Begitu burung bekisar berkicau,
kaki kita seketika kacau
Dapur sudah seperti medan tempur
dan pelataran menjelma palagan berlumpur
Simpang jalan. Ruas-ruas yang menjemukan
Semua angkat senjata melawan episode kehidupan
Semua dari kita memasang pagar berduri
atau kawat besi
atau terali baja yang kita curi
dari ketakutan sendiri
Agar tak ada kekalahan yang kita cumbui lagi
Maka begitu burung bekisar itu meracau,
tangan kita serentak merisau
Gelas dan cangkir sudah terpinggir
dan puisi sudah kembali tersingkir
Barangkali nanti malam nasib mereka mampir
Entah sebagai repihan kesal
atau bantal pelipur sesal
Cilegon, 06 September 2020
Komentar
Posting Komentar
Pesan Manis Sahabat Adalah Ilham Magis Bagi Saya: