Langsung ke konten utama

Telah Lalu

Kesesatan Siap Terjadi (Lagi) Jejak Manyar
Ia Pergi; Jiwa Kita Pun Jua
Telah lalu
Ramadhan yang biru
Ramadhan yang setahun lalu ku rindu
Kini
Jejaknya menjadi sepi
Sepi menjadi buih
Buih menjadi repih : kenangan yang kembali dinanti

Habis sudah sepasang mata yang bersikerjap
Setiap kali terjaga dari lelap
Setiap kali sahur sunnah kita 'tuk bersantap

Habis sudah syukur di meja makan
Setiap kali gaung bedug mengusir senja
Setiap kali teja merah mengambang di udara

Habis sudah persinggahan ke rumah Tuhan
Setiap kali malam turun beriringan
Setiap kali gema Isya' bersahutan

Lihatlah mereka di kebisingan itu!
Lihatlah mereka di keglamoran!
Lihatlah mereka di persimpangan itu!
Kita kembali berkejaran dengan bayang-bayang
Kita kembali melesak menembus alam jalang
Dunia yang sejenak kita selipkan di tikar ketaqwaan
   kini kita kenakan
   kini kita sombongkan
   kini kita tunjukkan pada Tuhan
      yang bersigeleng penuh keheranan
Ah, Manusia. Beginilah manusia...

Sumber Gambar : Dokumentasi Pribadi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The End of The Holiday ^.^

Menyambut Esok Yup. Saya pikir inilah saat terakhir saya ngabisin hari libur. Masa reses. Masa menenangkan diri dan menjauhkan diri dari aktivitas perkuliahan dan tugas-tugas yang naujubillah banyak banget. Ini hari terakhir, meskipun masih kesisa sehari besok, buat memikirkan rencana masa depan. Kenapa hari terakhir? Ya karena mulai Senin besok lusa nggak ada lagi rencana. It's time to action! Setuju? ^.^ Senin, jam 7 pagi, sejarah semester 4 studi saya dimulai. Dosen baru, suasana baru. Target-target baru. Saya yakin, sepanjang hati kita yakin, kita bisa melakukan apa aja. Kebaikan apa aja. Kesuksesan apapun meski terlihat rumit dan mustahil. Dan hal ini yang akan saya lakukan: Agraria harus dapat nilai A!!!! Itu tekad saya buat si dosen killer yang bakal jadi dosen di kelas yang saya ambil semester ini. Semoga ini bukan keputusan goblok saya. Tuhan, Ya Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, berikan petunjuk dan kemudahan bagi hamba. Aamiin... So, bagaimana denga

Aku Tertawa

Bayi pun Turut Menertawakanmu Aku tertawa Melihatmu Berebut gundu dengan bibir berlumas gincu Tapi, Aku lebih tertawa lagi Melihatmu sendiri Tergugu dan nyeri Ketika biji gundu itu melesat ke dahi ..... Bekas dan jelas Sumber Gambar : Google

Sajak Pendek

Entah Ku tembangkan di tepi senja Ketika jingga menyala Dan jarak memisahkan kita Semoga kita berjumpa                    Lagi... Sumber Gambar: eRepublik - The New World