Langsung ke konten utama

Mencetak Rindu

Mencetak rindu dan ku tempelkan di jidatmu. Agar engkau tahu: Aku Sunggu Merindu

Mencetak cinta
Menjadikan rasa tak lagi sekedar bayangan fana
Mematungkan dia dalam jiwa
Dan memfirmankan pada dunia: Aku Sungguh Cinta

Mencetak cinta. Lalu. Ku pahat bersama senja
Ku inginkan ketika rembulan merangkak di cakrawala. Atau. Ketika bintang mulai bertarian di udara
Kau yang merasa sepi. Tataplah dengan hati. Di sana telah ku rangkaikan puisi. Di sana telah ku sematkan kasih. Bersama mimpi ia kan menitis dalam lelapmu. Menyimbahkan selaksa damai teduh. Menyirnakan segudang rasa ragu: Bahwa Ku Selalu Mengenangmu

                                                           Dalam rindu.... 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The End of The Holiday ^.^

Menyambut Esok Yup. Saya pikir inilah saat terakhir saya ngabisin hari libur. Masa reses. Masa menenangkan diri dan menjauhkan diri dari aktivitas perkuliahan dan tugas-tugas yang naujubillah banyak banget. Ini hari terakhir, meskipun masih kesisa sehari besok, buat memikirkan rencana masa depan. Kenapa hari terakhir? Ya karena mulai Senin besok lusa nggak ada lagi rencana. It's time to action! Setuju? ^.^ Senin, jam 7 pagi, sejarah semester 4 studi saya dimulai. Dosen baru, suasana baru. Target-target baru. Saya yakin, sepanjang hati kita yakin, kita bisa melakukan apa aja. Kebaikan apa aja. Kesuksesan apapun meski terlihat rumit dan mustahil. Dan hal ini yang akan saya lakukan: Agraria harus dapat nilai A!!!! Itu tekad saya buat si dosen killer yang bakal jadi dosen di kelas yang saya ambil semester ini. Semoga ini bukan keputusan goblok saya. Tuhan, Ya Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, berikan petunjuk dan kemudahan bagi hamba. Aamiin... So, bagaimana denga

Aku Tertawa

Bayi pun Turut Menertawakanmu Aku tertawa Melihatmu Berebut gundu dengan bibir berlumas gincu Tapi, Aku lebih tertawa lagi Melihatmu sendiri Tergugu dan nyeri Ketika biji gundu itu melesat ke dahi ..... Bekas dan jelas Sumber Gambar : Google

Sajak Pendek

Entah Ku tembangkan di tepi senja Ketika jingga menyala Dan jarak memisahkan kita Semoga kita berjumpa                    Lagi... Sumber Gambar: eRepublik - The New World