Di mata kalian: ia begitu tampan
Tapi. Kenapa tidak di mataku?
Ia begitu gemilang di depan microphone
Kata menjadi nada. Dari sana bertransformasi menjadi album perdana
Toko kaset memajangnya dengan segan
Dan perusahaan rekaman pajang muka setengah badan
Kenapa begitu terburu?
Dan. Mengapa pengamen bersuara merdu di luar jendela itu kalian tinggalkan, hah?
Aku, sungguh, tak bermaksud mengebiri bakat siapapun
Tapi. Ibarat ranting penyangga daun
Kenapa harus menjadi cagak?
Bukankah ada sang dahan?
Sungguh, ya. Aku bersungguh-sungguh
Aku tak bermaksud menghalangi cita-cita
Atau bakat menurut bahasamu
Tapi. Untuk apa memetik gitar dan bersenandung
Sementara di balik punggung:
Seribu orang mati membusung. Lapar
Seribu orang lenyap tergulung. Terdesak mall dan waralaba cemar
Seribu orang buntung dan murung. Memikirkan jembatan masa depan yang tak membelukar
Sanggupkah nadamu membenahi?
'Muka Parut dan Nyanyian Butut'
Sebingkis sajak ku cipta dalam larut
Tentang kegemaran seorang pembesar
Dan penyakit negeri yang akut. Coba ia sembuhkan dengan lagu kalang kabut
Lalu. Aku bertanya, ketika karya kesekiannya muncul lagi:
"Berapa orang yang memasang ringtone-mu?"
Ah. Sial.
Pasti mereka orang-orang yang malang...
Tapi. Kenapa tidak di mataku?
Ia begitu gemilang di depan microphone
Kata menjadi nada. Dari sana bertransformasi menjadi album perdana
Toko kaset memajangnya dengan segan
Dan perusahaan rekaman pajang muka setengah badan
Kenapa begitu terburu?
Dan. Mengapa pengamen bersuara merdu di luar jendela itu kalian tinggalkan, hah?
Aku, sungguh, tak bermaksud mengebiri bakat siapapun
Tapi. Ibarat ranting penyangga daun
Kenapa harus menjadi cagak?
Bukankah ada sang dahan?
Sungguh, ya. Aku bersungguh-sungguh
Aku tak bermaksud menghalangi cita-cita
Atau bakat menurut bahasamu
Tapi. Untuk apa memetik gitar dan bersenandung
Sementara di balik punggung:
Seribu orang mati membusung. Lapar
Seribu orang lenyap tergulung. Terdesak mall dan waralaba cemar
Seribu orang buntung dan murung. Memikirkan jembatan masa depan yang tak membelukar
Sanggupkah nadamu membenahi?
'Muka Parut dan Nyanyian Butut'
Sebingkis sajak ku cipta dalam larut
Tentang kegemaran seorang pembesar
Dan penyakit negeri yang akut. Coba ia sembuhkan dengan lagu kalang kabut
Lalu. Aku bertanya, ketika karya kesekiannya muncul lagi:
"Berapa orang yang memasang ringtone-mu?"
Ah. Sial.
Pasti mereka orang-orang yang malang...
Komentar
Posting Komentar
Pesan Manis Sahabat Adalah Ilham Magis Bagi Saya: