![]() |
Murka. Jengah. Dan Bara! |
Langit terbelalak
Matahari, Bulan, Bintang. Beku. Kehilangan jernih suara
Burung-burung tercenung
Air danau tertenung. Siapa mengira? Siapa menduga?
Siapa menerka?
Berjuta pasang mata manusia baru saja terbuka
Ketika lembaran koran langganan
Melayang, menimpuk pintu teras rumah mereka
Headline: Pembantaian Puluhan Warga, Mesuji Berdarah
Sorot kamera menggantikan tatapan Tuhan
Bergerak ke seberang; berharap temukan kebenaran
Kontan
Kita lupa pada gejolak di Senayan
Kontan
Kita lupa akan gaduhnya Istana
Seketika itu kita terbelah: antara percaya dan memustahilkannya
Angin bercerita
Niskala tragedi berdarah
Membenih tujuh belas tahun silam
Ketika Bento Keparat masih bertahta
Dan Tuhan dilipat-lipat di laci meja
Angin juga berkata
Niscaya anyir prahara
Terpahati di atas rimba
Ketika mesin-mesin culas pertama kali menggegas
Dan pribumi dikebiri menjauh dari bumi kelahiran mereka
Maka itu juga
Seratus juta manusia bertanya:
Kulminasikah?
Cemara-cemara berkisah
Seratus juta do'a berhamburan setiap malam
Cemara-cemara berkisah
Seribu juta sumpah mengutuki, menghujati
Dan
Hari-hari menjadi begitu nisbi
Hari-hari menjadi begitu sunyi
Ketika mereka dicekam belati dan sembilu berduri
Kita asyik dengan isu dan skandal tak berhati
Kita dipermainkan kekuasaan
Digoyang teka-teki konspirasi yang membingungkan
Sementara
Seratus juta manusia bertanya:
Kapan datangnya cahaya?
Kini. Entah berapa hari pasti
Sejak marah berkobar pertama kali
Aku. Di sudut kamar yang sepi
Duduk memandangi berita di alam maya
Mesuji. Rimba. Kuasa. Dan darah
Menjadi lingkaran setan yang mengerikan
Menjadi kekalutan yang berkepanjangan
Maka
Ketika alur terbelah
Dan opini nyaris dijadikan fakta
Aku berkata:
Cukup kontroversi sampai di sini
Karena
Matahari masih hangat
Dan bulan masih ayu dengan pelukannya yang erat
Haruskah kita biarkan mereka terbabat?
Padamu aku bertanya...
*Didedikasikan kepada korban Tragedi Mesuji
Sumber Berita: JPNN.Com, Kompas Online, dan berita terkait lainnya
Sumber Foto: Kompasiana
Komentar
Posting Komentar
Pesan Manis Sahabat Adalah Ilham Magis Bagi Saya: