Langsung ke konten utama

Senyummu

You are My Life...

                           Kau bagai embun jelita
                           Kemilau menatap sang surya
Daun-daun yang lunglai dan renta
Mendadak tegar mendengar kekehmu
Dahan yang kopong
Seketika tegap menyongsong
Ketika wajahmu cemang-cemong
Belajar omong

                           Kau bagai telaga
                           Segarkan jiwa terik dan dahaga
Ku bayang langkah mungilmu
Meniti jalan kering berdebu
Ku bayang tangan kecilmu
Meraba dunia yang asing dan jemu
Ku bayangkan kamu
Merengek ingin menelan bintang
Sayang,
Ku yakin saat itu kau jelang...

                           Kau bagai lentera jingga
                           Sinar menyegar ke dalam dada
Ku rasakan ayun dengkurmu begitu teduh
Ku rasakan lembut tidurmu mengupas keluh
Damai mimikmu, Nak
Damai mimikmu
Begitu iri kami, Nak
Begitu iri kami
Kapan kami bisa sepertimu?

                          Kau adalah pewaris Bumi
                          Di kepalmu tersisip mimpi
Kejora pinta ayah dan bunda
Terselip asa tak pernah goyah
Adinda pujaan tercinta:
                                              Jangan kau pernah lengah
Jalanan memang buas
Penuh duri dan cadas
Anakku,
                                              Libaslah dengan tegas
Di nadimu kami percaya
Kau bisa!

                          Kau laksana surga

                          Ku damba dalam malam panjang dan gerhana
Karya Tuhan memang indah
Dan kau salah satunya
Takdir Tuhan penuh makna
Dan kau ku impikannya
                           Wahai Pembawa Terang...

Sumber Gambar: SodaHead.com - PJ Sweet Cheeks

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The End of The Holiday ^.^

Menyambut Esok Yup. Saya pikir inilah saat terakhir saya ngabisin hari libur. Masa reses. Masa menenangkan diri dan menjauhkan diri dari aktivitas perkuliahan dan tugas-tugas yang naujubillah banyak banget. Ini hari terakhir, meskipun masih kesisa sehari besok, buat memikirkan rencana masa depan. Kenapa hari terakhir? Ya karena mulai Senin besok lusa nggak ada lagi rencana. It's time to action! Setuju? ^.^ Senin, jam 7 pagi, sejarah semester 4 studi saya dimulai. Dosen baru, suasana baru. Target-target baru. Saya yakin, sepanjang hati kita yakin, kita bisa melakukan apa aja. Kebaikan apa aja. Kesuksesan apapun meski terlihat rumit dan mustahil. Dan hal ini yang akan saya lakukan: Agraria harus dapat nilai A!!!! Itu tekad saya buat si dosen killer yang bakal jadi dosen di kelas yang saya ambil semester ini. Semoga ini bukan keputusan goblok saya. Tuhan, Ya Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, berikan petunjuk dan kemudahan bagi hamba. Aamiin... So, bagaimana denga

Aku Tertawa

Bayi pun Turut Menertawakanmu Aku tertawa Melihatmu Berebut gundu dengan bibir berlumas gincu Tapi, Aku lebih tertawa lagi Melihatmu sendiri Tergugu dan nyeri Ketika biji gundu itu melesat ke dahi ..... Bekas dan jelas Sumber Gambar : Google

Wahai... (Akhir Mimpi)

Nestapa Bunga-bunga layu Daun-daun Runtuh dalam pelukan kelabu Wahai , Sepi Mengapa musim begitu keji? Sepasang mata Tegak menyongsong derita Jemari mungil penuh luka Memeluk tangkai si kuncup dahlia Yang mulai kering dan punah Wahai, Dingin Seberapa panjang membaluti serbuan angin? Lembah itu Semakin kusam dan berdebu Matahari bisa mengingatnya Di atas batu Ya! Di atas batu itu Semusim lalu Seekor jantan asyik mencumbui betinanya Ya! Di atas batu itu Sang betina pasrah menerima kekasihnya Dan langit Dan bumi Dan semesta raya Ikhlas menerima mereka Mengalirlah gairah dalam cinta Semusim yang lalu... Wahai, Waktu Mengapa dengki nian kau berlaku? Halilintar Suatu hari datang dan mengantar Sepucuk kabar Bahwa cinta harus merepih dan buyar Merepihlah mimpi-mimpi Memuinglah rimbun kasih Air mata . Apakah guna? Cucur darah. Bisakah mengubah? Dan mereka berpisah di antara linang tangisan senja Merantau dalam galau Merundung dalam kabung San