![]() |
Ku Damba Senyum Abadimu |
Kehadiranmu dengan wajah kuyu
Memasuki tenda bisu
Dengan kekumalan dan berdebu
'Pak, nasi sama ayam goreng dua'
Ujarmu, lalu hilang
Kembali bersudut dengan gerobak tersayang
Tak lama
Terdengar canda anak binimu
Di bawah temaram lampu.
Aku duduk di tempatku
Aku tersiksa...
Tak lama. Pramusaji mengantar nampan
Hidangan begitu menggiurkan
Ku lihat dengan kerlingan
Begitu lahap anak binimu
Menikmati suap demi suap nasi
Dan robekan paha ayam yang kau beli
Sementara matamu yang letih
Cukup saja menikmati :
Keceriaan yang tak setiap hari ini
Aku gelisah di kursiku
Aku tersiksa...
Tanpa duga
Selip suara mendesing batin di telinga :
"Makan yang kenyang, Anakku,
Hari ini tanggal kelahiranmu..."
Dan pandangan mataku beralih
Memendam getir yang menghunus nadi
Tuhan. Apa maksud semua ini?
Aku guncang dan bimbang...
***
Aku tersiksa...Ku telusuri jalanan kota
Membawa hati yang lirih
Menyeret kesadaranku yang perih
Tuhan,
Ampuni!
Tuhan,
Lepaskan jerat kufur duniawi!
Sekian lama ku arungi kenikmatan ragawi
Hingga silap remah repih kepapaan di sisi
Aku masih bisa mengenang wajah mereka :
Istri sahaja dan tabah,
Si jantan yang sumringah,
Dan
Sesosok ayah yang perkasa...
Dan aku makin tersiksa...
Tuhan,
Kapankah kekal bahagia mereka?
Sumber Inspirasi : Unic77
Sumber Gambar : Papachila - Manusia Gerobak
Artikel Terkait : Untuk Sepiring Nasi Yang Hamba Nikmati Setiap Hari... \(⎲⎵⎲\)
Komentar
Posting Komentar
Pesan Manis Sahabat Adalah Ilham Magis Bagi Saya: