Langsung ke konten utama

Lepas Angan dan Asa

Mari. Kita berjalan ke sana
Mencari apa saja dan bertemu dengan siapa saja
Kita susuri apa yang bisa kita lalui
Dan mari kita jejaki
Segala yang mampu kita hadapi
Kembali

Tak perlu kepalan tangan yang kuat
Atau mungkin selera tinju yang hebat
Pun. Tak perlu suara yang lantang
Demi tumbang di karang jalang

Cukup kau sediakan: tutur lembut bak tembang
Begitu rancu menghadang
Dengan mesra bisikkanlah padanya: binasa!
Seketika ia kan sungkur di tanah
Kalah...

Kita, sudah saatnya kita:
Berpikir dengan otodidak
Berhentilah terpaku dengan buku-buku
Dan ceramah semu yang makin menjemu

Kita, sudah saatnya kita:
Bergerak di jalanan
Mengulurkan senyum kepada bisu
Dan menanam ilham di jidat yang lesu
Agar mereka tahu
Apa gunanya tangan
        Apa gunanya kaki
Apa gunanya lidah
        Apa gunanya wajah
Apa gunanya kepala
        Apa gunanya telinga
Dan. Apa gunanya kita

Jika kau telah menemukannya
Lepaslah kau dari perangkap angan dan asa
Karena kaulah sang penciptanya
Bagaimana Tuan terkurung oleh hambanya?
***

Mari. Kita berjalan ke sana
Mencari apa saja dan bertemu dengan siapa saja
Kita susuri apa yang bisa kita lalui
Dan mari kita tulisi
Segala inspirasi
Yang hadir tanpa kita panggili
Merekalah sahabat sejati
Ya. Merekalah sang pengundang mimpi
Mereka...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The End of The Holiday ^.^

Menyambut Esok Yup. Saya pikir inilah saat terakhir saya ngabisin hari libur. Masa reses. Masa menenangkan diri dan menjauhkan diri dari aktivitas perkuliahan dan tugas-tugas yang naujubillah banyak banget. Ini hari terakhir, meskipun masih kesisa sehari besok, buat memikirkan rencana masa depan. Kenapa hari terakhir? Ya karena mulai Senin besok lusa nggak ada lagi rencana. It's time to action! Setuju? ^.^ Senin, jam 7 pagi, sejarah semester 4 studi saya dimulai. Dosen baru, suasana baru. Target-target baru. Saya yakin, sepanjang hati kita yakin, kita bisa melakukan apa aja. Kebaikan apa aja. Kesuksesan apapun meski terlihat rumit dan mustahil. Dan hal ini yang akan saya lakukan: Agraria harus dapat nilai A!!!! Itu tekad saya buat si dosen killer yang bakal jadi dosen di kelas yang saya ambil semester ini. Semoga ini bukan keputusan goblok saya. Tuhan, Ya Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, berikan petunjuk dan kemudahan bagi hamba. Aamiin... So, bagaimana denga

Aku Tertawa

Bayi pun Turut Menertawakanmu Aku tertawa Melihatmu Berebut gundu dengan bibir berlumas gincu Tapi, Aku lebih tertawa lagi Melihatmu sendiri Tergugu dan nyeri Ketika biji gundu itu melesat ke dahi ..... Bekas dan jelas Sumber Gambar : Google

Wahai... (Akhir Mimpi)

Nestapa Bunga-bunga layu Daun-daun Runtuh dalam pelukan kelabu Wahai , Sepi Mengapa musim begitu keji? Sepasang mata Tegak menyongsong derita Jemari mungil penuh luka Memeluk tangkai si kuncup dahlia Yang mulai kering dan punah Wahai, Dingin Seberapa panjang membaluti serbuan angin? Lembah itu Semakin kusam dan berdebu Matahari bisa mengingatnya Di atas batu Ya! Di atas batu itu Semusim lalu Seekor jantan asyik mencumbui betinanya Ya! Di atas batu itu Sang betina pasrah menerima kekasihnya Dan langit Dan bumi Dan semesta raya Ikhlas menerima mereka Mengalirlah gairah dalam cinta Semusim yang lalu... Wahai, Waktu Mengapa dengki nian kau berlaku? Halilintar Suatu hari datang dan mengantar Sepucuk kabar Bahwa cinta harus merepih dan buyar Merepihlah mimpi-mimpi Memuinglah rimbun kasih Air mata . Apakah guna? Cucur darah. Bisakah mengubah? Dan mereka berpisah di antara linang tangisan senja Merantau dalam galau Merundung dalam kabung San