(Catatan seorang umat di geliat zaman yang pekat)
Ya Rasulullah,
Telah kami dengar gemetar do'amu
Memelas, meminta duli Sang Robbi
'Tuk cintai kami
Lebihi dari kecintaanNya padamu
Ya Rasulullah...
Telah kami lihat
Guratan sejarah yang tumpat*
Akan sorak gempita tekadmu yang cuat
'Tuk menuntun kami
Menuju dermaga senja firdausy jannah
Ya Rasulullah...
Telah kami raba
Telah kami rasa
seribu luka yang membebat dan menjerat
selaksa letih yang iba dan berbusa
sejuta air mata
yang tumpah karena cinta
Kau berikan semua dengan percuma
Kau berikan segala tanpa damba
Kau berikan seluruh tiada keluh
Terbingkis kudus dan utuh
Hanya 'tuk kami yang satu
Zaman beralih. Musim menepi...
Ya Rasulullah,
Sudahkah kami lakukan sama untukmu?
Ya Rasulullah,
Sudahkah kami agungkan namamu, seperti kau dambakan kami dalam do'a-do'amu?
Ya Rasulullah,
Sudahkah kami renungi jejakmu
dan resapi tetes peluh pengorbananmu?
Kami hilang dalam api, ya Nabi...
Kami sesat dalam imaji
Kami terkurung dalam realita dan bingung, ya Rasul
Tersuruk dalam masygul
Ketika kami sepi
tersudut sendiri di tepi hari
Mengapa seperih ini?
Ya Rasulullah,
Pantaskah kau agungkan kami
sedangkan kami nyaris tak mengenalimu sama sekali?
Zaman berganti. Musim menjadi...
Kami. Dan seratus milyar anak cucu kami
Terpinggir dalam keasingan hati
Pencakar langit tak mampu menandingi ketinggian pencil kami
Jagad raya tak cukup luas menampung keresahan kami
Ya Rasulullah,
Dimanakah lorong kami kembali?
*Kosa Kata Manyar : Tumpat, berarti penuh padat
Sumber Gambar : Engkoh - Biografi Nabi Muhammad
Ya Rasulullah,
Telah kami dengar gemetar do'amu
Memelas, meminta duli Sang Robbi
'Tuk cintai kami
Lebihi dari kecintaanNya padamu
![]() |
Yang Terindu |
Telah kami lihat
Guratan sejarah yang tumpat*
Akan sorak gempita tekadmu yang cuat
'Tuk menuntun kami
Menuju dermaga senja firdausy jannah
Ya Rasulullah...
Telah kami raba
Telah kami rasa
seribu luka yang membebat dan menjerat
selaksa letih yang iba dan berbusa
sejuta air mata
yang tumpah karena cinta
Kau berikan semua dengan percuma
Kau berikan segala tanpa damba
Kau berikan seluruh tiada keluh
Terbingkis kudus dan utuh
Hanya 'tuk kami yang satu
Zaman beralih. Musim menepi...
Ya Rasulullah,
Sudahkah kami lakukan sama untukmu?
Ya Rasulullah,
Sudahkah kami agungkan namamu, seperti kau dambakan kami dalam do'a-do'amu?
Ya Rasulullah,
Sudahkah kami renungi jejakmu
dan resapi tetes peluh pengorbananmu?
Kami hilang dalam api, ya Nabi...
Kami sesat dalam imaji
Kami terkurung dalam realita dan bingung, ya Rasul
Tersuruk dalam masygul
Ketika kami sepi
tersudut sendiri di tepi hari
Mengapa seperih ini?
Ya Rasulullah,
Pantaskah kau agungkan kami
sedangkan kami nyaris tak mengenalimu sama sekali?
Zaman berganti. Musim menjadi...
Kami. Dan seratus milyar anak cucu kami
Terpinggir dalam keasingan hati
Pencakar langit tak mampu menandingi ketinggian pencil kami
Jagad raya tak cukup luas menampung keresahan kami
Ya Rasulullah,
Dimanakah lorong kami kembali?
*Kosa Kata Manyar : Tumpat, berarti penuh padat
Sumber Gambar : Engkoh - Biografi Nabi Muhammad
Komentar
Posting Komentar
Pesan Manis Sahabat Adalah Ilham Magis Bagi Saya: