang-orang berjalan menunduk
Ketika hari hilang bentuk
Dan musim berlanda dalam kutuk
Orang-orang menangis dalam hati
Menyesali: tangan, kaki. Lidah yang tajam menggores nurani
Tapi. Kenapa kau ulangi lagi?
Jutaan detik berganti. Kau pasti menyadari
Dan. Jutaan kesempatan terlewati. Kenapa tak kau halangi?
Jalan kembali terbuka-tertutup berulang kali
Kenapa mesti kau ketuki ketika ia terkunci?
Maka. Ketika lonceng gereja berdentang lima kali
Malam turun menjadi sunyi
Langit makin merah. Aku makin marah
Orang-orang semakin parah:
Membingkai hidup dalam payah
Sumber Foto: Panoramio
Komentar
Posting Komentar
Pesan Manis Sahabat Adalah Ilham Magis Bagi Saya: