Langsung ke konten utama

Lilin-Lilin Cinta

Jadilah Lilin Cinta Jejak Manyar
Sanggupkah Menjadi Mereka?
Lilin-lilin
Berbaris tak gentar dingin
Remang menyinar
Terang berpijar

Lilin-lilin
Ke langit mereka tegak memandang
Mereka laksana bintang
Berpendar di kegelapan
Menebar asa di kejauhan
Walau sejuta ragu memilin

Lilin-lilin
Mereka bukan matahari
Perkasa di udara menerangi
Mereka hanya seutas nyali
Mengikhlaskan diri
Lesap ke dalam inspirasi
Lilin-lilin tak peduli :
   Ingatkah manusia pada mereka di pagi hari
Mereka hanya bermimpi
Sekali saja dalam ribuan pagi
Manusia percaya :
   Hidup tak seburuk yang disangka
Ketika langkah gontai dan lunglai
Ingatlah mereka : lilin-lilin cinta
Sekalipun dunia singkirkan mereka
Siapakah yang sanggup melawan tulusnya?
Tak juga aku...
Tak juga kau...
Tak!

Sumber Gambar : Maskolis, MetroNews Viva, dan Biografi Web dengan modifikasi Jejak-Jejak Manyar

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The End of The Holiday ^.^

Menyambut Esok Yup. Saya pikir inilah saat terakhir saya ngabisin hari libur. Masa reses. Masa menenangkan diri dan menjauhkan diri dari aktivitas perkuliahan dan tugas-tugas yang naujubillah banyak banget. Ini hari terakhir, meskipun masih kesisa sehari besok, buat memikirkan rencana masa depan. Kenapa hari terakhir? Ya karena mulai Senin besok lusa nggak ada lagi rencana. It's time to action! Setuju? ^.^ Senin, jam 7 pagi, sejarah semester 4 studi saya dimulai. Dosen baru, suasana baru. Target-target baru. Saya yakin, sepanjang hati kita yakin, kita bisa melakukan apa aja. Kebaikan apa aja. Kesuksesan apapun meski terlihat rumit dan mustahil. Dan hal ini yang akan saya lakukan: Agraria harus dapat nilai A!!!! Itu tekad saya buat si dosen killer yang bakal jadi dosen di kelas yang saya ambil semester ini. Semoga ini bukan keputusan goblok saya. Tuhan, Ya Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, berikan petunjuk dan kemudahan bagi hamba. Aamiin... So, bagaimana denga

Aku Tertawa

Bayi pun Turut Menertawakanmu Aku tertawa Melihatmu Berebut gundu dengan bibir berlumas gincu Tapi, Aku lebih tertawa lagi Melihatmu sendiri Tergugu dan nyeri Ketika biji gundu itu melesat ke dahi ..... Bekas dan jelas Sumber Gambar : Google

Sajak Pendek

Entah Ku tembangkan di tepi senja Ketika jingga menyala Dan jarak memisahkan kita Semoga kita berjumpa                    Lagi... Sumber Gambar: eRepublik - The New World