Langsung ke konten utama

Senja & Mereka


Di bawah bayang nyiur yang teduh
Menikmati sesayup angin yang menyentuh
     Aku termangu

Langit. Dan sekeping bukit
Lalu air mengalir mengisi parit
Burung-burung camar
Semakin cemar dan liar
Awan koyak oleh sayapnya
Dan waktu sentak oleh kicaunya
Yang dusta...

Love in Sunset Beach
Dari titik
Ku pandang mata ke pesisir penuh gelitik
Senyumku merintik
Lihat!
Sebongkah bahagia semai
Lihat!
Sebatang cinta menumbuh di ujung pantai
Lihat!
     AnugerahMu kah?

Ku catat laju asmara-
     senada eloknya geliat senja
-dalam nostalgi memoar hari
Kini
Senjakala kuncup tenggelam di kaki samudera
Mereka-
     sepasang kupu yang mabuk rindu
-merangkak menjelang purnama
Menuju Kota
Tinggal aku sendiri
Memandang sepi
Dan jejak kaki mereka : setapak demi setapak
Merangkak gubah prasasti penanda kasih yang benih

Lalu. Ku pasrahkan tawa 'tuk penghabisan kali
Sebelum sinar mendadak gelap dan henti,
Sebelum angin semakin jalang dan maki
'Hahahaha...
Ada yang hilang
Ternyata 'da pula yang datang!'
Sembari ku bangkit menuju sarang
          Pulang...

Sumber Gambar : It's... Cappucinno Time - Dialog Senja

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The End of The Holiday ^.^

Menyambut Esok Yup. Saya pikir inilah saat terakhir saya ngabisin hari libur. Masa reses. Masa menenangkan diri dan menjauhkan diri dari aktivitas perkuliahan dan tugas-tugas yang naujubillah banyak banget. Ini hari terakhir, meskipun masih kesisa sehari besok, buat memikirkan rencana masa depan. Kenapa hari terakhir? Ya karena mulai Senin besok lusa nggak ada lagi rencana. It's time to action! Setuju? ^.^ Senin, jam 7 pagi, sejarah semester 4 studi saya dimulai. Dosen baru, suasana baru. Target-target baru. Saya yakin, sepanjang hati kita yakin, kita bisa melakukan apa aja. Kebaikan apa aja. Kesuksesan apapun meski terlihat rumit dan mustahil. Dan hal ini yang akan saya lakukan: Agraria harus dapat nilai A!!!! Itu tekad saya buat si dosen killer yang bakal jadi dosen di kelas yang saya ambil semester ini. Semoga ini bukan keputusan goblok saya. Tuhan, Ya Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, berikan petunjuk dan kemudahan bagi hamba. Aamiin... So, bagaimana denga

Aku Tertawa

Bayi pun Turut Menertawakanmu Aku tertawa Melihatmu Berebut gundu dengan bibir berlumas gincu Tapi, Aku lebih tertawa lagi Melihatmu sendiri Tergugu dan nyeri Ketika biji gundu itu melesat ke dahi ..... Bekas dan jelas Sumber Gambar : Google

Sajak Pendek

Entah Ku tembangkan di tepi senja Ketika jingga menyala Dan jarak memisahkan kita Semoga kita berjumpa                    Lagi... Sumber Gambar: eRepublik - The New World