Langsung ke konten utama

Saksi Gerobak Tua

Gerobak Tua
Tanpa keluh
Dalam cinta mereka mengayuh
Gerobak tua saksi cinta
Ketika surup sinar senja membara
Mereka tenang dalam kisah asmara
Dan. Berbungkus nasi kuning terhidang merata
Bersaing penjaja dan bisingnya Ibukota

Mungkin tak ada yang memerdulikannya
Ketika kapitalisme menjadi Raja
Dan bisnis menjadi Tuhan yang terpercaya
Maka. Hadirmu adalah kutu di antara gemulainya surga
Adamu adalah ketiadaanmu
Dan suara pabrik menggilasmu dalam hilang
Lekang tanpa bayang

Dalam kesendirian menunggu anak dan istri
Di beranda sepi
Ku kenang lagi rapuh ringkih sang Suami
Dan tegar pasrah wajah sang Istri
Aku bertanya:
Tak adakah cahaya?
***
Gerobak tua masuk di mimpiku
Tuhan. KaruniaMu...

Terinspirasi dari Gerobak Nasi Kuning Biasa

Sumber Foto: Fotografer.Net

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The End of The Holiday ^.^

Menyambut Esok Yup. Saya pikir inilah saat terakhir saya ngabisin hari libur. Masa reses. Masa menenangkan diri dan menjauhkan diri dari aktivitas perkuliahan dan tugas-tugas yang naujubillah banyak banget. Ini hari terakhir, meskipun masih kesisa sehari besok, buat memikirkan rencana masa depan. Kenapa hari terakhir? Ya karena mulai Senin besok lusa nggak ada lagi rencana. It's time to action! Setuju? ^.^ Senin, jam 7 pagi, sejarah semester 4 studi saya dimulai. Dosen baru, suasana baru. Target-target baru. Saya yakin, sepanjang hati kita yakin, kita bisa melakukan apa aja. Kebaikan apa aja. Kesuksesan apapun meski terlihat rumit dan mustahil. Dan hal ini yang akan saya lakukan: Agraria harus dapat nilai A!!!! Itu tekad saya buat si dosen killer yang bakal jadi dosen di kelas yang saya ambil semester ini. Semoga ini bukan keputusan goblok saya. Tuhan, Ya Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, berikan petunjuk dan kemudahan bagi hamba. Aamiin... So, bagaimana denga

Aku Tertawa

Bayi pun Turut Menertawakanmu Aku tertawa Melihatmu Berebut gundu dengan bibir berlumas gincu Tapi, Aku lebih tertawa lagi Melihatmu sendiri Tergugu dan nyeri Ketika biji gundu itu melesat ke dahi ..... Bekas dan jelas Sumber Gambar : Google

Sajak Pendek

Entah Ku tembangkan di tepi senja Ketika jingga menyala Dan jarak memisahkan kita Semoga kita berjumpa                    Lagi... Sumber Gambar: eRepublik - The New World