Kau tak pernah menyadari
Pagi
Mengurung dirimu dalam labirin
Ketika terik meninggi
Dan sinar menyentuh kaki
Sedikit demi sedikit
Nasibmu kian terjepit
Ketika surya kulminasi
Dan panas menusuk hati
Kau mulai berpikir jernih
Sayang
Hanya sedetik yang terang
Lalu. Gelap meradang
Dan kini
Lihatlah ruas jemari!
Tua. Lelah. Tanpa guna
Kau terpapar di tepian sunyi
Menunggu punah
Menunggu senja yang sesal dan sampah
Dan kau menunduk dalam tangis
Labirin pun hanya meringis
Tertawa kekal
Kau semakin terbuang
Kau semakin rintang
Kau semakin jengkang
Sumber Gambar: A Purple Wall of Wacky Lawyer
Pagi
Mengurung dirimu dalam labirin
Ketika terik meninggi
Dan sinar menyentuh kaki
Sedikit demi sedikit
Nasibmu kian terjepit
![]() |
Perangkap Hidup |
Dan panas menusuk hati
Kau mulai berpikir jernih
Sayang
Hanya sedetik yang terang
Lalu. Gelap meradang
Dan kini
Lihatlah ruas jemari!
Tua. Lelah. Tanpa guna
Kau terpapar di tepian sunyi
Menunggu punah
Menunggu senja yang sesal dan sampah
Dan kau menunduk dalam tangis
Labirin pun hanya meringis
Tertawa kekal
Kau semakin terbuang
Kau semakin rintang
Kau semakin jengkang
Sumber Gambar: A Purple Wall of Wacky Lawyer
Komentar
Posting Komentar
Pesan Manis Sahabat Adalah Ilham Magis Bagi Saya: