![]() |
Tegak Terinjak |
Dan. Benar. Tak butuh lama membuat mereka kapar. Dengan sabitan dan rengkuhan, mereka bergelimpangan. Menjadi sejarah di kotak sampah.
Dan bunga-bunga seruni bermekaran. Melati kuncup, mawar merekahan. Memadukan wangi seribu puji. Melemparkan sapa sehangat janji. Mereka bebas menari. Memanah sepi. Menyapa matahari. Atau sekedar menikmati lenggang awan yang putih. Tanpa bayang-bayang cemar mengotori : si rumput liar.
***
Tapi. Mataku seakan teriak. Suaraku seakan melonjak. Sinar esok menyapa kembali. Di ujung kaki, rumput-rumput itu kembali lagi. Tumbuh mengapiti kembang pesona. Rimbun menindasi kuncup gairah. Angin menggoyang mereka. Waktu menghentak laju mereka. Dan, mereka semakin tumbuh. Tumbuh. Tumbuh. Dan, tumbuh! Tiba-tiba saja menjalari kakiku. Tiba-tiba saja...Dan selanjutnya, tak pernah ada yang tahu. Tak juga kamu. Tak juga aku. Tak juga sajak yang terkenang di mukamu. Rumput liar menjadi legenda. Di telinga anak-anakku, cucu-cicitku, menjadi lukisan yang gempar. Menjadi dongengan menghapus lapar.
Dan bunga-bunga yang merebak, dimanakah mereka terserak?
Sumber Gambar : Dokumentasi Pribadi
Komentar
Posting Komentar
Pesan Manis Sahabat Adalah Ilham Magis Bagi Saya: