Langsung ke konten utama

Cermin dari Rantau

Kau tak pernah tahu
Luka derita apakah itu?
Kau tak mau tahu
Panjang remang jalankah itu?
***
Cermin Rantau Sang Manyar
Sang Cermin Rantau
Lelaki itu terus berjalan
Berjalan. Berjalan
Tembusi padang kegalauan

Panas mentari. Apa kabarmu hari ini?
Debu nista bernyanyi. Masih kencangkah suaramu?
Letih. Sepi
Rindu kau pendam sendiri
Hidup tak sekedar mengeluh
Walau hati terasa sayat sungguh

Hidup tak sebatas marah
Mengutuki batas yang kita punya
Walau muak seakan menggoda

Tapak kakimu terus menyusuri putaran sunyi
Keluar masuk kampung
Merakit harapan di lambung
Kerapkah jiwamu murung?
***
 Kau tak akan tahu
Getir gulanakah penantian itu?
Dan kau tak akan pernah bisa tahu
Berapakah harga sejumput pengorbanan?
 
Kau tak pernah tahu
Kau tak mau tahu
Kau tak akan tahu
Kau... tak akan pernah bisa tahu
Semua itu
Hingga...
Kau bisa bertanya
Pada manusia
Yang terkulai membesarkanmu
Yang terkulai dipapas kejayaanmu
Hingga...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Balada Modem Smart(un)fren

Proses Talak 2 1/2(ノಠ益ಠ)ノ KALI ini, secara tegas, secara nyata, dan dengan kesadaran diri yang penuh saya harus mengatakan hal ini : Jangan terbujuk iklan dan jangan terpaku harga! Banyak produk-produk berharga murah bertebaran di sekitar kita. Sepatu, baju, tas, perkakas. Belum lagi ponsel, laptop. Terakhir, Modem . Wow! Di -bold , kek. Hehehe... Yup. Kali ini saya akan mengangkat sebuah realita yang cukup serius. Sebuah contoh nyata (indikasi) kejahatan korporasi yang (sepertinya) tengah terjadi dan saya alami. What is it? Sejarah dengan kesaksiannya yang ada mencatat (cieeeee..... Hehehe...), usaha cek pulsa yang saya lakukan berkali-kali pada 19 Juni 2012 sejak pukul 20.57:42 baru membuahkan hasil pada pukul 22.16:24 dengan sebuah SMS balasan dari 999 yang berisi : "Pulsa Anda Rp. 15,000 berlaku s/d 06/06/2013. Dgr lagu top, hub 357. Rp6rb/30hr." Alhamdulillah. Masih ada. Kirain udah habis atau apa gitu soalnya Modem Smartfren yang katanya anti lelet kok malah ...

The End of The Holiday ^.^

Menyambut Esok Yup. Saya pikir inilah saat terakhir saya ngabisin hari libur. Masa reses. Masa menenangkan diri dan menjauhkan diri dari aktivitas perkuliahan dan tugas-tugas yang naujubillah banyak banget. Ini hari terakhir, meskipun masih kesisa sehari besok, buat memikirkan rencana masa depan. Kenapa hari terakhir? Ya karena mulai Senin besok lusa nggak ada lagi rencana. It's time to action! Setuju? ^.^ Senin, jam 7 pagi, sejarah semester 4 studi saya dimulai. Dosen baru, suasana baru. Target-target baru. Saya yakin, sepanjang hati kita yakin, kita bisa melakukan apa aja. Kebaikan apa aja. Kesuksesan apapun meski terlihat rumit dan mustahil. Dan hal ini yang akan saya lakukan: Agraria harus dapat nilai A!!!! Itu tekad saya buat si dosen killer yang bakal jadi dosen di kelas yang saya ambil semester ini. Semoga ini bukan keputusan goblok saya. Tuhan, Ya Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, berikan petunjuk dan kemudahan bagi hamba. Aamiin... So, bagaimana denga...

Duka dan Luka

Siapa sangka :                         di balik surya tak ada mega? Siapa duga :                        malam purnama kan selamanya? Yang mampu kita cerna :                        kisah hari ini takkan sama esok hari                        Bersiaplah untuk tawa                        Siagalah 'tuk air mata Karna takkan ada yang sanggup menerka.                                                      ...