Langsung ke konten utama

Setapak Silam

Gelap dan Hampa
Berjuta dendam. Ya. Ku simpan berjuta dendam. Selusin cacian. Selaksa kehinaan yang mereka cemarkan ke wajahku : "Dengan apa ku harus membalasmu?"

Aku manusia malam. Aku manusia diam-diam. Dari sudut hitam, aku merangkak membelah legam. Cemoreng malu lacur melingkari hari-hariku. Membebat mata hatiku : jadi kelabu!

Di antara kepingan senja.
Suatu ketika; ku hunus senjata, ku berjalan menyusuri cakrawala. Teriakan alam semesta : hingar binasa merekah ke telinga. Aku tak peduli. Darah penghalang cecer di tapal batas. Aku bergegas.
Aku tak peduli
Tangis beriba menumpah seperti bencana. Aku tak peduli
Aku berlari. Aku mencari. Aku tak peduli
Aku tak peduli
Au tak peduli!
Aku tak peduli!!
Aku tak peduli...
***
Seribu mayat. Semilyar bangkai. Berlinangan air mata dunia. Berjatuhan kutukan angkasa. Panji-panji gagah perkasa : serentak rebah dan musnah
Aku tak peduli. Aku diam hilang nyali. Aku tak peduli. Aku beku dan membisu. Aku tak peduli...
Tiba-tiba. Ada retakan sesal menggumpal
Langit mendadak gelap. Udara serentak senyap
Malam menyergap

Ah. Dimana aku kini?

Sumber Gambar : Sakura@ku Menanti

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The End of The Holiday ^.^

Menyambut Esok Yup. Saya pikir inilah saat terakhir saya ngabisin hari libur. Masa reses. Masa menenangkan diri dan menjauhkan diri dari aktivitas perkuliahan dan tugas-tugas yang naujubillah banyak banget. Ini hari terakhir, meskipun masih kesisa sehari besok, buat memikirkan rencana masa depan. Kenapa hari terakhir? Ya karena mulai Senin besok lusa nggak ada lagi rencana. It's time to action! Setuju? ^.^ Senin, jam 7 pagi, sejarah semester 4 studi saya dimulai. Dosen baru, suasana baru. Target-target baru. Saya yakin, sepanjang hati kita yakin, kita bisa melakukan apa aja. Kebaikan apa aja. Kesuksesan apapun meski terlihat rumit dan mustahil. Dan hal ini yang akan saya lakukan: Agraria harus dapat nilai A!!!! Itu tekad saya buat si dosen killer yang bakal jadi dosen di kelas yang saya ambil semester ini. Semoga ini bukan keputusan goblok saya. Tuhan, Ya Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, berikan petunjuk dan kemudahan bagi hamba. Aamiin... So, bagaimana denga

Aku Tertawa

Bayi pun Turut Menertawakanmu Aku tertawa Melihatmu Berebut gundu dengan bibir berlumas gincu Tapi, Aku lebih tertawa lagi Melihatmu sendiri Tergugu dan nyeri Ketika biji gundu itu melesat ke dahi ..... Bekas dan jelas Sumber Gambar : Google

Sajak Pendek

Entah Ku tembangkan di tepi senja Ketika jingga menyala Dan jarak memisahkan kita Semoga kita berjumpa                    Lagi... Sumber Gambar: eRepublik - The New World