Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2013

Kau Ketuk Kami

Nikmat Mana Lagi Yang (Bisa) Kami Ingkari? Lama kami meninggalkan kenangan kami tentangMu Dan... Kau ketuk pintu hati kami , Ya Rabb    yang angkuh memandang barzah    yang sombong merengkuh dunia Kau ketuk ia. Dengan cinta yang memelita Lama kami melupakan kehadiran DzatMu Dan... Kau ketuk mata hati kami, Ya Allah    yang silap mengejar harta    yang bakhil  sekedar menderma Kau ketuk ia. Dengan kemurahan rizki yang setia Terlalu lama kami mengacuhkan sinar terangMu Dan... Kau ketuk jalan hidup kami , Ya Kariim    yang sesat menapaki bumi    yang bodoh menghiasi hari Kau ketuk ia. Dengan petunjuk dan hidayah nan bergelora Ya Ghaffar.. . Untuk alasan apakah kini kami mengabaikanMu? Sumber Gambar : Wholles dengan modifikasi Jejak-Jejak Manyar

"Jebakan" di Bulan Ramadhan - Jum'at Ketiga Ramadhan 1434 H

Ramadhan's Traps ALHAMDULILLAH , kita sudah tiba di Jum'at ketiga bulan Ramadhan 1434 H . Artinya, kita sudah sampai di pertengahan Ramadhan yang penuh rahmat ini. Artikel sebelumnya kita sudah membahas seputar solidaritas sosial yang terkandung dalam ibadah puasa Ramadhan dan shalat tarawih . Sebelumnya, dua Jum'at yang lalu, kita sudah membahas hari-hari mulia yang terkandung dalam bulan Ramadhan . Hm... kira-kira, topik apa yang tepat untuk pertemuan kita kali ini? Hm... Bagaimana kalau soal jebakan ? Yap! "Jebakan." Tapi, bukan sembarang jebakan. "Jebakan" ini khusus kita jumpai di bulan Ramadhan, khususnya. Penasaran? Mari kita mulai topik kita kali ini. Silahkan dibaca, Sahabatku! ^^ *** ' Puasa adalah menahan diri dari hawa nafsu.' Itu konsep besar yang melekat di otak kita, maksudnya Sahabat Manyar yang berusia di atas 13 tahun atau sekitar usia sekolah menengah pertama (SMP) ke atas. Mengapa? Karena kajian keagamaan di tingkat

Pelabuhan Kelak

Kita Pasti Kan Kembali Dan kita adalah perahu-perahu Gelombang menggiring kita menjauh,    Angin menyeret kita bergerak : Menuju pelabuhan kelak Suara camar. Suara ilham yang menyadar Apakah gulana? Apakah derita? Bukankah Ia milik kita ? Untuk apa nestapa? Suara pagi . Suara asa menepi dan berapi Apakah bah'gia? Apa pula gelak bahana? Bukankah kita milikNya? Lenakah oleh dunia? Suara senja . Suara perhentian kita Batas sudah memapas Langkah seteguk nafas Rindu yang kita simpan berjuta depa Kini merengkuh di depan mata :     Ya Allah , terimalah kami di pangkuanMu    Bukankah kami umatMu yang rapuh?    Apalah daya tanpa rahmatMu.... Suara kata. Suara pujaan hikmah Tak perlu mengeluh, Tak perlu menyumpah Perjalanan kita pasti berakhir jua Bukankah di dermaga nanti    Kau dan aku 'kan berjumpa lagi?    Untuk apa meratap seperti bayi? Ter senyum lah Tersenyumlah Allah di sampingMu bersama Aamiin... Sumber Gambar : Dokumentasi Pribadi

Senja Taman Kota

Tudingan Menyisihkan Mereka Di mata ku Pemandangan itu bergulir satu per satu Sosok-sosok kumal,    mata sayu dan keruh,       keringat menetes dari wajah berdebu Tangan mereka menadah meminta Kata -kata mengiba. Raut sendu meraba Dan, selalu sama : bertelapak tangan menolak mereka Dan Di telingaku Kata-kata itu berngiang dengan inti yang sama 'Mereka penipu,'    'mereka pe malas        mereka, pengganggu,'           dan berbagai 'mereka' yang membuat telingaku buntu Aku hanya ingin tahu : Kebenaran apa yang membuat mereka berkata seperti itu? Mereka tahu    atau sebatas prasangka bisu? Sekilas lalu Matahari lelap dalam haru Senja habis singgah di taman kotaku Ku langkahkan kakiku Menuju rumahku Dengan kegelisahan di kalbu : Apa guna puasa jika curiga masih menggila? Dan padamu...    ...ku tanyakan itu! Sumber Gambar : Pengukir Pelangi Senja - Kacamata Kehidupan

Puasa-Tarawih dan Solidaritas Sosial - Jum'at Kedua Ramadhan 1434 H

Hikmah AKHIRNYA   kita berjumpa lagi di hari Jum'at kedua di bulan Ramadhan yang mulia ini. Sebelumnya kita sudah mengupas sedikit soal kemuliaan yang terdapat pada hari-hari di sepanjang bulan Ramadhan dan mengapa bisa menjadi seperti itu [Klik di sini--->> Hari Mulia Di Bulan Ramadhan <<---bagi yang belum membaca]. Sekarang saya mau berbagi seputar ibadah puasa dan shalat tarawih di bulan Ramadhan ini dan kaitannya dengan solidaritas sosial. Memangnya ada kaitannya? Nah, kalau sudah baca posting hari Jum'at kemarin insya Allah sedikit banyak tahu korelasinya apa. But, in this chance I want to discuss with all of you about it . So, let's talk about it. *** Sahabat Manyar , menurut Sahabat sekalian, untuk apa kita perlu puasa dan shalat tarawih di bulan Ramadhan? Pahala? Perintah Allah SWT. ? Demi kesehatan? Memuliakan bulan yang mulia ini? Yap! Sejauh ini alasan-alasan itu bisa diterima. Ada lagi? Nah! Itu juga benar : meningkatkan solidaritas sos

Menjelang Buka

Potret Pilu Seorang perempuan muda terduduk lesu Gadis kecil di pangku    dan bayi mungil yang terlelap sayu    terkucil di tepian jalan dengan wajah layu Langit menjelang buka Maghrib sesaat kan menggema Sementara itu :     lapar meneguh di perut mereka Sementara itu :     lapar mengelus kesabaran mereka Sementara itu :     mereka terpenjara di kepapaan yang gulita "Harus tak berbuka lagikah hari ini?"    sembari mengenang sebungkus roti isi lima ratus rupiah    pemberian pemilik warung tua    persis di kala buka, kemarin lusa Tak jauh dari sana Sebuah meja bundar berhampar Buah. Susu segar. Makanan bagai sepeleton pasukan Suara tawa. Suara kufur menggema Tak lama, adzan pun tiba Raung kota bersegera melepas dahaga Suara piring bersidesak Suara garpu bagai hendak mengoyak Satu per satu daging terkunyah Sementara itu, Dengarkan tangis si bocah gulana Merintih minta makan pada ibunya Dalam kekusutan senja yang a

Sahur

Syukur Sahur Ku tatap sepiring hidangan di meja makan. Suara bunda , suara ayah. Bersatu berbincang tentang segala. Suara adikku tertenung dalam tajahud. Seakan menerangkan kesunyian malam berkabut. Seakan menyadarkan : perjuangan kan kita sambut . Tak lama. Mereka duduk tak jauh dariku. Do'a . Damba. Pinta mengalir dari tutur masing-masing. Sedetik. Semenit. Hening membelit. Aku terdiam dalam degam. Tangan tengadah setengah dada. Mata sayup memejam. Khusyuk memendam. Terima kasih, ya Allah . Syukur padaMu tak terkira. Alhamdulillah . Kau anugerahkan kami hidangan, dan Kau sadarkan kami : sejuta orang tak dapat kesempatan serupa . Terima kasih, ya Allah. Pujian me rembulan padaMu ku panjatkan. Subhanallah . Kau sediakan kami perbekalan, dan Kau melekkan kami : di luar sana, seratus juta orang ber perang tanpa persiapan . Terima kasih, ya Allah. Semoga puasa kami hari ini tak sekedar memupuk dahaga. Semoga... Sumber Gambar : Adigenisehilal

Hari-Hari Yang Mulia - Jum'at Pertama Ramadhan 1434 H

Peluang Terbaik APA  kabar, Sahabat Manyar ? Bagaimana ibadah puasa Sahabat sekalian? Lancar? Alhamdulillah jika demikian. Tahun ini, Ramadhan kali ini memberikan kurang lebih lima hari Jum'at yang bisa kita manfaatkan untuk memaksimalkan nilai puasa Ramadhan kita. Sudah tahu 'kan keutamaan-keutamaan yang diberikan Allah SWT. di hari Jum'at? Nah, tunggu apa lagi? Manfaatkanlah selagi masih ada waktu . Saya dalam posting -an kali ini mau sedikit berbagi inspirasi Ramadhan untuk kita semua, dan terkhusus bagi diri saya sendiri. Kira-kira, apa yang menarik untuk diketahui seputar bulan Ramadhan yang bisa meningkatkan kualitas ibadah kita? Lalu, ada sebagian da'i dan ulama yang mengatakan bahwa hari-hari di bulan Ramadhan adalah hari-hari yang penuh kemuliaan. Pertanyaannya : kenapa? Saya sudah membuat sebuah daftar yang bisa kita renungkan bersama seputar keistimewaan bulan Ramadhan dan latar belakang mengapa bulan ini disebut-sebut sebagai bulan dengan kemuli

Puasa

Demi RidhaMu Sejuta manusia menahan lapar dan dahaga Berkeliaran di dunia Mencari sesuap makan sekedar pelepas buka Keringat menetes; semangat tak kenal rembes Hati setekad baja Taqwa terkurung dalam jiwa Surya tertawa meledek Angin kemarau bersorak mengejek Mereka-para umat  Tuhan -tak duli jua Selaksa iman bergelombang di dada Bumi mereka jamah, udara mereka gubah Kata-kata menjadi puja Tasbih. Tahmid. Tahlil mengalir mengusir bakhil Surya tersenyum berganti Angin kemarau berdendang memuji Mereka-para hamba Tuhan-masih tak peduli Bukankah puasa mereka bagi Illahi Robbi? Apalah guna segala? Ya Allah RidhoMu semata yang kami damba Aamiin... Sumber Gambar : Dokumentasi Pribadi

Tarawih

Like My Modem : Fast First, And Then? Berbondong manusia Menyesaki masjid dan mushalla Wajah bagai malaikat Hati bening, tajam tersayat Mereka bagai sosok bayi suci Menghadap Illahi, memohon ampun di keheningan malam Hingga... Pertengahan bulan tiba Dan kembali mereka memburu dunia Berlomba berpajang busana Menyongsong Syawal yang kan tiba Innalillah... Sumber Gambar : Dokumentasi Pribadi

Ramadhan 1434 H : Akhirnya Datang Juga \(´▽`)/

Berlombalah Dalam Kebaikan ALHAMDULILLAH . Akhirnya bulan yang paling kita tunggu-tunggu tahun ini datang juga. Sebelumnya maaf kalau artikel ini terbit sehari terlalu cepat atau terlambat dibandingkan hari pertama Ramadhan 1434 H yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia. Toh intinya bulan ini kita sudah merayakan dan menjalankan Ibadah Puasa Bulan Ramadhan 1434 H. Congratulation, Guys! Seperti Ramadhan yang sudah-sudah, akan banyak hal terjadi di bulan Ramadhan kali ini. Saya tidak tahu pasti Ramadhan tahun ini akan memberikan dan menyuguhkan kisah kehidupan seperti apa pada kita. Berbagai tausiyah dan kisah inspirasi seputar ibadah, sedekah, dan berbagai kebaikan akan kita temukan dengan mudah di bulan ini. Insya Allah. Tapi yang jauh lebih penting : Bagaimana sikap hati kita terhadap itu semua dengan memberikan efek positif bagi kehidupan kita? Itulah esensi dan hikmah mengapa hal-hal semacam itu "diijinkan oleh Allah SWT." memenuhi ruang gerak kita d

[Khusus Cewek] Ranting Tua Itu... Ayah-Ibu Kita! : Pesan Moral Tembang "Setangkai Tunas"

Begitulah Orang Tua Kita MUNGKIN  sedikit heran melihat judul artikel Jejak-Jejak Manyar  sore ini. Kok tumben dikhususkan bagi kaum hawa? Apa kaum adam tidak boleh masuk? Sebenarnya artikel ini readable for all gender . Tapi, secara bobot poin pembahasan, artikel ini secara sederhana banyak diperuntukkan buat perempuan dimanapun berada. Kaum adam bisa ikut menyimak saja. Barangkali ingin komentar? Silahkan. Kotak komentar saya terbuka bagi setiap gender dan kelompok. Omong-omong, topik kita hari ini apa? Apa hubungannya orang tua dan ranting tua ? Yang jelas bukan sama-sama tua. Penasaran? Check this out! Oh, iya. Seandainya dalam alinea-alinea berikutnya ada istilah ' Sahabat Manyar ,' maka secara spesifik panggilan tersebut saya tujukan bagi pembaca artikel ini yang bergender perempuan. Alasan nya? Silahkan baca alinea di atas. Oke? Lanjut! *** Pernahkah orang tua kita bersikap tegas pada Sahabat Manyar? Melarang pergi kencan pada suatu malam Minggu tertentu?