"Promosi"
Tak seperti layaknya, ia murung setelah dipromosikan. “Nitip ya Om. Anak baru. Masih malu,” ujar si wanita menor. Melia hilang pergi. Entah bila kembali.
"Iri"
Anto iri pada Nursaka yang diberi presiden sepeda. Bukankah ia juga selalu melintas ke negeri Jiran setiap hari? Ah, ya. Bukankah ia hanya kurir ganja?
"Sakit"
Riky sungguh kesakitan usai kecelakaan kemarin. Bukan karena patah tulang di kaki, melainkan karena tak ada seorang pun yang peduli.
"Adzan"
Jii ingin sekali menyahut kumandang adzan itu, namun ia teramat lemah dalam ini bungkusan kain kafan.
"Bisa"
Uci dengan girang mengacungkan belati berdarah pada ayahnya yang tersentak. “Hore! Uci bisa Yah seperti Ayah kemarin ke Mang Agil!”
Tak seperti layaknya, ia murung setelah dipromosikan. “Nitip ya Om. Anak baru. Masih malu,” ujar si wanita menor. Melia hilang pergi. Entah bila kembali.
"Iri"
Anto iri pada Nursaka yang diberi presiden sepeda. Bukankah ia juga selalu melintas ke negeri Jiran setiap hari? Ah, ya. Bukankah ia hanya kurir ganja?
"Sakit"
Riky sungguh kesakitan usai kecelakaan kemarin. Bukan karena patah tulang di kaki, melainkan karena tak ada seorang pun yang peduli.
"Adzan"
Jii ingin sekali menyahut kumandang adzan itu, namun ia teramat lemah dalam ini bungkusan kain kafan.
"Bisa"
Uci dengan girang mengacungkan belati berdarah pada ayahnya yang tersentak. “Hore! Uci bisa Yah seperti Ayah kemarin ke Mang Agil!”
Komentar
Posting Komentar
Pesan Manis Sahabat Adalah Ilham Magis Bagi Saya: