Langsung ke konten utama

Misteri Lelucon Hari Ini

Kiamat Kubra? Jejak Manyar
Berita Hari Ini
Kabar apa yang kau dapati? Hei! Hari ini. Pasti enigma lagi. Kemarin kau kenyang dijejali Century. Kali ini ku jamin kau renyang disuguhi Bunda Putri. Esok, tentang apa lagi?

Kabar apa yang kau dapati? Hei! Hari ini. Pasti kegundahan lagi. Kemarin kau resah melihat pangeran muda kita dikitari korupsi. Bagaimana soal cemoreng di muka pengawal konstitusi? Esok, siapa lagi?

Kabar apa yang kau dapati? Hei! Hari ini. Pasti keriuhan lagi. Kemarin kau muak dengar pekik atraksi si Bintang Mercy. Kini kau sebah simak hujan maki bagi Ahok-Jokowi. Esok, apa lagi?

Kabar apa yang kau dapati? Hei! Hari ini. Selain TKI diancam pancung. Selain lahan tani yang murung. Selain kegamangan langkah yang masih saja di kedua tungkai kaki kita mengerubung. Ada lagikah yang kau dapati detik ini?

     Selamat datang di misteri lelucon hari ini! Semoga kau tak bosan menikmati! Aamiin.

Sumber Gambar : Dokumentasi Pribadi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The End of The Holiday ^.^

Menyambut Esok Yup. Saya pikir inilah saat terakhir saya ngabisin hari libur. Masa reses. Masa menenangkan diri dan menjauhkan diri dari aktivitas perkuliahan dan tugas-tugas yang naujubillah banyak banget. Ini hari terakhir, meskipun masih kesisa sehari besok, buat memikirkan rencana masa depan. Kenapa hari terakhir? Ya karena mulai Senin besok lusa nggak ada lagi rencana. It's time to action! Setuju? ^.^ Senin, jam 7 pagi, sejarah semester 4 studi saya dimulai. Dosen baru, suasana baru. Target-target baru. Saya yakin, sepanjang hati kita yakin, kita bisa melakukan apa aja. Kebaikan apa aja. Kesuksesan apapun meski terlihat rumit dan mustahil. Dan hal ini yang akan saya lakukan: Agraria harus dapat nilai A!!!! Itu tekad saya buat si dosen killer yang bakal jadi dosen di kelas yang saya ambil semester ini. Semoga ini bukan keputusan goblok saya. Tuhan, Ya Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, berikan petunjuk dan kemudahan bagi hamba. Aamiin... So, bagaimana denga

Aku Tertawa

Bayi pun Turut Menertawakanmu Aku tertawa Melihatmu Berebut gundu dengan bibir berlumas gincu Tapi, Aku lebih tertawa lagi Melihatmu sendiri Tergugu dan nyeri Ketika biji gundu itu melesat ke dahi ..... Bekas dan jelas Sumber Gambar : Google

Sajak Pendek

Entah Ku tembangkan di tepi senja Ketika jingga menyala Dan jarak memisahkan kita Semoga kita berjumpa                    Lagi... Sumber Gambar: eRepublik - The New World