Langsung ke konten utama

Puasa

Hanya Untuk Allah Jejak Manyar
Demi RidhaMu
Sejuta manusia menahan lapar dan dahaga
Berkeliaran di dunia
Mencari sesuap makan sekedar pelepas buka
Keringat menetes; semangat tak kenal rembes
Hati setekad baja
Taqwa terkurung dalam jiwa

Surya tertawa meledek
Angin kemarau bersorak mengejek
Mereka-para umat Tuhan-tak duli jua
Selaksa iman bergelombang di dada
Bumi mereka jamah, udara mereka gubah
Kata-kata menjadi puja
Tasbih. Tahmid. Tahlil mengalir mengusir bakhil
Surya tersenyum berganti
Angin kemarau berdendang memuji
Mereka-para hamba Tuhan-masih tak peduli
Bukankah puasa mereka bagi Illahi Robbi?
Apalah guna segala?

Ya Allah
RidhoMu semata yang kami damba
Aamiin...

Sumber Gambar : Dokumentasi Pribadi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The End of The Holiday ^.^

Menyambut Esok Yup. Saya pikir inilah saat terakhir saya ngabisin hari libur. Masa reses. Masa menenangkan diri dan menjauhkan diri dari aktivitas perkuliahan dan tugas-tugas yang naujubillah banyak banget. Ini hari terakhir, meskipun masih kesisa sehari besok, buat memikirkan rencana masa depan. Kenapa hari terakhir? Ya karena mulai Senin besok lusa nggak ada lagi rencana. It's time to action! Setuju? ^.^ Senin, jam 7 pagi, sejarah semester 4 studi saya dimulai. Dosen baru, suasana baru. Target-target baru. Saya yakin, sepanjang hati kita yakin, kita bisa melakukan apa aja. Kebaikan apa aja. Kesuksesan apapun meski terlihat rumit dan mustahil. Dan hal ini yang akan saya lakukan: Agraria harus dapat nilai A!!!! Itu tekad saya buat si dosen killer yang bakal jadi dosen di kelas yang saya ambil semester ini. Semoga ini bukan keputusan goblok saya. Tuhan, Ya Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, berikan petunjuk dan kemudahan bagi hamba. Aamiin... So, bagaimana denga

Aku Tertawa

Bayi pun Turut Menertawakanmu Aku tertawa Melihatmu Berebut gundu dengan bibir berlumas gincu Tapi, Aku lebih tertawa lagi Melihatmu sendiri Tergugu dan nyeri Ketika biji gundu itu melesat ke dahi ..... Bekas dan jelas Sumber Gambar : Google

Sajak Pendek

Entah Ku tembangkan di tepi senja Ketika jingga menyala Dan jarak memisahkan kita Semoga kita berjumpa                    Lagi... Sumber Gambar: eRepublik - The New World