Langsung ke konten utama

Kemarau Oktober (Koran-koran)

Koran-koran menyembunyikan diri
Pagi ini, angin muson membatasi diri
dan memanggil kawannya lagi
meniupkan amarah ke penjuru bumi

Koran-koran mengkhalwatkan diri!

Kolom-kolom mereka menguping mati
yang baru semalam terjadi
di Lubang Buaya yang sunyi

Aroma nyawa masih terasa
menyelinap ke kaki Patung Dirgantara
dan tembus ke Istana
Darah! Darah meresap ke dalam tanah
menuju air bawah
menuju sumber segala gelisah
menuju palung gulita
dari sejarah yang tak kita kenali wajahnya

Koran-koran menghentikan tubuhnya ditulisi
Mereka mengintip gersang yang mulai datang
dari pepohonan jalang
yang hanya bisa memandang
satu, dua cecunguk berlagak melangkah tanpa tunduk
menuju gerbang riwayat
yang akan dibuat
yang akan diralat
yang akan diserbahebatkan
Koran-koran tahu diri untuk tak bersuara kini

Mereka sadar
ada yang akan menjerat
mereka punya tulang belikat
Hingga hampir separuh abad
Hingga hampir cerita negeri ini tamat

Maka, koran-koran membatasi napasnya
Mereka biarkan kemarau mengusir hujan yang didamba
dan mendung yang dipuja
Mereka biarkan sepatu-sepatu kejumawaan
tinggalkan jejak di landasan
Jalanan kota ini akan mengerti
belum saatnya hari itu mereka bersaksi

Kota ini sudah cukup tahu diri
untuk mengerti
kapan harus memaki

Tak untuk setengah abad setelah ini

Maka, koran-koran hibernasi
Sesuai instruksi

Cilegon, 13 September 2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Balada Modem Smart(un)fren

Proses Talak 2 1/2(ノಠ益ಠ)ノ KALI ini, secara tegas, secara nyata, dan dengan kesadaran diri yang penuh saya harus mengatakan hal ini : Jangan terbujuk iklan dan jangan terpaku harga! Banyak produk-produk berharga murah bertebaran di sekitar kita. Sepatu, baju, tas, perkakas. Belum lagi ponsel, laptop. Terakhir, Modem . Wow! Di -bold , kek. Hehehe... Yup. Kali ini saya akan mengangkat sebuah realita yang cukup serius. Sebuah contoh nyata (indikasi) kejahatan korporasi yang (sepertinya) tengah terjadi dan saya alami. What is it? Sejarah dengan kesaksiannya yang ada mencatat (cieeeee..... Hehehe...), usaha cek pulsa yang saya lakukan berkali-kali pada 19 Juni 2012 sejak pukul 20.57:42 baru membuahkan hasil pada pukul 22.16:24 dengan sebuah SMS balasan dari 999 yang berisi : "Pulsa Anda Rp. 15,000 berlaku s/d 06/06/2013. Dgr lagu top, hub 357. Rp6rb/30hr." Alhamdulillah. Masih ada. Kirain udah habis atau apa gitu soalnya Modem Smartfren yang katanya anti lelet kok malah ...

The End of The Holiday ^.^

Menyambut Esok Yup. Saya pikir inilah saat terakhir saya ngabisin hari libur. Masa reses. Masa menenangkan diri dan menjauhkan diri dari aktivitas perkuliahan dan tugas-tugas yang naujubillah banyak banget. Ini hari terakhir, meskipun masih kesisa sehari besok, buat memikirkan rencana masa depan. Kenapa hari terakhir? Ya karena mulai Senin besok lusa nggak ada lagi rencana. It's time to action! Setuju? ^.^ Senin, jam 7 pagi, sejarah semester 4 studi saya dimulai. Dosen baru, suasana baru. Target-target baru. Saya yakin, sepanjang hati kita yakin, kita bisa melakukan apa aja. Kebaikan apa aja. Kesuksesan apapun meski terlihat rumit dan mustahil. Dan hal ini yang akan saya lakukan: Agraria harus dapat nilai A!!!! Itu tekad saya buat si dosen killer yang bakal jadi dosen di kelas yang saya ambil semester ini. Semoga ini bukan keputusan goblok saya. Tuhan, Ya Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, berikan petunjuk dan kemudahan bagi hamba. Aamiin... So, bagaimana denga...

Duka dan Luka

Siapa sangka :                         di balik surya tak ada mega? Siapa duga :                        malam purnama kan selamanya? Yang mampu kita cerna :                        kisah hari ini takkan sama esok hari                        Bersiaplah untuk tawa                        Siagalah 'tuk air mata Karna takkan ada yang sanggup menerka.                                                      ...