Berpeluh. Antri di antara terik matahari. Atau gigil di kepungan dingin malam hari. Diam memandang matahari. Tunduk di linangan sinar bulan sepi. Mencoba apa saja demi mendapat apa saja. Demi terisi perut yang rintih. Atau sekedar menutupi lubang mimpi. Sebab: kau tak bisa menjadikannya nyata. Tak pernah bisa...
Kau yang hidup di antara sisa. Kau yang bertahan di jelaga sisa. Berkejaran mencoba. Mendaki berusaha. Tuhan di hati. Hari esok meski tak pasti: kau hadapi dengan api. Membara menjalari dunia. Memberikan hangat di sela-sela kebekuan yang bumpat. Kau malaikat.
Wahai... Masyakarat sampah
(Setting berpindah ke rumpun rimba yang asing)
Berbanjir curang. Bagai tampilan seorang raja. Berdiam di balik meja dan tumpukan kertas tak berguna. Mata mencari mangsa. Ya orang, ya uang. Atau segala yang mampu membuat kenyang. Ketika sasaran dalam perangkap, serentak kau sergap. Entah apa. Bisa percikan harta bertuah. Atau sederet pangkat bernanah. Atau. Sekelumit cahaya yang entah bila akan menjelma menjadi bara dan menancap di dahimu yang murka. Entah...
Kau yang menghidupi diri menjadi sisa. Kau yang bertahan membenih derita. Berlomba menimbun luka. Berlomba dan berlomba mencipta air mata. Berlomba menyusun gaduh. Dan kau lari dari pantulan gemuruh. Tanpa suara namun jejak terlanjur berbekas di kepala. Kepala orang-orang di petak busuk sana. Kepala manusia-manusia kereta. Pemulung dan peminta-minta. Dan deretan manusia yang kepalang disebut hama. Jejakmu menempel di jidat mereka. Dengan apa kau menghapusnya?
Wahai... Sampah masyakarat
Sumber Inspirasi: Baban Sarbana - On the Road : Masyarakat Sampah vs Sampah Masyarakat (Versi Hard Book)
Sumber Gambar (Sebelum Editing):
-. Kompasiana - Subki Raz - Para Pejabat Koruptor Bercerminlah pada Mbah Pemulung!
-. Daniel Harahap - Para Koruptor yang Bebas Berkeliaran di Luar Lapas
wah brmanfaat sekali gan!!!
BalasHapusoiya uda ana follback blog agan!! (Yahoo answers)
thax....
Makasih gan buat follbacknya. Thanks balik
Hapus