![]() |
National Treasure |
Nenekku
Bercerita dongeng begitu hebat
Tentang nelayan
Tentang pelaut
Tangkas memuing ombak tanpa takut
Nenekku berkisah
Tentang perjalanan sakral mereka
Mencari suarang
-harta karun berharga-
untuk anak cucu mereka di masa 'kan datang
Tak gentar mereka kuku-kuku musuh
Bagai setan menebar keruh
Tak gentar mereka hujaman pedang lawan
Sebab keberanian takkan pernah terkalahkan
Dan entah
Seribu. Dua ribu. Tiga juta. Empat juta
Atau entah berapa pasti para pelaut itu mati
Tapi mereka abadi
"Mati satu tumbuh seribu!"
Pekik yang ku ingat sepanjang hidupku
Dan hari-hari berlalu
Musim-musim hilang dan pulang
Waktu serentak dan bisu
Perlahan tapi pasti,
suarang berhasil mereka miliki
Senyum. Tawa
Serentak riang membahana
Sepucuk gunung sampaikan salam cinta
Selembar langit kabarkan jabat sobat
Ah. Kedamaian begitu dekat
Sampai kapan 'ni ku dapat?
***
Ku ingat
Nenekku
Berkisah dengan mimik luka dan gundah
Ku ingat
Nenekku
Berkisah dengan nafas jutaan hela
Dimana kini mereka?
Dimana harta bangsa?
Dimana warisan pusaka?
Ku ingat
Nenekku berkaca memandang angkasa
Lalu
Ia berkata padaku :
"Cucuku,
Jika telah genap umurmu,
Temukan lagi suarang milikmu
Simpan ia dalam hatimu
Dan titipkan ia
Pada anakmu. Cucumu
Jika kau menyusul diriku
Di senjamu
Nanti..."
Aku diam
Malam semakin hitam
Tak terasa bibirku bergumam :
"Pasti,
Nek..."
Catatan Sang Manyar :
-Suarang : harta milik bersama, hasil pencaharian suami istri selama dl perkawinan; gana-gini; 2 milik persekutuan (perserikatan); Maksudnya dalam puisi di atas adalah harta pusaka bangsa, nilai-nilai, dan falsafah bangsa yang diperjuangkan para pendahulu kita di masa lalu.
Sumber Gambar : Rahayuning - Kompasiana.com - Pelajaran untuk Seorang Tokoh Perdamaian
blognya keren mas :) follback ya mas ke blog saya http://marakhawarizmi.blogspot.com/
BalasHapusFollback sukses!! :-bd
HapusThanks ya udah mampir :bye: