Langsung ke konten utama

Suar Dendam

Percik Api di Dada
Bisu dalam diam
Tanpa kata
Berjalan berpunggung arah
Ada jarak merentang
Bagai jurang
Dan selaksa rintang yang membentang
Tubuh yang berjengkalan
Seakan demikian panjang berjauhan
Aku dalam hening sarat pertanyaan
Aku. Dalam geming merisaukan
Tapi : dimana jawaban?

Orang-orang pandai melipat bibir
Membungkus misteri menjadi silir
Seakan lazim bak air mengalir
Tapi
Ku bukan bocah yang mampu kau kelabui
Hidungku mandul
Namun sepercik masalah sanggup buatku masgul
Tercium meski selip di pencilnya Digul
Tercium
     bak seinci dari dengkul!

Aku hanya bisa menunggu
Dimanakah simpul akhir ku temu
Dan nyala suar dendam
Masih menerang pekati malam
Ah, Tuhan...
     mengapa begitu mencekam?

Sumber Gambar : ForumJualBeli.net - Alasan Seseorang Harus "Break" Hubungan Cinta

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The End of The Holiday ^.^

Menyambut Esok Yup. Saya pikir inilah saat terakhir saya ngabisin hari libur. Masa reses. Masa menenangkan diri dan menjauhkan diri dari aktivitas perkuliahan dan tugas-tugas yang naujubillah banyak banget. Ini hari terakhir, meskipun masih kesisa sehari besok, buat memikirkan rencana masa depan. Kenapa hari terakhir? Ya karena mulai Senin besok lusa nggak ada lagi rencana. It's time to action! Setuju? ^.^ Senin, jam 7 pagi, sejarah semester 4 studi saya dimulai. Dosen baru, suasana baru. Target-target baru. Saya yakin, sepanjang hati kita yakin, kita bisa melakukan apa aja. Kebaikan apa aja. Kesuksesan apapun meski terlihat rumit dan mustahil. Dan hal ini yang akan saya lakukan: Agraria harus dapat nilai A!!!! Itu tekad saya buat si dosen killer yang bakal jadi dosen di kelas yang saya ambil semester ini. Semoga ini bukan keputusan goblok saya. Tuhan, Ya Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, berikan petunjuk dan kemudahan bagi hamba. Aamiin... So, bagaimana denga

Aku Tertawa

Bayi pun Turut Menertawakanmu Aku tertawa Melihatmu Berebut gundu dengan bibir berlumas gincu Tapi, Aku lebih tertawa lagi Melihatmu sendiri Tergugu dan nyeri Ketika biji gundu itu melesat ke dahi ..... Bekas dan jelas Sumber Gambar : Google

Sajak Pendek

Entah Ku tembangkan di tepi senja Ketika jingga menyala Dan jarak memisahkan kita Semoga kita berjumpa                    Lagi... Sumber Gambar: eRepublik - The New World