Langsung ke konten utama

Kidung Buana*

Tanpa kata. Hanya irama alun menggema. Tanpa rima. Biarkan hasrat riang berterka : pada matahari. Pada langit pagi. Pada puisi yang remah berbangkit di hati.

Tanpa hirau. Hanya hening bak malam di atas danau. Tanpa gurau. Biarkan wajah merangkak melepas galau : pada nebula mimpi. Pada semburat partikel janji. Pada sepadang misteri racik simphoni.

Tanpa puja. Hanya sepasang telinga khusyuk menjamah. Tanpa damba. Biarkan jiwa lepas memepah : segala duka. Segala luka. Segala dusta yang mewabah di dunia. Dan akhirnya. Orkestra masih bersuara. Merayap dari argadwipa. Menuju kekosongan jiwa.

     Kidung Buana...

*Terinspirasi Highland, dipopulerkan Yanni (Album "If I Could Tell You", 2000)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The End of The Holiday ^.^

Menyambut Esok Yup. Saya pikir inilah saat terakhir saya ngabisin hari libur. Masa reses. Masa menenangkan diri dan menjauhkan diri dari aktivitas perkuliahan dan tugas-tugas yang naujubillah banyak banget. Ini hari terakhir, meskipun masih kesisa sehari besok, buat memikirkan rencana masa depan. Kenapa hari terakhir? Ya karena mulai Senin besok lusa nggak ada lagi rencana. It's time to action! Setuju? ^.^ Senin, jam 7 pagi, sejarah semester 4 studi saya dimulai. Dosen baru, suasana baru. Target-target baru. Saya yakin, sepanjang hati kita yakin, kita bisa melakukan apa aja. Kebaikan apa aja. Kesuksesan apapun meski terlihat rumit dan mustahil. Dan hal ini yang akan saya lakukan: Agraria harus dapat nilai A!!!! Itu tekad saya buat si dosen killer yang bakal jadi dosen di kelas yang saya ambil semester ini. Semoga ini bukan keputusan goblok saya. Tuhan, Ya Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, berikan petunjuk dan kemudahan bagi hamba. Aamiin... So, bagaimana denga

Aku Tertawa

Bayi pun Turut Menertawakanmu Aku tertawa Melihatmu Berebut gundu dengan bibir berlumas gincu Tapi, Aku lebih tertawa lagi Melihatmu sendiri Tergugu dan nyeri Ketika biji gundu itu melesat ke dahi ..... Bekas dan jelas Sumber Gambar : Google

Sajak Pendek

Entah Ku tembangkan di tepi senja Ketika jingga menyala Dan jarak memisahkan kita Semoga kita berjumpa                    Lagi... Sumber Gambar: eRepublik - The New World