Langsung ke konten utama

Lima Cerita di Minggu Ketiga September Kita

"Promosi"
Tak seperti layaknya, ia murung setelah dipromosikan. “Nitip ya Om. Anak baru. Masih malu,” ujar si wanita menor. Melia hilang pergi. Entah bila kembali.

"Iri"
Anto iri pada Nursaka yang diberi presiden sepeda. Bukankah ia juga selalu melintas ke negeri Jiran setiap hari? Ah, ya. Bukankah ia hanya kurir ganja?

"Sakit"
Riky sungguh kesakitan usai kecelakaan kemarin. Bukan karena patah tulang di kaki, melainkan karena tak ada seorang pun yang peduli.

"Adzan"
Jii ingin sekali menyahut kumandang adzan itu, namun ia teramat lemah dalam ini bungkusan kain kafan.

"Bisa"
Uci dengan girang mengacungkan belati berdarah pada ayahnya yang tersentak. “Hore! Uci bisa Yah seperti Ayah kemarin ke Mang Agil!”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The End of The Holiday ^.^

Menyambut Esok Yup. Saya pikir inilah saat terakhir saya ngabisin hari libur. Masa reses. Masa menenangkan diri dan menjauhkan diri dari aktivitas perkuliahan dan tugas-tugas yang naujubillah banyak banget. Ini hari terakhir, meskipun masih kesisa sehari besok, buat memikirkan rencana masa depan. Kenapa hari terakhir? Ya karena mulai Senin besok lusa nggak ada lagi rencana. It's time to action! Setuju? ^.^ Senin, jam 7 pagi, sejarah semester 4 studi saya dimulai. Dosen baru, suasana baru. Target-target baru. Saya yakin, sepanjang hati kita yakin, kita bisa melakukan apa aja. Kebaikan apa aja. Kesuksesan apapun meski terlihat rumit dan mustahil. Dan hal ini yang akan saya lakukan: Agraria harus dapat nilai A!!!! Itu tekad saya buat si dosen killer yang bakal jadi dosen di kelas yang saya ambil semester ini. Semoga ini bukan keputusan goblok saya. Tuhan, Ya Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, berikan petunjuk dan kemudahan bagi hamba. Aamiin... So, bagaimana denga

Aku Tertawa

Bayi pun Turut Menertawakanmu Aku tertawa Melihatmu Berebut gundu dengan bibir berlumas gincu Tapi, Aku lebih tertawa lagi Melihatmu sendiri Tergugu dan nyeri Ketika biji gundu itu melesat ke dahi ..... Bekas dan jelas Sumber Gambar : Google

Sajak Pendek

Entah Ku tembangkan di tepi senja Ketika jingga menyala Dan jarak memisahkan kita Semoga kita berjumpa                    Lagi... Sumber Gambar: eRepublik - The New World