Langsung ke konten utama

2012 (Makin Banyak Saja)

Menghitung Hari...
Makin banyak saja
Kegilaan di sekitar kita:
Kebobrokan sang Pengayom rakyat
Hingga keborokan para Wakil rakyat

Makin banyak saja
Keanehan di sekitar kita:
Si jongos baru mendadak jadi majikan
Atau Pahlawan Seberang yang mati tanpa kepedulian

Makin banyak saja
Teka-teki di sekitar kita:
Belum habis skandal bobolnya uang rakyat
Kini muncul kepalsuan wajah Tuan yang (Tak Lagi) Rahmat

Makin banyak saja
Ketimpangan di sekitar kita:
Si kaya dimana-mana
Kenapa kemiskinan makin menggila?

Makin banyak saja
Keculasan di sekitar kita:
VIP jelas bagi hartawan. Tapi...
Kenapa kami dinomor-sejutakan?

Makin banyak saja
Kutukan di sekitar kita:
Jembatan batu yang runtuh
Hingga darah di Andalas Tercinta

Dan. Makin banyak saja
Kedunguan di sekitar kita
Tanda-tanda senyala ini
Kenapa kita lalai begini?

Sepertinya
Sangkaan kiamat 2012 benar adanya
Maka. Bersiaplah sekoci dan sampan
Barangkali kau bisa terselamatkan
Seperti dalam impian

Sumber Tulisan: Various Resources
Sumber Foto: Ir. Coronk

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The End of The Holiday ^.^

Menyambut Esok Yup. Saya pikir inilah saat terakhir saya ngabisin hari libur. Masa reses. Masa menenangkan diri dan menjauhkan diri dari aktivitas perkuliahan dan tugas-tugas yang naujubillah banyak banget. Ini hari terakhir, meskipun masih kesisa sehari besok, buat memikirkan rencana masa depan. Kenapa hari terakhir? Ya karena mulai Senin besok lusa nggak ada lagi rencana. It's time to action! Setuju? ^.^ Senin, jam 7 pagi, sejarah semester 4 studi saya dimulai. Dosen baru, suasana baru. Target-target baru. Saya yakin, sepanjang hati kita yakin, kita bisa melakukan apa aja. Kebaikan apa aja. Kesuksesan apapun meski terlihat rumit dan mustahil. Dan hal ini yang akan saya lakukan: Agraria harus dapat nilai A!!!! Itu tekad saya buat si dosen killer yang bakal jadi dosen di kelas yang saya ambil semester ini. Semoga ini bukan keputusan goblok saya. Tuhan, Ya Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, berikan petunjuk dan kemudahan bagi hamba. Aamiin... So, bagaimana denga

Aku Tertawa

Bayi pun Turut Menertawakanmu Aku tertawa Melihatmu Berebut gundu dengan bibir berlumas gincu Tapi, Aku lebih tertawa lagi Melihatmu sendiri Tergugu dan nyeri Ketika biji gundu itu melesat ke dahi ..... Bekas dan jelas Sumber Gambar : Google

Wahai... (Akhir Mimpi)

Nestapa Bunga-bunga layu Daun-daun Runtuh dalam pelukan kelabu Wahai , Sepi Mengapa musim begitu keji? Sepasang mata Tegak menyongsong derita Jemari mungil penuh luka Memeluk tangkai si kuncup dahlia Yang mulai kering dan punah Wahai, Dingin Seberapa panjang membaluti serbuan angin? Lembah itu Semakin kusam dan berdebu Matahari bisa mengingatnya Di atas batu Ya! Di atas batu itu Semusim lalu Seekor jantan asyik mencumbui betinanya Ya! Di atas batu itu Sang betina pasrah menerima kekasihnya Dan langit Dan bumi Dan semesta raya Ikhlas menerima mereka Mengalirlah gairah dalam cinta Semusim yang lalu... Wahai, Waktu Mengapa dengki nian kau berlaku? Halilintar Suatu hari datang dan mengantar Sepucuk kabar Bahwa cinta harus merepih dan buyar Merepihlah mimpi-mimpi Memuinglah rimbun kasih Air mata . Apakah guna? Cucur darah. Bisakah mengubah? Dan mereka berpisah di antara linang tangisan senja Merantau dalam galau Merundung dalam kabung San