Aku melamunkan lagi
bayangan punggungmu yang terlanjur pergi
Ratusan detik kupungut dari selasar hari
Kutimbun menjadi jerami
Kudiangkan dengan api
yang nyala dalam penantian kini
Aku mengenang kembali
malam sebelum sentuhan kita berhenti
Pada selembar padang rindu
kau relakan wajahmu
basah oleh hasratku
Pada sehampar sabana kasih
kau ikhlaskan tubuhmu
membenih oleh renjanaku
Pada sejembar stepa asmara
kau relakan jiwamu
semi oleh janjiku:
kutunggu kamu kembali
Lantas pagi memanggil
seperti rengek si budak dekil
Matamu yang sendu
beku di mataku yang sayu
Lantas siang meradang
seperti tuan perdikan paling garang
Matamu yang sedu
leleh di mataku yang penuh
Kapal membawamu ke ufuk-ufuk bisu
Layar menyeretmu ke teluk-teluk kelabu
Kamu
Bilakah mengakhiri penantianku:
Cilegon, 30 Agustus 2020
Komentar
Posting Komentar
Pesan Manis Sahabat Adalah Ilham Magis Bagi Saya: