Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2012

Shocking Moment Kedua: My First Award. What?!!

IBARATNYA ini lagi asyik jalan-jalan naik motor sendirian tiba-tiba ketemu orang dengan tanpa basa-basi teriak di kuping kita: SELAMAAAAT!!! KAMU BARU AJA MENANGIN SEBUAH PENGHARGAAN BERGENGSIIIII!!! Kontan kita diem sejenak. Mempertahankan mata yang melotot. Mempertahankan mulut yang melongo. Persis banget kayak kebo dongo. Hohohoho... Lalu, apa reaksi kita begitu mengalami hal kayak gitu? Pertama, niupin kuping bentar. Lu pikir nggak budhek diteriakin begituan? Hahahaha... Nah. Reaksi berikutnya adalah mikir: "Nih ada apaan ya kok nggak ada badai nggak ada tsunami kita dapet beginian?" Dan pikir boleh pikir, kita mikir lagi: "Lha terus nih hadiah kudu diapain?" Makin bingung deh lu... -_-" *** Begitulah ilustrasi yang (kayaknya) tepat untuk mendeskripsikan suatu keadaan situasi dimensional psikis (busyet bahasanya -_-") yang saya alami malem ini. Tanpa aba-aba atau tanda apa gitu kek, si empu gondrong, eh empunya Catatan Ming...

Negeri Sejuta Cinta

Tiba-tiba tercekat rasa rindu Tiba-tiba Mendendam partikel haru Jarak yang tertempuh, Seribu cita di kepalaku Tiba-tiba terkenang padamu Kuidamkan Selalu Aroma tanah yang basah Aroma pagi di desa Hijau dedaunan kelapa Dan nyanyian bangga burung-burung gereja Bersahut gemilang dengan manyar di tangkai padi: mengisi cerita hari ini Air. Ya Air hujan yang biasa jatuh di siang hari Membasahi dahan-dahan mangga, Mengalirkan asa di keringnya huma Gubuk-gubuk sesak oleh peladang Dengan mata yang nyalang Mereka tatap ufuk tanpa menyelang Berharap hari esok damai terjelang Anak-anak sawah Anak-anak capung dan belalang Senyummu mengembalikan ingatku Pada masa kecilku Ketika hitam dan kelabu begitu semu Ketika putih begitu teduh Ketika saat begitu... Inilah kampungku Inilah negeriku Dimana kampungmu?                           ...

Nyali

(Kepada Iran) Menentang Tirani Tak gentar kau ayunkan pedang Segara rintang Kau hadiahi segodam juang Tak duli nyawa selembar dalam ancam bumerang Kau laju dan meradang Menggenggam cahaya Langit Menerobos goa yang sempit Meneriakkan 'benar!' meski sependar. Sinar ... Aku menunggu hati Segagah dirimu kini Aku menunggu nafas Bergerak tanpa batas Aku menunggu Kapan nyali begitu teduh Menuntunku berlaga di catur dunia Memandumu... Sumber Inspirasi: Iran Akhiri Ekspor Mintak ke Inggris dan Prancis Sumber Gambar: Geography - Merriam-Webster's Atlas

Tapi...

Tapi... Mengapa begini? Katanya Makin banyak orang kaya Tapi... Mengapa jalanan penuh kumal dan duka? Katanya Ekonomi bagai angin perlahan melaju Tapi... Mengapa buruh meradang dan ricuh? Katanya Makin gampang beli gadget Tapi... Mengapa kemiskinan selalu bikin greget Semoga Bukan Mimpi Katanya Konser-konser jutaan rupiah Selalu laris dan meriah Tapi... Mengapa surau makin sepi dan pecah? Katanya Beli mobil bagai meludah Tapi... Mengapa sedekah begitu susah? Jalanan makin sempit Dan hidup menjulang ke langit Katanya Kau hidup serba rupa Tapi... Mengapa lupa saudara seberang rumah? Renunglah! Sumber Inspirasi: Ledakan Jumlah Orang Kaya Baru di Indonesia Sumber Gambar: TribunNews.com - Orang Kaya Baru Indonesia Terus Bertambah

Makan Malam

Ya. Terhidang             Sebungkus nasi,             Sebiji paha ayam bakar,             Dan selembar telur dadar Segelas teh hangat menyeruak panas Menawarkan dahaga gigilnya raga Waktu detik. Waktu menit Jam merangkak menuju langit Hargailah! Ketika lambung berputar terisi Dan kita lelap dalam mimpi Tak jauh di seberang sana Seorang anak terbujur menangisi hari Meratapi koin yang tak ia dapati Menyesali perut yang nyaring merintih Lapar. Lapar Lapar! Sayang telinga kita terlalu tuli mendengar Sayang mata kita terlalu pejam terkapar Sayang Alam mimpi adalah tembok karang Tak tembus oleh lolongan gersang Dan lengkaplah derita panjang Ia menyepi sendiri Hingga esok mengoyaknya ke jalanan lagi Dan kita Kenyang bersantap. Lagi Dengan sebungkus nasi Sumber Gambar: My Idea & Your Idea - Sekota...

Bernyanyi di Pucuk Cemara

Tentang kamu Tentang rindu yang biru Ku Kenang Dari Sini Bernyanyi di pucuk cemara Dan tak ada yang tahu Nada yang biru itu selain kamu Bernyanyi di pucuk cemara Bersama purnama Dan rimba riuh pesona Bernyanyi di pucuk cemara Ku cipta kamu dalam langkah Dan ku damba kau tanpa jeda Bernyanyi di pucuk cemara Lelaplah dalam dingin malam Dan senandungku yang rindu dendam Bernyanyi di pucuk cemara Hingga letih ujung lidah Ku takkan pernah hentikannya Bernyanyi di pucuk cemara Untukmu semata... Sumber Gambar: Baltyra.com - Di Rembang Petang Hutan Cemara

Balik Ke Kosan: Shocking Moment!

Apa perasaan kalian begitu nyampe ke kosan terus liat gembok yang kalian gadang-gadang bikin aman kamar kalian tiba-tiba didongkel dari luar? Sumpah! kaget banget. Kebayang tragedi setahun yang lalu. Tragedi laptop ilang plus 99ribu rupiah di dompet saya waktu mandi pagi. Situasi inilah yang saya temuin pagi tadi. Kalau Gini Kita-Kita Lah yang Repot! Sama sekali nggak ada bayangan bakal mengalami kegilaan seperti ini. Langit biru. Udara cerah. Hati bersinar gembira. Bener kan? Kepikir beberapa agenda pas nyampe Malang, mulai cari koran Jawa Pos Minggu, sampe nge-print jadwal kuliah. Tapi, begitu kaki nginjek tanah persis di depan kamar kos, tiba-tiba hening.... SAPA YANG BERANI NGEBONGKAR GEMBOK PINTU SAYA?????!!!!! Kontan bingung dan marah. Kebayang ada maling ngobok-ngobok kamar saya (lagi). Tapi, tunggu dulu. Sapa yang dengan gobloknya ngebobol kamar yang digembok sementara persis di sebelah saya tuh kamar nggak ada gemboknya alias terkunci doang? Otak logis mulai jalan....

Petrus (Tiba-Tiba Kurindukan)

Petrus, Penembakan Misterius Tiba-tiba Kurindukan 'petrus' Ketika tubuh tertembus Dan darah mengalir bagai air terebus Tiba-tiba Kudambakan 'petrus' Lalu gemparlah pagi sepi Menjadi bincangan di warung kopi Tiba-tiba Ku inginkan 'petrus' Sementara bayang-bayang murka Mulai gentar dan gemerus Tiba-tiba Aku memintamu mengulanginya 'Petrus' Agar belati dan cangkul tak menyesaki jalan kami Agar sorot mata binal merangkak dalam ciut nyali Agar tak ada si buncit di tengah jerit perut yang sakit. Lapar Agar aku. Kamu. Dan anak cucu Bisa lelap dalam lena malam Sebab tak ada aroma bara Yang keliaran di buta kota Sepanjang gelap Penembakan Misterius Ya. 'Petrus' Kenapa otakku mengingatmu terus? NB: Sekedar "curahan hati" penulis menanggapi kacaunya situasi saat ini dan maraknya aksi premanisme dan kriminalistik. Sumber Gambar: Kaskus.us - Sejarah Penembakan Misterius (Petrus) di Orde Baru

Tidurlah

Tidurlah! Dan balutkan selimut itu ke tubuhmu Biarkan kekisruhan berita begitu adanya Seperti bising cerita dusta Tentang Indonesia yang merdeka Dari belenggu serakah dan dusta Have a Nice Dream ^.^ Dan segera tidurlah! Pejamkan mata dalam-dalam Sementara di luar:           Seratus ribu setan berkeliaran Esok pagi kau pasti akan dikejutkan Oleh busuk dan peliknya keadaan Kawan,           Ingatlah mimpi indahmu ini malam Karena dialah satu-satunya teman Yang akan menjagamu Menghabiskan umur di negeri kita Yang basi dan berjamur Tidurlah, Kawan Tidur! Selamat mendengkur... Sumber Gambar: Dokter Anakku

Menuju Esok

Ada kesan dan bayangan Ada jejak dalam penghabisan Ceritaku. Ceritamu Dan gambaran lucu di kampung halaman Menjadi kisah yang tak pantas dilupakan Kusambut Esok Jalanku. Jalanmu Menuju bah'gia hari depan yang kita tunggu Biarkan dermaga menganga, menyulutkan rindu Dan awan senja menampilkan hati sendu Biarkan purnama mendambakan peluk Sementara jarak seringkali menghapus sejuk Yang pasti                 Kau masih kekasih Tak perduli sampai dimana perjalanan ini ku lalui Esok pagi... Sumber Gambar: Karena Hidup Adalah Petualangan...

The End of The Holiday ^.^

Menyambut Esok Yup. Saya pikir inilah saat terakhir saya ngabisin hari libur. Masa reses. Masa menenangkan diri dan menjauhkan diri dari aktivitas perkuliahan dan tugas-tugas yang naujubillah banyak banget. Ini hari terakhir, meskipun masih kesisa sehari besok, buat memikirkan rencana masa depan. Kenapa hari terakhir? Ya karena mulai Senin besok lusa nggak ada lagi rencana. It's time to action! Setuju? ^.^ Senin, jam 7 pagi, sejarah semester 4 studi saya dimulai. Dosen baru, suasana baru. Target-target baru. Saya yakin, sepanjang hati kita yakin, kita bisa melakukan apa aja. Kebaikan apa aja. Kesuksesan apapun meski terlihat rumit dan mustahil. Dan hal ini yang akan saya lakukan: Agraria harus dapat nilai A!!!! Itu tekad saya buat si dosen killer yang bakal jadi dosen di kelas yang saya ambil semester ini. Semoga ini bukan keputusan goblok saya. Tuhan, Ya Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, berikan petunjuk dan kemudahan bagi hamba. Aamiin... So, bagaimana denga...

Lebay Hari Ini: Antara KUHSipil vs KUHScript ^.^

Dunia Hukum & Internet Libur semester kali ini bakal berakhir. Semua kesantaian, tidur pules ampe siang, begadang sampe subuh, semuanya bakal berakhir tanggal 19 Februari besok. Yaaah... Nggak bisa mbangkong lagi dong. Huuuuuhhhhehehehehehe...n_n Selain nggak bisa males-malesan, ada banyak hal yang harus "ditinggalkan": keluarga , pacar (LDR gitu loh), kampung halaman yang ngenes . Tiga biji itu yang jelas-jelas bakal segera ditinggalin setidaknya sampe 3-5 bulan ke depan. Inilah yang disebut PERJUANGAN! Success always need sacrifice . Apapun bentuknya. Sepanjang nggak alay, kenapa tidak? Tapi, males-malesan sepanjang liburan nggak berarti bikin otak tumpul dan kreatifitas mirip dengkul loooo. Postingan yang sudah ke- publish nggak kehitung berapa biji (kalo penasaran liat aja sendiri ya. Hehehe...). Selain itu, liburan kali ini bikin saya makin akrab dengan yang namanya template , script , HTML code , CSS, walau definisi sama sejarah plus lekuk-lekuknya tetep ...

Sekali Lagi: Mencari Akar Masalah

Nih Hasilnya ^.^ Hehehe... Masalah efek loading seperti yang saya posting persis di posting sebelumnya pelan-pelan mulai terkuak. Seperti bisa Kawan-Kawan liat sendiri, tiap kali membuka posting, label, atau link apapun yang menuju ke blog saya pasti disambut sebuah tulisan dengan latar belakang hitam. Itulah efek loading blog yang saya maksud. Masalahnya sekarang ada pada tampilan font type yang belum adaptif sesuai setelan saya, efek loading end -nya yang nggak mulus, related posting with LinkWithin yang juga anti-Efek Loading saya, juga beberapa modifikasi evolusioner yang mau saya coba. Tapi, untuk sekarang cukup dulu lah. Tarik nafas dulu. Hehehe... Pas alinea ketiga ini saya tulis, waktu menunjukkan pukul 3.31 WIB, Jum'at tanggal 17 Februari 2012. 2 hari lagi, ya 2 hari lagi saya bakal menikmati lagi suasana kota rantau dan sederet kegilaan kuliah yang bikin otak "nyaris" gila. Nuansa baru. Dosen baru. Mata kuliah baru. Kelas, yang katanya, baru. Ambisi ...

Mencari "Sumber Bencana" (Alay.com)

Bikin Gemes Pol Tulisan ini terinspirasi dari pengalaman pribadi saya . Pengalaman apa sih? Yap. Pengalaman bikin efek loading kayak blog punya Sodara Yopi Hasopa (kalo penasaran cek aja di hsp21 blog ). Dulu sempat ngidam bikin efek begituan (kira-kira 7 tahun lalu waktu masih udik plus katrok soal internet, apalagi blog). Nah, kesempatan itu terbuka kini. Coba boleh coba, script-script yang ada di postingan Bung Yopi soal efek loading saya jajal. Selangkah demi selangkah. Selangkah demi selangkah. Daaaaan... Tetoooot! Gatot. Hahahaha... Ternyata efeknya nggak jalan. Pusing deh lu. Garuk kepala kanan, garuk kepala kiri. Sodok-sodok idung, kali aja nemu inspirasi. Hm... Akhirnya karena nggak nemu, langsung deh tanya ke sang praktisi. Dan syukur lah Bung Yopi nggak kayak birokrasi kita yang lelet n njlimet. "Keluhan" saya kemaren jam 4 pagi, eh jam 6 paginya udah direspon dengan ringkas dan jelas. Dan konsultasi terus berlangsung sampe beberapa saat yang lalu. Dan tern...

Widget Islam: Show Yourself!

Kemaren asyik-asyik mikirin tema posting yang baru, malah belok pengin ubek-ubek koleksi widget buat meramaikan tampilan blog ini . Iseng punya iseng, nggak sengaja pengin tahu widget-widget yang sedikit banyak ada unsur keislamannya. Nah, setelah mengingat-ingat sejenak, ketemulah sama sebuah situs yang koleksi widget islamnya lumayan banyak dan bisa dikata bagus-bagus juga. Kawan-kawan blogger pasti udah tahu semua. Iya kan? Yeup! Anda benar. Apalagi kalo bukan blog Alhabib . Dan, panenlah saya tiga widget begitu. Kalender Islami Countdown to Ramadhan This Year Jam Islam Kalo ditanya kenapa milih widget ini, saya sih hanya punya dua alasan. Pertama , buat nunjukin spirit keislaman saya (walaupun masih sekedar 'tampilan', belum sampai 'penghayatan') dan Kedua sebagai usaha supaya blog ini makin Visitor Friendly . Dari tiga widget baru ini, setelah sebelumnya saya udah nyobain Jadwal Sholat juga dari situs Alhabib di blog ini , saya paling suka sa...

Kelana

Meniti Mata ke segenap arah Senyum membeku. Tanda khusyuk hatimu Langkah siap membelah Muram bumi siap dijajah Burung-burung bersiul menyapa Awan berarak. Gunung yang menanjak Deru ombak Menyatu manis bagai dalam sajak                                  Kelana.... Sumber Gambar: Ngerumpi.com

Nasib Kadal Jalanan

Menarik nafas Menguji nyali yang mulai terpapas Mata melirik menghitung bahaya Sementara ujung-ujung jari Gemetar kuatkan hati Setapak maju. Dua tapak mundur Sekali tekad. Sedetik hatimu ulur Takut hancur Takdirmu Ketika instingmu berkata 'aman' Tanpa gertak kau melesat melawan Sayang. Sungguh sayang Roda jalanan adalah musuh yang jalang Lajumu amblas Kisahmu pias ketika deru motor menggilas Kau terbanting ke aspal Dan waktu mengutuk menyumpal Kau hilang akal Kau hilang suara Kau hilang cahaya                              Kau hilang nyawa... Sumber Gambar: Kaskus - Kisah Seekor Kadal yang Terjepit Selama 10 Tahun di Jepang (Part 1)

Galat Pagi

Jebakan Hari Kuncup sinar merekah Dan bias menyala merah Suara burung bernyanyi Dan lelambaian nyiur anggun menari Awan-awan berarak penuh janji Celoteh serangga Di hamparan bumi nyanyikan 'Selamat Pagi' Sayang .... Ketika mereka semua beraksi Kita masih tenggelam dalam mimpi Bergumul dengan ilusi Dan berjuang menggapai matahari Ketika sang bintang itu di tanganmu Seketika pula ia menjadi abu Dan lesap di alir bayu Kita semu... Sumber Gambar: Best Information - Share information for the Beauty of Life

Cermin Pagi

Cahaya Hari Ini Matahari sudah kembali Sinarnya merasuk dalam hati Ketika kau buka jendela Dan kau basuhi badanmu dengan cahaya Jangan lupa kau sapa cermin pagi Dan katakan: "Aku siap lebih baik lagi" Sembari berjalan ke kota Memulai cerita:                          Yang jauh lebih indah Sumber Gambar: Tunjuk1Bintang's Weblog

Pasukan Mimpi

(Kepada Para Pemimpi Kosong) Sia-Sia Dan Sekali kau lengahi kesempatan Pasukan mimpi akan mengeroyokmu Menelanjangi hari-harimu, Menikam dan memutuskan urat lehermu, Dan menjadikanmu sampah sejarah Menjadi manusia tak berguna Dan Sekali lagi, ketika kau samarkan jalan Pasukan mimpi akan mengebirimu Mengupas semua cita-cita, Menjadikan kutukan masa muda, Dan memenjarakan kamu dalam labirin senja Mati merangkak tanpa harga Lalu,          Mengapa kau masih duduk di situ? Sumber Gambar: TourWorldInfo Community

Romansa Pagi (Ketika Kau Terjaga)

Ketika kau terjaga nanti Jangan kau pikirkan Pergulatanmu dengan mimpi yang mengerikan Ketika kau terjaga nanti Jangan kau hiraukan Ancaman bising yang menyapa dalam kegelapan Ketika kau terjaga nanti Jangan kau dengarkan Ledek mengejek kehidupan masa depan Jangan kau lakukan... Sambut Sekarang Juga! Ketika kau terjaga nanti Tentenglah sepasang sepatumu Dan bawalah kelana di negeri Tuanmu Ketika kau terjaga nanti Rangkullah gitar usangmu Dan nyanyikan balada musim semi Ketika kau terjaga nanti Bakarlah dupa ambisi Agar terang belukar mana yang menghalangi Dan ketika kau terjaga nanti Gubahlah sebuah saja puisi Ialah teman bijak pengingat lupa Ketika kau putus asa. Nanti pagi... Sumber Gambar: Edi Kusmayadi Blog

Lembur

Hidup Langit hampir subuh Dan suara do'a mulai gemuruh Kau yang lembur Siaplah tuk tidur Esok kembali menggempur     Janji,     Mimpi ,     Dan ilusi ... Sumber Gambar: Just Another Go Bloger in Paradise

Fajar Timur Raya

Tuhan Masih Ada Ada goyangan rindu di kepala Ketika nyanyian culas memenuhi dinding kota Dan serigala-serigala serakah Merobek jantung bumi dengan lalimnya Taring-taring menyeringai sisa bulan Dan kuku-kuku tajam Merontokkan jejak-jejak jalan Murka menanti gerhana Tak akan guna panasnya peluru Apalagi runcingnya potongan bambu Tak pernah guna semangat bongkar Apalagi keluhan di tengar kapar Hanya menunggu halilintar        Turun, di ujung kaki kilas menyambar Ketika otakmu yang penuh ragu meleleh Dan api harapan redup tak lagi mengoceh Sebiji atom iman        Melesat ke titik cerah Ada sekuncup jalan yang belum diujicobakan Wajahmu mulai tengadah Dan tanganmu coba menyapu angkasa Tak kau hiraukan ledek mega hitam yang hampir hujan Dan kangkangan tirani yang muram dan mendendam Kau terus tengadah Kau terus berdo'a Kau terus pasrah Kau terus percaya       Terus... Segu...

Syubhat

Prahara Abu-Abu Ada resah. Ada gelisah Ada cemooh yang entah Ada gulana yang cacah Ada gentar gemetar... Ada cemas memulas Ada nafas memapas Ada bias menggilas Ada ragu terduduk pulas... Ada langkah yang berat Dan suara kebenaaran mengadu sekarat Ada teriakan 'jangan' Sedang lain menggumam 'silahkan' Ada pucuk nurani bertangisan Dan selubung nafsu bergelak-tawaan Ada syubhat di belenggu hari Aku lemas dan nyaris mati... Sumber Gambar: PadangToday - Minangkabau di Dunia Maya

Senyummu

You are My Life...                            Kau bagai embun jelita                            Kemilau menatap sang surya Daun-daun yang lunglai dan renta Mendadak tegar mendengar kekehmu Dahan yang kopong Seketika tegap menyongsong Ketika wajahmu cemang-cemong Belajar omong                            Kau bagai telaga                            Segarkan jiwa terik dan dahaga Ku bayang langkah mungilmu Meniti jalan kering berdebu Ku bayang tangan kecilmu Mer...

Fajar Esok Pagi

Kekal bias damba Jingga Ku Rindui Kamu... Semarak warna di timur raya Aku membayang pualam cipta Teduh hening menggurat sabda Tiada kata tanpa makna Tiada nada sumbang suara Tiada... Ketika fajar merekah Segeralah peluk aku! Dekap aku! Cium aku dengan gelora! Biarkan mentari mengoleskan asa ke dahi Dan asap dapur dari desa-desa tepian kali     mengantarkan bongkahan mimpi untuk ku lanjutkan menjadi nyata Biarkan sisa bintang meremang Dan penggal purnama melekat dalam tembang Biarkan jejak langkah tertambang Dan tangis lalu terpendam dalam tarian orang-orang girang Waktu kan merangkum segala Waktu kan bercerita semua Dan ketika cahaya menjelangmu di pembaringan     esok pagi   -- ku harap kau sudah menyiapkan :                                     ...

Fajar Tepian Rindu

Dendam Sepi mencekam Timur marah. Barat resah Utara dan selatan mutahkan darah Murka... Nafas Hela sehela turun menjamah Aku tak mengenali suara Selain dengung orang-orang yang luka Aku tak mengenali wajah Selain parut pasrah     mayat-mayat hidup di atas barah Aku tak mengenali semua Semua... Aku merasakan pengap udara Menikam paru bagai Sang Ajal menyergap mangsa Serentak lalu jutaan orang gelisah Berlarian tak kenal arah Mencari lindung Mencari naung Mencari sudut aman dari buntung Aku? Aku? Aku hanya berdiri di tempat yang sama Memandang jalanan mulai sepi Dan bukit-bukit rontok dan sedih Orang-orang hilang Cemara tumbang Pinus jatuh telentang Asing Teramat asing Hilang pula denting... Tepian rindu semesta Guram gulana dalam berita Sosok kamera buram Ditelan mega yang kusam Jemari dan sendi tak sanggup lagi berdo'a Sel hati pun kering dari asa Fajar dalam damba Fajar cita-cita Fajar penghujung gelapnya legenda Fajar, ...

Sayap Hitam Sang Senja

Pekat Gemurat Ada gemuruh warna Menyorak dari dalam gulana Ada sebingkis suara Hinggap dari gurun yang hampa Pepohonan tumbuh Rumput kering. Tumbuh Janggut pak tua yang masai Bertarian kini di lembah damai Kaki tak lagi beku Begitu girang langkahmu Pagi yang semula pekat bagai ajal Sekarang terang menusuk bebukitan terjal Bisa kau rasakan angin surga    yang turun menyusup di mata Bisa kau rasakan percikan telaga    yang sejuk singgahi jiwa Ketika kau jatuh dan luka Takkan pernah lagi ada air mata Karena ia hanya sementara Saja... *** Musim Kau kenali dia? Yang selalu datang dengan godam berlumur darah Dan sesekali saja dengan benih yang siap ditanami? Apa kau mengenali? Apakah kau mengingatnya? Kini. Aku heran menatapnya kini Kemana huma yang jejal oleh umbi? Kemana sawah yang sesak oleh padi? Kemana ikan-ikan? Kemana pepohonan? Atau... Dimana...? Ketika anakku, dengan kakinya yang rapuh,    datang di ujung jalan ...

Belajar dari Sebuah "Diskusi"

Disksusi Busi Mati "MEMANG susah berdebat dengan 'Politisi' dan 'Politikus'". Hahaha... Saya ketawa ngakak denger komentar orang sekelas J.E. Sahetapy dalam acara Indonesia Lawyers Clud edisi "Setelah Angie, Anas Dibidik?" tanggal 7 Februari 2011 kemarin. Ditambah waktu rekan semeja beliau nyeletuk ingin mengingatkan. "Polisi?" dan tanpa canggung Bapak Sahetapy ngrespon, "Ah. Itu sih tambah jelek lagi." Kontan perut saya mules ngakak. Hahahahaha... Boring . Males. Jengkel. Itu respon saya puluhan menit selama acara berlangsung sampai Sujiwo Tedjo menjadi pemecah garingnya acara dengan suara buto ijo -nya menghardik Bung Sutan Batoegana. Ketika sang master hukum dari Unair itu muncul, semangat saya sebagai anak Fakultas Hukum langsung kobar. Pengen denger suara dan komentar The Master of Sobural Theory itu. Dan ternyata? Hahahaha... 8 Jempol! :D Dari sekian pendapat dan tanggapan pembicara yang unjuk gigi, saya rasa ha...