![]() |
Tiada Letih Menanti, Mencari! |
Dicari. Mencari
Selalu saja alur kisah semacam itu
Orang terpaku di hening sepi: menanti rembulan menelan sunyi
Orang berlarian ke segala penjuru: mengejar cinta yang tak kunjung tertemu
Maka. Jadilah prosa-prosa
Maka. Jadilah sajak dan irama
Bising di antara rima nafas manusia
Aku dan kamu
Kita sepakat: diam
Hati dan pikiran terlalu gemuruh
Hingga. Sulit bagiku mengucap kata
Hingga. Susah bagimu menyusun nada
Hingga. Senja datang, pergi, dan datang lagi
Kita masih seperti ini: di lingkup bimbang yang lirih
Aku tahu kau rindu menatap hatiku
Pun. Kamu tahu aku mendamba sapa cintamu
Tapi: tak mungkin ku turuti syahwati. Bisik rayu sanubari
Karena. Dunia kita masih menganga dalam jurang petaka
Alam pikiran kita masih terpancang jarak yang luka
Dan. Cambuk takdir menari mengejeki
Bertanya: Kau lawan tembok tirani?
Maka. Kau dan aku
Kita sepakat: menunggu. Mencari
Menjalani dulu kehampaan yang memalu-memaku
Menikmati dulu kegersangan waktu
Barangkali. Suatu saat nanti
Tuhan menggeser takdir. Dan sejarah berbalik mengalir
Ketika itu, mungkin, kau dan aku dapat meramu:
Kehadiran yang kita mau
Jika tak. Ku pahat do'a di ujung langit
Ketika dunia meretak dan sirna dalam Sabda
Dan surga terbuka, neraka menyala-nyala
Ku harap di sana kita berjumpa
Sekalipun lebur dalam belanga siksa
Aku rela. Aku rela
Aku. Rela...
***
Menunggu. Ditunggu
Dicari. Mencari
Selalu saja alur kisah semacam ini
Tuhan. Tak sudikah Engkau memenuhi?
(Kepada Sang Penanti dan Sang Pencari. Waktu dan Jalan pasti berujung. Berjuanglah!)
Sumber Foto: Denny Palace
Komentar
Posting Komentar
Pesan Manis Sahabat Adalah Ilham Magis Bagi Saya: